blog visitors

Kuperkosa Pacarku sendiri

Sekarang ini aku baru duduk di bangku kuliah semester 2. Aku punya pacar anak SMA kelas 3, namanya Rani (samaran). Rani orangnya baik, taat beragama, kalau sekolah pakai jilbab kalau di rumah dilepas karena Rani sekolah di MA Negeri di Bogor. Rani termasuk anak gaul tetapi masih taat aturan orangtuanya. Rani punya fisik yang membuat laki-laki ngiri padaku, karena rani punya body yang tergolong aduhai.

Aku termasuk mahasiswa yang sering ngumpul dengan teman-teman cowok lainnya. Yang sering kita lakukan bersama adalah nonton film BF. Rasanya terpuaskan dengan melihat adegan suami istri.

Suatu saat setelah aku nonton film BF dikos-kosan, tiba-tiba rani datang rani datang ke kost. Waktu itu aku lagi nonton sendirian dan teman-teman kos lagi pergi cari makan siang. Karena birahiku udah puncak-puncaknya, saya minta rani masuk ke kamar kosku. Rani menolak, tetapi entah kenapa aku nekat menarik tangannya sambil menutup mulut Rani supaya tidak teriak. Pintu rumah berhasil aku kunci, dan Rani makin berontak. Baju rani tertarik sehingga sobek, payudara rani yag montok terlihat jelas. Menambah gairah ku bertambah. Karena Rani tidak mau diam, mulutnya aku sumbat dengan kaos oblong. Kuciumi buah dadanya yang sudah tidak ber BH itu. Kusingkat roknya dan kuturunkan celana dalamnya. Rani menangis sambil menggelengkan kepalanya. Mungkin ia pingin Aku tidak melakukan perbuatan setan itu. Tapi pikiranku udah kalut, penis pun sudah tegang sekali.

Akhirnya, kejadian itu berlangsung. Alat kejantananku menghujam keras ke dalam vagina Rani. Rani menjerit tetapi ketahan kaos oblong di mulut. AKu makin beringas setelah merasakan sensasi yang lebih dasyat dibanding nonton BF. Akhirnya cairan spermaku menyembur di dalam liang vagina Rani. Rani kelihatan sudah pasarah dan hanya air mata yang membasahi kasur dan bercak darah keperawanan Rani.

Perbuatan bejatku, akhirnya berbuah kehamilan Rani. Setelah ku perkosa, aku berjanji untuk tanggung jawab. Rani dengan menyesal menangis, tetapi sedikit terhibur dengan janjiku. Setalah sebulan, aku sudah pergi jauh dari kota Rani, dan mencari nafkah di pulau lain. Maaf Rani, Aku belum siap menjadi suamimu.

0 komentar:

Posting Komentar