blog visitors

Vagina Teman Sekantor


Pak Iwan adalah kepala bagian keuangan di tempat aku bekerja. Ia sering
datang
ke ruanganku untuk menanyakan masalah keaungan dan pembukuan kantor, karena
kebetulan aku yang mengurus semuanya. Dia adalah seorang pria berusia
sekitar
40 tahunan dan mempunyai wajah yg tampan dan badan yg cukup bagus.
Menurut orang
orang walaupun dia sudah beristri tapi masih suka menggoda teman wanita
sekantor. Hal ini terbukti ketika dia masuk kedalam ruanganku seringkali
matanya menatap kebagian dadaku, karena aku memang sesekali memakai pakaian
yang agak ketat. Buat aku sendiri tidak ada masalah, aku malah senang kalau
tubuhku dikagumi laki-laki, terkadang aku sengaja datang keruangannya untuk
menanyakan sesuatu sambil berpura pura menjatuh kan sesuatu. Biasanya
matanya
melihat kebelahan dadaku sewaktu aku berusaha mengambil sesuatu yang aku
jatuhkan tadi. Aku yakin di anya pasti menikmati keadaaan tadi karena
kebetulan
aku memang mempunyai dada yang cukup indah. Pada suatu hari aku sedang di
ruanganku sendirian sambil membaca salah satu situs porno. Semakin lama aku
membacanya tanpa aku sadari aku semakin horni jadinya. Aku kebetulan memakaibaju yang belahan dadanya agak terbuka dan longgar. Tak sengaja aku
menyenggol
gelas minumanku. Lantai dan sebagian rok yang aku pakai menjadi basah.
Terpaksa
aku mebersihkan lantai yang basah tadi. Tanpa diduga pak Iwan masuk
keruanganku.
Biasanya dia memang tidak mengetuk pintu ruangan sebelum masuk
keruanganku. Dia
melihat aku sedang sibuk membersihkan lantai dengan tissue. Aku tidak
menyadari
kalau waktu membersihkan lantai itu tentunya sambil menunduk, bagian dadaku
kelihatan dari belahan bajuku yg agak terbuka dan lebar. Pak Iwan terus
menatap
ke belahan dadaku tanpa aku sadari. Sepersekian detik kemudian aku baru
menyadarinya. Sambil berusaha melupakan kejadian tadi aku berusaha membuka
pembicaraan. "Silakan duduk dulu ya Pak, sambil nunggu saya bersihkan
lantainya" senyumku dengan ramah sambil mempersilakannya duduk "Ada apa
Saskia
kok sampai basah begitu?" tanya Pak Iwan. "Aduh pak, aku nggak sengaja
nyenggol
gelas minumanku, tumpah dan basah semua deh jadinya" sahutku. "Sini deh
Bapak
bantuin bersihkan lantainya, sambil dia terus berusaha membantu aku yg
sedang
sibuk membersihkan lantai. Tanpa sengaja kami berhadap hadapan, dan aku juga
sengaja semakin menunduk untuk membersihkan lantai, karena aku tahu pak Iwan
sedang menatap dadaku. "Waaahhh..kalo sering sering membantu kamu bersihin
lantai mataku bisa sehat lagi lho Saskia" (Pak Iwan memang memakai kacamata)
"Emangnya bisa sehat kenapa Pak" sahutku. " Itu lho", dia berkata sambil
menunjuk kebelahan dadaku yg terlihat tadi. "Ahh bapak bisa aja" sahutku.
"Emangnya Bapak belum pernah lihat yang seperti ini apa?" tanyaku sambil
memegang kedua payudaraku dari luar bajuku. Pak Iwan kaget dgn perkataanku.
"Ngeliat punya orang sih sering tapi ngeliat punya dik Saskia kan belum
pernah"
katanya semakin berani. Aku yg kebetulan emang lagi horni dan sepertinya
melihat
Pak Iwan yang postur tubuhnya cukup atletis itu membuatku nafsuku semakin
memuncak. "Kan tadi Bapak udah liat punya saya" kataku. "Tapi kan dari
luar aja
Dik" katanya. "Jadi Bapak pengen liat semuanya? Coba aja kalo Bapak emang
berani" tantangku. Tanpa kuduga pak Iwan langsung memelukku sambil mencium
bibirku. Akupun segera menyambut ciumannya sambil memeluk pak Iwan
dengan erat.
Pak Iwan semakin kuat mencium bibirku. Akupun membalasnya sambil memasukkan
lidahku kedalam mulutnya. Pak Iwan membalas lilitan lidahku. Ternyata
pak Iwan
jago juga dalam hal kissing. Sambil terus menciumiku tangan pak Iwan mulai
membelai dadaku. Akupun semakin terangsang dibuatnya. Akupun membalasnya
sambil
berusaha meremas bagian depan celananya. Pak Iwan terus mencium bibirku
sambil
perlahan turun keleherku. Aku semakin mengelinjang dibuatnya karema
merasa geli.
Ciumannya terus turun sambil tangannya berusaha membuka kancing bajuku satu
persatu. Setelah kancing bajuku terbuka semuanya, Pak Iwan mencium kemabli
bibirku dengan gemas sambil meraih pengait BH ku yang ada dibelakang.
Terlepaslah BH ku. Pak Iwan menatap dadaku dengan penuh kekaguman.
Dadaku memang
cukup indah dengan ukuran 36b. Setelah itu langsung mencium kedua payudaraku
dengan lembut. Diciumnya seluruh permukaan dadaku kecuali putingnya,
yang sudah
berdiri mengacung minta dikulum tapi tidak pernah dikulum, setiap kali
ciuman
dan jilatan Pak Iwan sudah dekat dengan putingku ciuman dan jilatannya turun
lagi kepangkal payudaraku dan terus turun sampai ke perut . Aku semakin
nefsu
dibuatnya. Akupun mulai tak sabar, langsung kubuka juga Baju pak Iwan sambil
melemparkannya kelantai. Pak Iwan pun tidak mau kalah sambil tanggannya
berusaha
melepas rok ku. Rok ku pun terlepas. Tinggallah aku dengan celana dalam yang
tersisa. Akupun segera berusaha melepaskan celana yg dipakai oleh pak Iwan.
Kubuka dengan cepat ruisleting celananya, dan kuturankan. Pak Iwanpun
tinggal
memakai celana dalam. Tangan Pak Iwan akhirnya memelorotkan celana dalamku.
akupun tak mau kalah. Celana dalamnyanya pun kubuka.
Pak Iwan kemudian kembali menciumku kearah payudaraku, dan ketika jilatannya
mendekati putingku, tangannya terus bergerak kearah vaginaku. Tangan pak
Iwan
mulai bermain main didalam vaginaku. Vaginaku ternyata sudah basah. Ketika
putingku yg sudah berdiri dikulum oleh pak Iwan, jari jari pak Iwan juga
bermain main dikelentitku. Hal itu membuat tubuhku melengkung ke atas.
"Aduuhh...enak sekali pak" aku mendesah. "Hayo pak..jangan mempermainkan
saya
pak ujarku yg sudah semakin pengen dimasukin. sambil meremas sprei dan
kepala
Pak Iwan. Tanpa menghiraukan teriakanku Pak Iwan terus mengulum kedua
puting dan
menjilati kedua payudaraku secara bergantian. Tak lama kemudian kurasakan
vaginaku bertambah basah dan tubuhku bergetar keras disertai eranganku yang
semakin keras, akhirnya aku mencapai orgasmeku yang pertama.
Tubuhku terasa lemas, tapi tampaknya Pak Iwan belum berhenti mencumbuku.
Diangkatnya kedua belah kakiku sehingga kepalanya dengan mudah menuju
kevaginku
dan lidahnya langsung menjilat dan mengulum vaginaku. Vaginaku terus
dikulum dan
disedot Pak Iwan. Lidahnya terus menjilat menjilat kelentitku. "Aduuhhh enak
sekali Pak: teriakku mulai tidak karuan. "sayang.. ahh.. aku nggak kuat lagi
sayang.. ahh.." teriakku tanpa sadar memmanggil Pak Iwan dengan sayang terus
sedot yang kuat sayang.. ahh..Jilat terus sayang .. ahh.. t.. ahh
sayang.. Aku
mau.. ahh.. mau dapet lagi sayang.. ahh.. kamu benar-benar hebat sayang"
teriakku histeris memohon, lalu tubuhku mulai bergetar lagi merasakan
orgasmeku
yang kedua. Pak Iwan mulai memasukkan jarinya ke vaginaku. Tusukannya
semakin
lama semakin kuat membuat aku serasa terbang di awang awang. Tanpa aku
sadari
aku berteriak nikmat sambil menjambak jambak rambut Pak Iwan. Akhirnya aku
kembali lemas tak berdaya dengan permainan Pak Iwan yang ternyata memang
hebat.
Akhirnya Pak Iwan mulai mulai tidak tahan juga. Ia mulai mengatur
posisinya dan

menusukkna penisnya kedalam lubang vaginaku.
"Okhh.. tunggu dulu Pak.. jangan.. ahh.. stop sayang.. stop.. biar aku
istirahat sebentar" pintaku ke Pak Iwan. Tapi pak Iwan tidak
menghiraukannya.
Penisnya semakin cepat ditusukkannya kelobang vaginaku sampai akhirnya
amblas
semuanya. Ia mulai menggoyang goyangkan penisnya sambil memutar adan
mengocok
penisnya disalam vaginaku. Tak lama kemudian diangkatnya tubuhku hingga
posisiku kini dalam pangkuannya, dan dalam posisiku sedang menaik turunkan
pantat dan menggoyangkan pinggulku Pak Iwan kemudian meremas kedua
payudaraku
dengan kuat. Aku mengerang keenakan. Tak lama kemudian Pak Iwan mulai
memutar
-mutar pantatnya hingga penisnya lebih menggesek dinding vaginaku. "Aduuh..
sayang.. ahh.. Bapak memang hebat ahh.. kamu.. ahh.. Bapak memang
hebat.. ohh..
penis Bapak benar-benar. . ahh.. Bapak jago sekali.. hebaattt..
ahh...teriakku.
Aku sudah mau keluar lagi. mau keluar lagi.. ahh.. Aku nggak kuat lagi
Pak....
ahh" jeritku histeris dan tubuhku mulai bergetar mendapat orgasme yang
ketiga,
kurasakan vaginaku semakin banyak mengeluarkan cairan dan terasa
berkedut kedut.
Lalu tubuhku direbahkan pak Iwan dan penisnya semakin cepat keluar masuk
vaginaku. Ia terus menggenjot penisnya didalam vaginaku sambil memutar mutar
pinggulnya, tubuhku tambah bergetar dengan kencang, goyangan dan kocokan
penisnya juga tambah kencang, lalu tangannya memainkan dikelentitku sambil
mulutnya melumat dan menyedot nyedot putingku secara bergantian. Tak lama
kemudian kurasakan gerakan Pak Iwan semakin cepat . Akhirnya.... ...
"Akh.. Saskia
aku mau keluar Saskia akhh.. aku keluar Saskia" teriak Pak Iwan disela-sela
kuluman mulutnya diputingku sambil terus mengocok penisnya dengan cepat dan
kuat dalam liang vaginaku. "Ahh.. iya Pak .. ahh.. keluarkan saja..
ahh.. aku
juga.. ahh.. sudah nggak kuat lagi.. ahh" teriakku dan kupeluk tubuk Pak
Iwan
dengan erat.
Lalu meledaklah cairan kenikmatan Pak Iwan didalam vaginaku, sehingga
vaginaku
bertambah basah lagi. Tubuh kami sama-sama bergetar dengan kencang, keringat
kami bersatu dan seluruh ruangan dipenuhi oleh suara erangan dan jeritan
kenikmatan yang kami dapatkan pada saat bersamaan.
Setelah tubuhku dan Pak Iwan mulai tenang kembali, dilepaskannya
penisnya dari
vaginaku yang sudah sangat basah, lalu dibersihkannya vaginaku yang penuh
dengan cairan kenikmatan kami berdua dengan sedotan dan jilatan, dijilatnta
sampai bersih. Aku memejamkan mataku merasakan kenikmatan yang baru saja
kudapatkan. Setelah bersih dipeluknya diriku sambil mengecup pipiku.
"Ahh.. terima kasih Pak.. terima kasih . uhh.. rasanya tubuhku ringan sekali
bagaikan kapas yang masih terbang diawang-awang, ahh.. nikmat sekali tadi
kurasakan, Bapak memang pintar , baru sekali ini kurasakan orgasme beruntun
seperti tadi, sampai lemas" kataku "Ah kamu bisa aja Saskia.. aku juga tadi
nikmat sekali, kedutan dinding vaginamu membuat penisku merasakan seperti
diremas-remas, nikmat sekali" kata Pak Iwan sambil mengusap keringat
didahiku
sampil mengecup keningku.. Sejak kejadian itu aku dan Pak Iwan semakin
sering
melakukannya baik itu di kantor maupun diluar kantor.

0 komentar:

Posting Komentar