blog visitors

Birahi Bella Saphira

Untuk kesekian kalinya aku mendapatkan kesialan sekaligus keberuntungan, hujan mengguyur sangat deras di malam yang telah larut. Aku terpaksa menepikan mobilku di sebuah kompleks villa yang lumayan elit di bilangan pinggiran Jakarta. Entah kenapa aku tiba tiba pengin relaks di sebuah kompleks itu yang sepi penghuni. Kumatikan mobilku dan aku mencoba untuk tidur. hampir sejam aku merasakan nikmatnya mimpi indah, malam yang sial juga karena aku tidak berada di samping wanita wanita yang selama ini aku geluti di ranjang. Menyesal sih tidak, namun libidoku seolah menjajah secara mendarah daging, namun aku mulai mengontrol nafsuku, setelah menghajar lima Azhari Sister itu, aku menjadi orang yang pemilih untuk menggeluti satu saudara, rasanya berat jika dikeroyok lima Azhari itu.

Aku terbangun dari tidurku ketika sebuah sinar lampu menerpa wajahku, dari arah belakangku juga ada mobil yang menghadangnya, aku langsung pasang mata dengan seksama sambil mengucek mataku. Entah kenapa mobil yang sinarnya menerpa mataku tiba tiba berhenti tidak bisa bergerak, lalu dari belakangku, keluar dua lelaki parlente kemudian mendekati mobil di depanku. Entahlah aku tidak tahu mengapa, sungguh sepi sekali villa ini, nyaris tanpa penghuni.

Kedua lelaki itu berjalan melewati mobilku, sedang seorang wanita di dalam mobil semakin panik karena mobilnya malah mati mesin karena saking gugupnya. Ketika lelaki itu mendekati mobil kemudian menahan dengan batu di bannya

“Tolong … tolong .. “ teriak wanita di dalam mobil, dengan paksa salah satu lelaki itu memecah kaca mobil sehingga terdengar suara gaduh

“Pyaaaaaaaaaaaaaaar “

Wanita di dalam mobil itu ketakutan

“Segera bayaaaaaaaar .. atau aku perkosa kamu …… “ ancam lelaki yang tidak gempal namun berjanggut dengan wajah menyeramkan.

Aku keluar dari mobilku dengan pelan pelan, kubanting pintu mobil ketika aku menutupnya.

“braaaaaaaaaaaaaaaaaaak “

Kedua lelaki tersebut sangat kaget melihat ada orang tiba tiba berdiri di belakangnya

kubawa sebilah pipa stainless steel yang selalu berada di belakang jok, kupukul pukul dengan pelan di telapak tanganku.

“Jangan main kasar sama perempuan bung “ sapaku dengan suara bariton.

“Jangan ikut campur saudara !” hardik lelaki satunya sambil maju dan langsung saja menerjangku, aku langsung memukulkan pipa besi itu ke perut dan tepat mengenanya.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ teriak lelaki yang sedikit gemuk itu, ketika lelaki itu berbalik aku langsung menendangnya di dagunya sehingga langsung terjengkang ke belakang. Dengan susah payah lelaki itu bangun, namun aku kembali memukul di tengkuknya dan pingsan dengan sukses.

Lelaki yang kurus menjadi marah, dilepaskannya cekalan di tubuh wanita itu, kemudian mendekati aku dengan mengeluarkan senjata tajam dari balik bajunya.

Kulihat lelaki itu sedikit linglung berarti habis mabuk, sehingga aku harus waspada, sabetan belati itu kutangkis dengan pipa besi, bunyi beradu dua logam itu sampai menimbulkan percikan api.

Cukup tangkas juga lelaki itu, gesit menghindar pukulan pipaku, dengan cepat aku kembali memukul namun gerakanku pura pura, ketika dia merunduk kakiku mancal ke depan tepat di muka lelaki dan tersungkur.

“Brengsek … “ maki lelaki itu, secepat kilat dia melempar belati itu di arahnya, aku tidak siap menyangka, kutangkis belati itu dengan pipaku, belati mengena pipa namun meluncur ke bawah dan menyerempet ke lenganku dan membuat lenganku tergores.

“Siaaaaaaaaaal “ makiku kesal.

Aku langsung maju menerjang, kusabetkan pada bagian perut kemudian langsung menendang, namun luput, justru malah hantaman tangan dia mengena perutku

“Buuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuk “ aku mundur ke belakang merasakan sakitnya pukulan itu.

Aku kembali maju ke depan dan menyerbu lagi, kali ini aku menyabetkan pipaku bertubi tubi, sebuah batu di belakang lelaki itu membuat dirinya terantuk dan terjengkang ke belakang, aku langsung menyerangnya, kupukul pada bagian perut.

“Aduuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh “

Habis itu kutendang lagi dan lelaki itu pergi ke mobilnya karena merasa kalah, lelaki yang pingsan itu siuman dan ikut berdiri menuju mobilnya. Mobil itu kemudian beranjak pergi.

“Tunggulah pembalasan kami ……. “ ancam lelaki itu dengan mengepalkan tangannya.

Aku menuju ke mobilku dan menaruh pipa kembali ke dalam mobil, kuambil kaos untuk mengelap darah yang menetes dari lenganku.

Wanita itu keluar dari mobil dan mendekati aku duduk di depan mobil sedanku.

“Terima kasih telah menyelamatkan sayaaaaa “ kata wanita itu, hujan hanya gerimis kecil membuat lukaku perih.

“Ndak apa apa Bu .. saya hanya kebetulan berhenti di villa yang persis kuburan ini .. “ kataku dengan menggigit bibirku, kulirikan mataku melihat betisnya yang indah itu. Wooooooow … sangat menggairahkan.

“Anda mau kemana ?” tanya wanita itu.

“Sebenarnya saya mau pulang ke Jakarta .. tapi nggak ada jalan pulang .. macet semua .. “ rutukku dengan kesal.

“Mana saya nggak bawa uang saku buat nginap hotel, ATM antrinya minta ampun . … “sambungku lagi.

“Sudahlah .. yuk kenalkan nama saya Bella .. “ ujar wanita itu mengulurkan tangannya. kusambut uluran tangannya

“Burhaaaaan .. panggil saja dengan nama Han, Bella ? Bella Saphira ? “

bella-saphira-bikini1“Iyaaaa .. betul Oke .. villa saya nggak jauh kok .. tapi mobil saya mogok … gimana ya .. daerah sini memang belum banyak penghuninya .. maklum masih baru “ kata Bella Saphira.

Aku kemudian menuju ke mobil Bella Saphira, kucek mobil itu dan kustarter, tidak ada masalah, kucoba menjalankan beberapa meter.

“Nggak masalah tuh “

“Oke deeeh .. mungkin aku saking takutnya tadi .. dasar lelaki mabuk … aneh aneh saja “ maki Bella Saphira

“Sebenarnya mereka siapa sih ?” tanyaku

“Sebenarnya masih saudara, cuma salah tuduh saja .. akibatnya jadi berabe .. “

Aku keluar dari mobilku kemudian menuju ke mobilku lalu mengikuti mobil Bella Saphira pergi dari area itu, kulihat sekitarku tidak ada mobil lain, tak lama kemudian kami sampai di sebuah villa yang gelap. Bella Saphira keluar dari villa kemudian membuak gerbang villa itu kemudian kembali masuk ke mobil, memasukan mobilnya lalu menunggu mobilku.

Kami berdua kemudian menuju ke dalam villa, Bella Saphira menghidupkan saklar di bawah pot bunga itu, lampu temaran menghiasi bagian depan villa, dibukanya pintu depan itu dengan kunci, membuka pintu lalu menghidupkan lampu.

“Silakan masuk .. nggak usah kikuk .. anggap rumah sendiri “ kata Bella Saphira dengan lembut, dan dirinya terkejut melihatku yang hanya memandang ke bagian ruang tamu villa ini.

“Wooo .. tak kusangka .. ck ck ck ..kamu yang namanya Burhan .. wajahmu tak asing bagiku … pembuat website beberapa artis itu khan .. “ puji Bella Saphira

“Kok tahu ?” tanyaku

“Tahu donk .. katanya kamu ini hacker .. “

“Halah, seberapa tahu tentang diriku profilku, pekerjaaanku, maaaf .. borong “ tolakku sambil ketawa

“ Ya cuma tahu secuil sajalah … pernah baca blogmu .. kamu orang baik .. sini tanganmu aku rawat .. bisa infeksi berbahaya … “ ujar Bella Saphira dengan menarikku duduk di sofa sangat empuk itu. Sofa yang mungkin kupakai menggeluti wanita itu.

Bella Saphira pergi mengambil obat obatan di lemari pojok ruang tamu itu, tanganku kemudian dibersihkan dengan obat obatan. Walau perih kutahan

“Baru kali ini ada orang tahan sama obat keras ini .. ck ck ck ck .. “ puji Bella Saphira dengan tersenyum.

“Belum dapat jodoh ya Mbaaaak ?” tanyaku sambil memandangnya

“Belum ketemu saja “ ujar Bella Saphira dengan cuwek.

Aku lumayan letih dan kutahan rasa perih itu setelah diobati, Bella Saphira ke belakang lalu menjerang air panas dan membuat kopi, sambil mengobrol ke sana kemari aku setengah mengantuk, Bella Saphira hanya tersenyum melihatku yang matanya mengantuk berat itu. Aku kemudian ditinggalkan begitu saja, namun kembali menyelimutiku dengan selimut tebal agar aku tidak kedinginan.

Beberapa jam kemudian aku terbangun, kurasakan perih itu hilang dengan sendirinya, aku pengin buang air kecil, kemudian aku menuju ke ruang belakang dan membuang kencingku dengan tergesa gesa, aku merasakan villa ini juga sepi, bagian atas juga redup. Aku kemudian naik ke atas tak ada siapapun, kamar di atas kosong tidak ada orang, kemudian aku turun dan menuju ke belakang lagi, aku tidak sampai dapur ketika aku kencing. Ketika aku melewati dapur itu, pandangan mataku sampai melotot, sebuah kamar terbuka dengan lebarnya, sedang di ranjang, kulihat Bella Saphira tidur dengan hanya memakai pakaian tipis, celana dalam dan bra nya tercetak jelas, lebih lebih gau tipis itu tersingkap sangat merangsangku, aku menjadi gelap mata. Di meja dapur tergeletak sebuah gunting. kuambil gunting itu kemudian aku masuk ke dalam kamar itu, nafsuku sudah tidak bisa ditahan. Kututup pintu kamar itu dengan pelan, aku kemudian melolosi pakaianku tanpa sisa menjadi telanjang bulat memperlihatkan penisku yang sudah tidak tahan lagi.

japDengan hati hati aku mengawasi tubuh Bella Saphira, kemudian aku menuju ke bagian pinggangnya, dengan hati hati kugunting pada bagian kolornya, walau alot namun terputus juga tali celana dalamnya, kemudian bagian kirinya juga aku potong,akhirnya terbebas juga vagina Bella Saphira dari jeratan celana dalamnya. Kubuka celana dalam itu dan luar biasa vaginanya, sempit dan rapat dengan bulu bulu keriting.

“Luar biasa … “ gumamku dalam hati.

Kemudian aku mendekati pada bagian buah dadanya, kugunting tali branya satu persatu, kemudian terbebaslah buah dadanya dari penutup cup bra itu, walau masih dalam timbunan gaun tipis itu. Aku membuang gunting itu sejauh mungkin dengan menerpa pakainku sehingga tidak menimbulkan bunyi.Aku kemudian menuju ke selakangan Bella Saphira dan kujilati dengan pelan pelan tidak ada reaksi.

“Luar biasa harum vaginamu “ kataku pelan, kemudian memasukan jariku mengorek.

Bella Saphira menggeliat dengan berdesis merasakan colekan jariku

“Sshhhh … ssshhhhhhh …. “ desis Bella Saphira dengan menggeliat, aku bertindak ceroboh karena colekanku di vaginanya itu membuat Bella Saphira terbangun

“Aaaaaah .. jangaaaaaaaaaaaaaaaaan “ teriak Bella Saphira dengan kaget menarik bra dan celana dalamnya yang sudah tidak karuan

“Mau apa kau ?” bentak Bella Saphira dengan memandang takut, namun matanya melirik ke batangku yang gedhe itu. Aku sudah gelap mata, aku tak menjawab dan langsung menindih tubuh Bella Saphira itu, Bella Saphira menahan tubuhku, namun terlambat aku sudah berhasil menindihnya dan tanganku merogoh ke bawah serta kuarahkan batangku mendesak ke vaginanya

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauhh “ jerit Bella Saphira, anehnya Bella Saphira justru tidak melawan dengan kuat, justru malah terkesan memelukku. Kudesakan batangku dan membuat batangku tenggelam di bagian kepala membuat Bella Saphira merem dengan menggigit bibirnya, kupandang wajahnya yang cantik itu. Ketika aku diam dengan menindihnya itu Bella Saphira membuka matanya

“Kenapa berhenti hendak memperkosaku ? “ tanya Bella Saphira dengan suara melemah

“Mengapa kamu mau kuperkosa ?” tanyaku balik

“Siapa yang memperkosa dan siapa yang diperkosa ? aku cuma mancing kamu saja … aku sengaja memakai pakaian minim ini, terus aku letakan gunting .. pancinganku berhasil khan “ ledek Bella Saphira dengan tersenyum.

“Shiittttt “ makiku dengan gemas

“Maukah kau bercinta denganku ?” tanyaku bloon

“Siapa ndak mau sama kamu .. penismu besar dan panjang .. anggap saja ini upahmu menyelematkan aku .. dari pada aku diperkosa mereka .. mending bercinta dengan idolaku “ kata Bella Saphira dengan mengelus elus punggungku.

“Idola ?” tanyaku heran

“Ya .. aku suka sama bacaan artikelmu di blogmu … aku seneng deh … please … malam ini akan menjadi milik kita berdua … please .. kamu tunggu apa lagi … kamu sudah masuk dalam perangkapku .. segeralah .. cumbu aku … “ pancing Bella Saphira.

Aku langsung kembali menindihnya, aku langsung melumat habis bibirnya dengan rakus, Bella Saphira dengan erat memelukku, kuremas buah dadanya yang ranum dan montok itu. Kudesakan penisku yang sudah masuk itu membuat batangku semakin tenggelam

“Haaaaaaan ……aaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuuh ..sakiiiiiiiiit aaaaaah .. pelaaaaaaaan “ sahut Bella Saphira dengan menahan ke kepalaku. Kemudian Bella Saphira kembali menarik kepalaku dan menghujani dengan pagutan demi pagutan

saphira“ssssssssssssssh ….ssssshhhhh ..hhhhhhssssssss “ desis kami yang saling berbagi air liur itu, penisku semakin mendesak masuk, setiap kusodokan ke depan, kepala Bella Saphira sampai mendongak ke atas sambil meremas sprei sekuatnya

“Teruuuuuuuus … desaaaaaaaak .. masuuukiiiiiiiiiiiiiiin “ erang Bella Saphira dengan suara mendesah, kuremas buah dadanya dengan kuat membuat Bella Saphira menggeliat tak karuan, dadanya menghindar remasanku.

Penisku susah payah masuk ke dalam vaginanya, kami terus saling berpagutan, kedua kaki Bella Saphira melingkar menjepit pinggangku.

“Oooooooooooh Haaaaaaan .. besarnya penismu ..uuuuuuuuh … tenggelamkaaaaaaan … yang dalaaaam .. yang dalaaaaaaaaam aaaaaaaaaaaaah “ erang Bella Saphira menerima desakan penisku yang masuk lebih dari separo itu, penisku serasa di peras oleh dinding vaginanya itu. Kutarik batangku dan kudesakan dengan kuat membuat batangku mentok disertai jeritan kecil kami.

“Uuuuuuuuuh ..aaaaaaaaaaaaaah .. hhhhssssssssss “ erang Bella Saphira dengan menghembuskan nafas berkali kali, aku pun menahan diri.

“Di dalaaaaaaam yaaaaaaaaaaaaaa “ sahut Bella Saphira dengan suara mengundang birahi.

“Boleeeeeeeh “ sahutku pelan dan kemudian bergerak dengan pelan pelan menggenjot, penisku terasa seret.

“Aaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuh .. Oooooohh ooouuuuuuuuuh …aaaaaarggggggg “ lenguh Bella Saphira dengan menggelinjang dalam tindihanku.

“Enaaaaaaaaaaaaaak “sahutku

“Remeeeeeeeeesssssssssssss “ sahut Bella Saphira dengan menarik tanganku, kuangkat tanganku dan kuremas buah dadanya dengan kuat. Bella Saphira menggelinjang dan ikut bergerak seiring sodokanku.

Lama lama penisku semakin lancar, genjotan demo genjotan kulakukan dengan sedikit cepat

“Haaaaaan …….aaaaaaaaaaah .. enaaaaak .. Oooooouhhh ..hhhhhssssssssss “ erang Bella Saphira dengan memejamkan matanya, kugenjot Bella Saphira dengan sedikit cepat, membuat Bella Saphira menjerit jerit kecil, matanya semakin erat terpejam merasakan genjotanku itu

“Nggaaaaaaak ..taaa taaaahaaaan aaaaaaaaaaaaaah “ sahut Bella Saphira dengan membuka matanya, ditopangkan kedua tangannya lewat pundaku, kuangkat badanku dan aku kembali menggenjotnya dengan cepat

“Iyaaaaa aaaaaaaaaah ..teruuuuuuuuus .. hampiiiirr ..aaaah nggak kuaaaaaaaaaaat “ teriak Bella Saphira dengan suara semakin keras berteriak.

Genjotan demi genjotan aku lakukan, vaginanya menyempit dengan cepat, penisku semakin lancar menyodok nyodok sampai batas terdalam vagina Bella Saphira. Tak lama kemudian dengan merem melek Bella Saphira menikmati setiap sodokanku

“Aaaaaaah .. beeeentaaaaaaaaar laaaaaagiiiiiiiiiiiiii “ teriak Bella Saphira dengan suara melemah, jepitannya semakin erat dan tubuhnya kemudian menegang dengan kaku, kugenjot dengan kuat dan kuremas buah dadanya dengan kuat.

Tubuh Bella Saphira kemudian berkelonjotan, dari vaginanya mengucur cairan panas membasahi batangku yang berhenti menggenjotnya, tubuh Bella Saphira masih berkelonjotan kemudian diam dengan tubuh penuh keringat, kutindih dan kuciumi pipinya yang mulus itu. Bella Saphira diam menikmati sisa sisa orgasmenya.

Beberapa menit kemudian Bella Saphira membuka matanya dan menepuk ke pinggangku.

“Mau lanjut, sayang ?” ajak Bella Saphira

“Iya donk … “

“Duuuuh .. penismu benar benar membuat vaginaku luar biasa nikmatnya .. pleaseee .. gantian deh kamu yang di bawah “ ajak Bella Saphira dengan memeluk erat dan kini Bella Saphira berada di atasku, kemudian bangun dengan mendudukiku, dengan tersenyum nakal, dibuangnya sisa bra dan gaun tipis itu, kini Bella Saphira terlanjang bulat memamerkan buah dadanya, sedanga Bella Saphira sudah tertutup rapat karena kemasukan batangku yang mantap dijepit itu.

0 komentar:

Posting Komentar