blog visitors

Kisah Rumah Tangga

Cerita ini adalah kejadian nyata yang pernah saya alami bersama istri saya. Saya dan istri berumur 28 tahun, saya bekerja di salah satu perusahaan retail, sedangkan istri saya bekerja di perusahaan swasta sebagai sekretaris. Dan memang dari wajah dan postur, istri saya sangat cocok sekali untuk mengisi posisi itu. Kami sudah menikah selama kurang lebih 3 tahun dan telah memiliki seorang putri cantik.

Cerita yang akan saya tulis disini adalah mengenai orientasi seks saya yang menyimpang. Menyimpang seperti apa? Biar kalian yang menentukan setelah membaca cerita ini. Dulu sebelum kami berdua menikah, saya memang orang yang pencemburu, tidak bisa melihat istri saya berpakaian sedikit seksi atau terbuka, bawaannya selalu cemburu bila ada orang lain yang memperhatikannya, tapi setelah menikah, keadaannya berbalik 180 derajat, saya sangat nyaman dan horny bila ada orang lain yang mengagumi istri saya saat berpakaian seksi. Mungkin dikarenakan dia sudah menjadi milik saya sebagai istri, jadi tidak terlalu khawatir kalau ada orang lain yang merebutnya dari tangan saya.
Semua berawal dari internet, saya pernah membuat account baru di YM dengan nama dan foto istri saya, awalnya hanya iseng tapi malah menjadi rutinitas, saya menjadi sering menanggapi ajakan chat dari para lelaki di dunia maya. Karena takut akan hal-hal yang tidak diinginkan, saya lebih memilih chat dengan pria bule yang jauh dari Indonesia, selain membuka wawasan, saya yakin mereka benar-benar orang yang tidak kami kenal sama sekali.
Saya mengenal beberapa pria bule yang menurut saya cukup tampan dan sopan, tipe pria yang tidak langsung mengajak untuk membahas soal seks seperti pria-pria lainnya di dunia maya. Dan kejadian ini pertama kali terjadi pada Sabtu sore, saat saya dan istri sedang dirumah. Saya sedang online menggunakan PC dan istri saya menggunakan notebook, walaupun kami sama-sama ada dirumah, kami berdua juga chat di YM hanya sekedar ngobrol ringan dan bercanda, dan disitu saya memberi tahu istri kalau ada pria bule mau kenal dengannya, awalnya istri tidak menanggapi, tapi setelah saya perlihatkan cam dari pria bule itu, perlahan-lahan istri mulai tertarik. Istri sempat beralasan malu karena tidak terlalu bisa bahasa inggris, tapi saya yakini kalau nanti akan saya bantu dalam percakapannya. Dan akhirnya istri sign in menggunakan id YM saya yang memang mengatasnamakan dirinya. Awal pembicaraan antara istri saya dengan Bryan (nama pria bule itu) memang sedikit kaku, selain saya harus mendikte bahasa inggrisnya, istri juga masih belum menikmati. Tapi selang setengah jam, keadaan mulai cair dan istri juga sudah terlihat menikmati obrolannya, terlihat sesekali istri saya tersenyum dan tertawa, entah apa yang mereka bicarakan di YM, yang jelas saya cukup senang kalau istri menikmatinya, dan tidak ada rasa cemburu sama sekali.
Saat saya juga sedang asyik online di PC saya,
“Pah, aku boleh ngga pake cam sama si Bryan?”
“Yah pake aja mah.” Saya mencoba menanggapinya dengan santai agar istri saya juga yakin.
Si Bryan ini benar-benar tidak tahu kalau ada saya di dekat istri, dan memang dari pertama kali chat, saya mengaku masih single (maksudnya istri saya). Setelah istri menyalakan camnya, dia pun kembali tenggelam dengan YMnya. Hanya info saja, jarak saya dengan istri hanya 3 meter, istri menggunakan notebooknya di sofa sambil merebahkan kakinya di atas sofa dan menyenderkan badannya. Sedangkan saya menggunakan PC di meja komputer biasa. Tidak terasa sudah hampir sejam mereka berdua chat, akhirnya saya mencoba menghampiri istri, hanya sekedar ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Istri sempat senyum-senyum saat saya jalan menghampirinya,
“Kenapa koq senyum-senyum gitu, mah?”
“Hehehe, ngga apa-apa koq.” Istri saya malu-malu.
“Dibawa enjoy aja, mah.” Saya menjawab sekenanya sambil menengok ke monitor notebooknya.
Kira-kira begini percakapannya,
Bryan: I love asian and I love their skin
My wife: oh really?
Bryan: Yup
My wife: how about me?
My wife: u like an asian woman like me?
Bryan: I like u so much dear!
Bryan: wanna touch and feel ur skin
My wife: hahahaha ur lying
My wife: im skinny and white, and I know u guys don’t like
My wife: I think u like a dark skin sexy woman with a big boobs
Bryan: actually, I like skinny woman like you and I don’t like big boobs
Bryan: I love small boobs dear..
My wife: oh really?
Bryan: 100% yes!
My wife: hahahahahaha..
Bryan: may I see it?
My wife: see what? Nooooooooo
Bryan: ur boobs, ill let u know that I like it or not
My wife: no no no
Bryan:
Dan sampai baris terakhir itu, istri saya belum membalasnya. Istri saya terlihat kagok karena ada saya disampingnya sambil melihat percakapannya. Saya sadar dan akhirnya saya menjauh dan kembali ke PC.
“Kasih lihat aja mah, orangnya jauh ini, lagian kenal juga ngga.” Saya mencoba menggoda istri saya.
“Ih papa, ngga lah, aku malu, lagian dadaku khan kecil.”
“Loh? Tadi khan dia sendiri yang bilang kalau dia suka dada yang kecil.” Saya makin berani meyakinkannya.
“Beneran boleh? Papa ngga marah?”
“Ngga sama sekali.” Sambil memberi jempol ke arah istri saya, tanda saya setuju.
Sambil lihat sekitar, istri saya mengangkat tshirtnya keatas sebatas leher sampai BHnya terlihat ke arah webcam, saya berusaha mengendalikan reaksi saya, perasaan saat itu langsung horny, cemburu, dan excited. Tapi saya harus terlihat tenang agar istri tidak merasa terganggu dan berpikir kalau saya cuek dengan tingkahnya. Dan istri hanya sekedar memperlihatkan dadanya dengan masih dibalut BHnya, dan terlihat kalau istri senyum-senyum malu, saya tidak tahu apa yang Bryan ucapkan kepada istri saya. Kira-kira 10 menitan istri saya chat dengan kondisi seperti itu, BHnya masih menutupi kedua bukit kecil miliknya.
“Pah, si Bryan nyuruh aku buka BHnya nih.” Tiba-tiba istri saya bertanya.
“Lah, aku pikir kamu mau buka BH daritadi.” Saya mencoba memberi semangat kepada istri.
“Aku buka yah pah, jangan marah loh!”
“Marah sih ngga bakalan mah, yang ada aku malah horny, hehehe.”
“Ih si papa!” Istri saya menjawab dengan manja.
Akhirnya dibukalah BH yang daritadi menutupi kedua bukit kembar istriku, istriku terlihat salah tingkah pada Bryan, bisa terlihat karena dia mencoba menutupi kedua puting coklat mudanya dengan rambut panjangnya, dan lalu melanjutkan chatnya. Hanya sebentar istri saya salah tingkah, sekarang dia benar-benar nyaman dengan dada yang terbuka dan puting yang menantang Bryan diujung sana. Kami bisa melakukan kegiatan ini karena anak saya dan babysitternya kebetulan sedang diajak jalan oleh ayah saya. Dan dengan keadaan sekarang, saya benar-benar merasakan sensasi luar biasa walau hanya sekedar melihat istri telanjang dada dengan Bryan melalui webcam. Dengan tshirtnya masih menempel ditubuhnya, istri sesekali meremas kedua buah dadanya dan mendekatkannya kearah webcam, entah itu kemauan Bryan atau inisiatif istri saya sendiri, saya tidak terlalu peduli, saya hanya ingin menikmati pemandangan nakalnya istri bersama Bryan.
“Pah, aku godain Bryan yah!” Tanya istriku.
“Godain mah, buat dia horny, aku malah nafsu banget lihat kamu kayak gitu.”
“Tapi aku malu kalau disini dan ada kamu.”
“Mama mau dikamar? Ya udah sana, tapi harus nakal yah!” Aku semakin bernafsu ingin tahu sejauh mana.
“Emang bener ngga apa-apa, pah?” Istriku ingin meyakinkan.
“Kamu begituan beneran sama dia juga ngga apa-apa koq, mah.” Sambil saya tertawa terbahak-bahak.
“Mauuuuuuu…” Jawab istriku sambil ngeloyor ke dalam kamar dengan notebooknya.
“Hehehehe.. Nakal nih si mama.” Jawabku semangat.

Setelah istriku masuk kamar, saya lanjut browsing sambil memikirkan apa yang sedang istri saya lakukan di dalam kamar dengan dipandangi Bryan melalui webcam. Saya harus sabar dan membiarkan apapun terjadi di dalam sana, karena dengan begitu, istri saya makin leluasa dan akan berpikir kalau ini semua memang tidak membuat saya marah. Hampir 45 menit istriku tidak beranjak dari dalam kamar, membuat saya makin penasaran sudah sejauh mana aksi istriku ini. Saya beranjak dari komputer, lalu saya intip sedikit dari celah pintu yang memang tidak tertutup rapat. Dan benar, pemandangan di dalam benar-benar membuat penis saya semakin ereksi. Istri saya sedang duduk di kursi dan didepannya notebook diletakkan di meja rias, sambil menutupi tubuhnya dengan kain Bali, istri saya hanya tinggal mengenakan CD saja. Entah Bryan sudah diperlihatkan CD istriku atau belum, saya tidak peduli, saya hanya ingin menyaksikan kelanjutan aksi istriku ini.
“Buka sayang, aku udah horny banget nih.”
“Ih papa, ngagetin aja!” Istriku sedikit kaget dengan kehadiran saya.
“Buka semuanya aja, biarin Bryan lihat toket sama memek kamu, mah!” Saya makin bernafsu.
“Iya papa sayang, ngga apa-apa khan ada orang ngeliatin toket sama memek istri kamu?” Istri saya mulai menggoda saya.
“Aku rela mah, kamu dientot orang lain pun aku rela sayang.” Sambil saya mengelus-elus penis dari luar celana.
“Ohhhhh…” Istriku mendesah sambil menjatuhkan kain yang menutupi tubuhnya sambil meraba lehernya.
Kini terpampanglah tubuh istriku yang tinggal mengenakan CD di hadapan Bryan yang baru saja dikenalnya. Saya sendiri lalu melepas celana saya dan hanya mengenakan tshirt saja. Sambil mengocok penis, saya sambil rebahan di atas tempat tidur terus memperhatikan istri saya dari samping yang masih duduk di depan meja rias. Aksinya makin liar, semakin cepat pula saya mengocok penis saya. Dan untuk menambah sensasi, saya keluarkan dildo milik istri saya dari laci meja yang ada di samping tempat tidur, dildo dengan ukuran 22 cm dan berdiameter cukup besar ini saya sodorkan ke istri saya yang masih sibuk dengan tingkah menggodanya pada Bryan.
My wife: Hey, wanna see my thing?
Bryan: What kind of thing?
My wife: My big thing
My wife: Hahahaha…
Bryan: Show me dear, I saw ur little thing already (mungkin maksudnya buah dada istriku)
Bryan: And I love ur little thing, wanna see the different thing now
My wife: Here… (istriku sambil langsung memasukkan dildo ke dalam mulutnya)
Bryan: Wowwww… Thats huge!
My wife: Hmmm… (semakin dalam mendorong dildonya ke dalam mulut)
Bryan: Ohhhh yesss… suck it!
Istriku makin terlihat bernafsu dengan semua tindakannya, kini dia mendorong keluar masuk dildo besarnya ke dalam mulutnya sambil tangan satunya meremas-remas buah dadanya dan sesekali mendekatkan putingnya ke webcam. Dada saya semakin bergetar melihat istri saya, dildo yang sangat besar itu dipaksakan masuk semua ke dalam mulutnya, sampai-sampai air liurnya jatuh ke buah dadanya. Dildo di tangannya sudah basah semua.

“Pah, aku nafsu banget nih!” Istriku sedikit bergumam disela kegiatannya mengoral dildo.
“Aku juga udah ngaceng banget nih, mah.”
“Kontolnya aku masukin ke memekku yah, pah!”
“Iya mah, biar memek kamu makin lebar dan longgar!”
“Ohhhhhh… pah… shsshhshhhhh… ahhhh… kontolnya gede banget, pah.”
“Iya mah, memek kamu khan sering di entot sama tuh ******, makanya memek kamu udah lebar banget.”
“Si Bryan mau aku masukin ******-kontolannya ke memek aku nih, dia boleh lihat ngga, pah?”
“Yah boleh donk mah, masukin semua ke dalam memek kamu!” Saya timpali dengan penuh nafsu.
Akhirnya istri berdiri dan mencoba membuka CDnya, cara membukanya sangat seksi sekali, dia membelakangi notebook dan menurunkan CDnya perlahan-lahan sambil menunggingkan pantat putihnya yang mulus. Pasti Bryan horny berat melihat tingkah laku istriku ini, saya di kasur sudah tak karuan ritme tangan mengocok penis saya sendiri. Setelah terbuka, istri saya kembali duduk, hanya saja kali ini dia mengubah posisi duduknya, kini dia duduk menghadap saya, sambil salah satu kakinya di topangkan ke pinggir kasur, dan webcam di arahkan sedikit ke bawah olehnya, sehingga jelas terlihat vagina yang ditumbuhi bulu itu. Dengan posisi ini, aku bisa lebih jelas melihat lubang kenikmatan istriku, lubang yang telah mengantarkan putri pertama saya ke dunia, dan juga lubang yang selama ini selalu saya nikmati dengan lembut maupun kasar.
Istri kembali membasahi dildo ke dalam mulutnya, mulutnya sudah sangat basah dengan air liurnya sendiri, air liur yang menggairahkan menurut saya. Tidak berapa lama, dia mulai menurunkan dildonya dengan cara menyeret melalui lekuk tubuhnya, saat berada di dadanya, sengaja berhenti sejenak untuk sekedar menyentuh putingnya dengan ujung dildonya, sehingga dada dan putingnya pun ikut basah. Setelah puas memainkan di daerah dadanya, istriku makin menurunkan ke arah pusar dan lanjut ke depan vaginanya. Disitu dildo digesek-gesek sepanjang klitoris sampai lubang anusnya dengan bagian atas batang dildo. Sangat cantik dan nakal sekali istriku terlihat dalam posisi ini, seperti wanita yang benar-benar ingin digauli dengan hebat.

Perlahan tapi pasti, dildo mulai masuk ke dalam vagina istriku, berbarengan dengan desahan istri. Dildo itu akhirnya bisa masuk seluruhnya, dan terlihat bibir vagina istri juga tenggelam karena desakan dildo raksasa itu. Dan terlihat istri mulai rileks dan lepas dengan apa yang dia lakukan, dia menikmati sekali setiap kocokan dildo ke dalam vaginanya dan memperlihatkannya pada Bryan. Senyuman istri terlihat nakal sekali menghadap saya, karena Bryan di ujung sana memang hanya bisa melihat aktivitas dada istri ke bawah, dan kali ini saya benar-benar beradu pandang dengan istri, hanya satu kata dari saya, sensual! Masih asyik dengan permainan dildo di vaginanya, tiba-tiba terdengar suara buzz dari Bryan, sejenak istri menghentikan kocokan tangannya dan membiarkan setengah batang dildo menancap di vaginanya, dia menghadapkan kembali layar notebook ke wajahnya.
Bryan: Dear...
My wife: Yes Bryan?
Bryan: Im done here.. (sepertinya Bryan sudah ejakulasi)
My wife: Hahaha.. Its just beginning
Bryan: Shit, ur so hot! I cant hold it
My wife: Thats ok, see you around..
Bryan: Thank you so much! I want you really bad!
My wife: ur welcome..
Notebook langsung ditutup, istri langsung beranjak dari posisinya dan menghampiri saya di atas kasur, dengan dildo masih menancap di vaginanya. Lalu istri memposisikan tubuhnya jongkok tepat persis di dada saya, saya bisa melihat jelas dildo itu membelah vaginanya.
“Pah, tolong pegang dildonya.” Pintanya.
“Iyah sayang.”
Tangan kanan saya menggenggam pangkal dildonya dan menempelkan di dada saya, secepat itu juga istri langsung menggoyangkan tubuhnya turun naik, vaginanya benar-benar menelan dildo itu sampai benar-benar habis, tidak terbayang bagaimana keadaan di dalam vagina istri saya saat benda 22 cm itu masuk. Tangan kiri saya semakin gila mengocok penis saya sendiri. Sesekali saya meremas bokong istri dan menariknya kebawah sehingga dildo makin merangsek masuk menyetubuhi vaginanya. Sambil meremas bergantian kedua payudaranya sendiri, istri makin mendesah tidak karuan, tangannya pun kadang memijat klitorisnya sendiri, persis seperti film porno dari luar. Sekitar 10 menit istri menikmati dildo yang ada di genggaman saya, ketika tiba-tiba istri makin mempercepat goyangannya yang membuat dada saya semakin tertekan. Saya tahu dia pasti sudah hampir mendapatkan orgasme pertamanya.
“Mah, stop dulu, kita ganti posisi yah.”
“Ihhhhhh papa, aku udah mau keluar tadi!” Istri saya sedikit sewot.
Dengan cueknya, saya membaringkan istri saya terlentang di kasur, dan saya ganjal pinggangnya dengan 2 buah bantal sehingga lubang vaginanya sedikit mengarah keatas, dan tanpa ba-bi-bu saya tancapkan lagi dildo itu ke dalam vaginanya, kali ini saya yang memegang peranan. Terlihat jelas sekali lubang vagina istri semakin lebar karena dildo itu, dan semakin membuat saya bernafsu untuk menggaulinya. Tangan kanan saya berusaha mengocok dildo itu dengan cepat dan sangat dalam di vaginanya. Istri benar-benar pasrah dengan hantaman dildo raksasa itu berulang kali, matanya mengisyaratkan kenikmatan yang bertubi-tubi, tangannya hanya tergolek pasrah di samping tubuhnya. Dan semakin istri terlihat pasrah semakin cepat dan dalam saya mainkan dildo itu di vaginanya.
“Ohhhhhh.. ssshh.. ahhhh..” Istri berdesis pasrah menikmati hujaman dildo.
“Enak mah? ****** Bryan enak ngga?” Saya mencoba membuat suasana semakin hot.
“Ahhhhhh.. fuck me! Fuck me hard!” Istri saya setengah berteriak.
“Ssshhh.. oh god, kamu perek kesayangan aku.” Saya makin liar menimpali istri saya.
Tidak berapa lama, akhirnya istri saya mendapatkan orgasme pertamanya dibarengi teriakan puas dari mulutnya. Saat istri masih merasakan sengatan orgasmenya, saya tarik keluar dildo itu sehingga memuncratkan sedikit lendir kenikmatan orgasme istri tadi dan langsung memasukkan penis saya ke dalam vaginanya. Istri terlihat lunglai dan tanpa ekspresi ketika penis saya mulai mengocok vaginanya, mungkin karena ukuran penis saya yang hanya 16 cm sudah tidak terasa setelah vaginanya dibombardir oleh dildo ukuran bule. Dan sayapun merasakan vagina istri sangat lebar dan basah, beda sekali dengan sehari-hari saat saya bercinta. Saya membayangkan kalau hal ini (3some) benar-benar terjadi dengan seorang pria bule, kira-kira begini rasanya dapat sisa vagina yang sudah luluh lantah oleh gempuran penis yang besar di dalam vagina istri saya. Entah penyesalan, rasa dosa atau tidak sama sekali nantinya yang akan merasuki pikiran dalam menjalani kehidupan rumah tangga ke depan. Vagina istri saya yang akan selalu memberikan kenikmatan untuk saya seorang sebagai suaminya sendiri, bisa dinikmati orang lain. Betapa dorongan seks itu sangat kuat hingga membutakan norma-norma kehidupan berumah tangga. Saya sendiri mungkin akan sangat menikmati pemandangan ketika istri saya digauli pria lain, mencoba berbagai posisi, dengan ritme yang cepat atau lambat, hingga mereka mencapai puncak kenikmatan bersama-sama.
Dan permainan itu akhirnya berakhir setelah saya mencapai orgasme dan memuncratkan air mani saya ke arah payudara istri, orgasme ini terasa nikmat sekali walaupun hanya sebentar saja saya menikmati vagina istri saya. Sengaja saya muncratkan diluar karena memang istri saya tidak perbolehkan pakai alat kontrasepsi, dan kami juga mau menunda anak ke-2 karena ingin membangun karir lebih matang lagi. Istri tersenyum cantik sekali saat saya bisa mencapai kepuasan dari vaginanya yang sudah sangat lebar, begitupun saya. Dan sore itu kami habiskan dengan mandi bersama sambil menikmati waktu dan kualitas kami sebagai suami istri.

0 komentar:

Posting Komentar