blog visitors

Pembantu Yang Lugu

Hari itu hujan mengguyur sejak sore. Tuan dan nyonya di ruang tengah menonton tv setelah makan malam. Setelah selesai membereskan meja makan dan dapur, bi Ipah menghadap majikannya,
?masih ada yang harus saya kerjakan, nyah? tuan???
?nggak ada?. Bi, kamu boleh istirahat?..? kata bu Sari.
?terima kasih, nyah?? Bi Ipah segera menuju kamar menyusul Jarwo yang sudah istirahat dari tadi.
Sejak hujan mulai turun sore tadi, bi Ipah mulai membayangkan hangatnya entotan Jarwo, keponakannya yang punya penis gede dan mantap. Dari tadi dia cuma bisa mencuri-curi kesempatan menggosok-gosok memekku dari balik rok. Sebelum pekerjaannya selesai, dia tidak bisa bebas berduaan dengan Jarwo. Dan setelah makan malam, tuan dan nyonya sudah berganti piyama, tandanya tidak akan ada tamu lagi, jadi dia bisa beristirahat lebih cepat.

Setelah membersihkan badan di kamar mandi, Bi Ipah segera masuk ke kamar. Begitu pintu tertutup, Jarwo langsung menyambutnya dengan ciuman dan tangannya mulai menggerayangi bokong dan tetek bi Ipah. Mendapat serangan kilat, bi Ipah sigap membalas ciuman Jarwo sementara tangannya turun memelorotkan sedikit kolor Jarwo dan mulai memijat-mijat penis Jarwo yang semakin mengeras. Bi Ipah mendorong Jarwo agar berbaring di ranjang, ia ingin segera memuaskan nafsu birahinya yang sudah membara sejak tadi sore.

Bi Ipah langsung menarik kolor Jarwo, langsung ia sambar penis Jarwo yang sudah tegang penuh. Satu tangan saja tak cukup untuk menggenggam penis Jarwo. Ipah mengagumi penis keponakannya itu, urat-urat yang menonjol di sekelilingnya, apalagi ?helm?nya yang besar, yang mampu menggaruk-garuk liang memeknya. Bi Ipah mulai menjilati kepala penis itu, jilatannya beralih ke lubang kencing Jarwo. ?aaahhhhh..? Ia cuma tersenyum dan mengerling nakal ke arah Jarwo. Lalu seluruh batang itu dihisapnya, belum semuanya masuk, ujung penis Jarwo sudah mentok di pangkal tenggorokannya. Ia diamkan penis Jarwo di dalam mulutnya. Lidahnya mulai bergerak-gerak menjalari penis Jarwo yang ada di dalam rongga mulutnya. ?uuuuhhhhhhh??? Jarwo mengerang. Sekarang Jarwo sudah jago, jilatan saja tak cukup untuk membuat penisnya memuncratkan peju, butuh hisapan memeknya untuk memuaskan birahi Jarwo.

Bi Ipah bangkit untuk melucuti semua pakaiannya, lalu bergerak mengambil posisi 69. Ia mulai lagi menhisap-hisap penis Jarwo. Sementara Jarwo mulai menjilati memek bibinya. Sambil menghisap itil, Jarwo menusukkan jarinya ke lubang memek bi Ipah, ia korek-korek lubang itu. Bi Ipah makin blingsatan menghadapi serangan Jarwo. Tak lama berselang bi Ipah sudah mencapai puncaknya. Ia lalu berbaring di samping Jarwo, mereka berciuman. ?Kamu makin pinter, Wo?.? ?kan, bibi yang ngajarin?.. sekarang kita pake gaya nungging ya bi?. Memek bibi paling enak dientotin sambil nungging?.. saya suka bokong bibi yang bulat montok? Bi Ipah tersenyum sambil ambil posisi nungging membelakangi pintu, dalam hati ia juga paling doyan posisi ini, ia bisa keluar berkali-kali di posisi ini.

Jarwo bersiap di belakang bibinya, ditatapnya bokong indah bi Ipah, diremas-remasnya. Kemudian ia sibakkan rambut bi Ipah agar terurai turun. Kepala Jarwo mulai bergerak, pertama ia ciumi punggung bi Ipah, lalu diciumnya dengan gemas kedua belah bokongnya. Gerakan bibirnya berujung pada belahan rimbun di selangkangan bibinya. Ia tusuk-tusuk lagi memek bibinya, sambil ia jilati sampai ke lubang pantat. ?ahhhh? ufhhhhh?.. cepetan, Wo?? bibi udah nggak tahan, nih?.. pengen ngerasain penismu??? Jarwo turuti kemauan bibinya, ia sapukan kepala penisnya ke belahan memek itu. Cairan yang keluar dari memek bi Ipah membuat kepala penisnya mudah bergerak. Perlahan ia dorong pantanya hingga penisnya terbenam di dalam memek bi Ipah. Jarwo diamkan sebentar penisnya, ia menunduk menciumi leher bi Ipah, sementara satu tangan menyangga tubuhnya, tangan yang lain bergerak meremas-remas tetek bi Ipah. ??aaaahhhhh?.? Bi Ipah mengerang nikmat merasakan memeknya yang dipenuhi penis Jarwo. Ia kontraksikan otot-otot pinggulnya sehingga penis Jarwo berasa diremas-remas?. ??.uuuffhhhh?.eennnaaakk?. biiii?.? Jarwo mulai melawan aksi goyang bi Ipah dengan menggoyang pantatnya maju-mundur. Tangan kirinya ia alih tugaskan ke arah memek bi Ipah. Ia gosok-gosok itil bi Ipah sementara penisnya keluar masuk di lubang memeknya. ?ssshhhhh?.. aaahhhhh? bi Ipah Cuma bisa mendesis menahan nikmat, agar suaranya tak sampai keluar, walaupun di luar hujan cukup deras. Dinginnya malam justru semakin membakar birahi bi Ipah, apalagi Jarwo melancarkan serangan bertubi-tubi di titik sensitifnya.

Tak lama kemudian, bi Ipah sudah bergetar hebat menuntaskan ronde pertamanya. Ronde yang sangat cepat karena serangan di lubang dan itilnya sekaligus. Ia ingin membalas serangan Jarwo, ditarik pinggulnya sehingga penis Jarwo terlepas?. Jarwo tak bisa protes karena bi Ipah langsung mendorongnya untuk berbaring. Setelah membersihkan cairan memeknya dengan cd-nya dan menjilat bersih penis Jarwo, bi Ipah langsung berjongkok di atas tubuh Jarwo. Digenggamnya penis Jarwo dan dibimbingnya ke arah bibir memeknya. Setelah digesek-gesekkan ke bibirnya sebentar, perlahan ia turunkan pinggulnya. penis Jarwo meluncur dengan mantap ke dalam lubang memek bi Ipah. Bi Ipah diam sebentar merasakan konol Jarwo yang memenuhi lubang memeknya. Ia tersenyum ke arah Jarwo, perlahan ia gerakkan otot-otot pinggulnya sehingga membuat Jarwo merem melek, Tangan Jarwo yang ada di dada bi Ipah semakin liar meremas-remas tetek bi Ipah. Bi Ipah tersenyum menang?. Perlahan ia gerakkan memutar pinggulnya yang masih menempel di pangkal penis Jarwo. Jarwo makin blingsatan. Senyum bi Ipah makin lebar?. Tapi ia tidak mau Jarwo cepat keluar, lalu ia mulai bergerak naik turun mengocok penis Jarwo yang terpancang kokoh di liang memeknya.
Tak sampai 10 kali naik-turun??
??..IPAH !!!....... JARWO!!!......? ? apa-apan kalian ini??.. GILA!!!....? Bi Ipah segera bangkit melepaskan penis Jarwo yang masih mengacung penuh. Saat berbalik, ia kaget setengah mati?. Dilihatnya pintu kamar terbuka lebar, dan bu Sari berkacak pinggang di muka pintu. Jarwo yang tengah merem melek merasakan hisapan memek bi Ipah juga tak kalah kagetnya. Lampu kamar yang masih menyala terang tidak bisa menyembunyikan ketelanjangan keduanya. Bi Ipah terduduk lemas dan wajahnya memucat, matilah ia? karena terlalu bernafsu, ia lupa mengunci pintu?. Sekarang ia dipergoki majikannya tengah ?menunggangi? keponakannya sendiri. Sementara Jarwo yang terkejut, diam tak bergerak memandang majikannya sudah berdiri di ambang pintu, pusakanya masih berdiri tegak membuat bu Sari melirikkan matanya.

Kesadaran Jarwo pulih dan segera menyembunyikan ketelanjangannya di belakang tubuh bi Ipah yang meringkuk pasrah. ?Gila kamu, Bi! Emangnya nggak ada penis laki-laki laen yang bisa kamu pake?. Masa keponakan sendiri kamu embat! Ayo! ? kalian masuk, menghadap tuan. Biar tuan yang memutuskan?.?
Bi Ipah beringsut hendak mengambil pakaiannya yang berserakan, tapi?. ?siapa suruh kalian pake baju?.. cepat sana ke ruang tengah!?Bi Ipah segera berjalan keluar sambil tangannya menutupi memek dan teteknya, sementara Jarwo cuma bisa menutupi penisnya yang lemas seketika.

Di ruang tengah terlihat Pak Sastro duduk di sofa menghadap ke arah tv, yang ternyata sedang menayangkan blue film. Pak Sastro begitu serius menikmati film itu, ia baru sadar ketika istrinya berdiri di hadapannya. ?lihat, pak?. Kelakuan pembantu kita?.? Ujar bu Sari sambil menunjuk ke arah belakang pak Sastro. Pak Sastro menengok, dan?.ia lihat bi Ipah tanpa selembar benang sementara tangan kirinya menutupi memeknya, tapi tangan kanannya tak mampu menutupi teteknya yang besar. Di belakangnya, Jarwo juga telanjang sambil menutupi selangkangannya. ?sini kalian?.? Sambil menyuruh Ipah dan Jarwo ke depan tv, sementara bu Sari sudah duduk di sampingnya. ?Gila, pak?. Tadi mama mergokin mereka lagi bersetubuh?. Padahal Jarwo kan keponakannya sendir?.? Ujar bu Sari dengan nada tinggi. ?kita harus beri mereka hukuman, pak!!!? Ipah dan Jarwo cuma bisa terduduk lemas di atas karpet di antara Tuannya dan tv. Sementara itu dari tv masih keluar suara-suara desahan dari blue film yang sedang diputar. ?maksud mama, bercinta beneran seperti yang di film itu?? ?ya, iya lah pak,?. Mama lihat sendiri si Ipah lagi menunggangi si Jarwo? ?betul itu?? tanya pak Sastro. ?Betul, tuan? jawab bi Ipah lirih sambil menunduk, ?maafkan saya tuan?.saya yang salah?.? bi Ipah mulai terisak ??.saya khilaf?..saya yang ngajarin Jarwo untuk melayani nafsu saya??maafkan kami?.tuan?.nyah?.? ??.iya, tuan?..maafkan kami?..apa kata orang-orang di kampung nanti?..? ?jadi kamu juga dengan sukarela melayani nafsu bibimu, Wo?? Jarwo Cuma mengangguk pelan?.

?bagaimana sekarang, pak?? tanya bu Sari. ?sekarang memang jaman edan! Masa keponakan sendiri kamu embat, bi!? Bi Ipah semakin menundukkan kepalanya. ?baik! Karena kalian sama-sama sadar melakukannya, maka kalian kumaafkan?.? Kepala bi Ipah dan Jarwo terangkat memandang tuannya?. ?tapiii?.. ada syaratnya?.. kalian harus melakukan seperti yang di kamar tadi di sini.? ?sekali-kali aku ingin nonton ?siaran langsung?, bosan nonon bokep melulu?..? bi Ipah kebingungan?. Dialihkannya pandangannya ke arah sang nyonya, dilihatnya bu Sari tertawa kecil sambil menganggukkan kepala?. ?kalau kalian tidak mau?.. kalian akan kubawa pulang ke kampung kalian, dan akan kukatakan ke semua orang disana apa yang telah kalian perbuat di sini?.!!!? Ancam bu Sari. Bi Ipah memandang Jarwo memohon pendapat, Jarwo diam saja? akhirnya ia mengambil keputusan, daripada dibuat malu di depan orang sekampung, ia akan melakukannya?

Dengan masih duduk bersimpuh, dicondongkannya badannya menyongsong bibir Jarwo yang sudah setengah terbuka. Mereka berciuman, perlahan ciuman mereka makin liar?. Tangan bi Ipah mulai mengurut-urut penis Jarwo yang mulai mengeras, sementara tangan Jarwo yang satu menahan badan bi Ipah, tangan lainnya meremas-remas tetek bi Ipah yang besar dan kenyal. Setelah penis Jarwo dirasakan cukup keras, bi Ipah berbaring siap dientot, ia ingin agar kejadian memalukan ini cepat berakhir, tapi?.
?kalian harus melakukan seperti yang di film itu??perintah pak Sastro. Bi Ipah dan Jarwo melihat ke layar TV, di situ terlihat adegan 69, mereka lalu mengambil posisi 69 dengan bi Ipah di atas. Jarwo mulai menjilati memek bi Ipah yang terpampang di mukanya, di pikirannya sudah kepalang tanggung?. Sudah basah, nyebur aja sekalian?.. Jarwo mulai serius ?menggarap? bibinya. Sementara bi Ipah juga mulai terlena oleh gelombang kenikmatan yang dikirimkan Jarwo, memeknya tak cuma basah oleh ludah Jarwo tapi juga cairan nikmat yang mulai meleleh keluar, belum lagi korekan-korekan jari Jarwo di dalam lubang memeknya. Sempat diliriknya kedua majikannya, terlihat mereka menikmati betul adegan yang ia dan Jarwo lakukan, juga dilihatnya tangan bu Sari yang masuk ke sarung piyama pak Sastro dan bergerak-gerak di selangkangannya.

?ayo?Ipah, lakukan seperti yang tadi?. Kamu yang di atas! ? perintah bu Sari. Saat bi Ipah melepaskan kulumannya, mata bu Sari melotot memandang penis Jarwo yang mengacung tegak. ?Gila!!! Pantesan si Ipah doyan, ni anak masih abege tapi penisnya mantep banget!!!? pikir bu Sari. Pak Sastro tak peduli dengan penis Jarwo yang lebih besar dari penisnya, yang jadi pusat perhatiannya adalah tubuh si Ipah! Bibirnya yang eksotis pasti bakal nikmat kalau mengelomohi penisku, apalagi kalau Ipah menelan semua spermaku yang muncrat di bibirnya. Belum lagi toket si Ipah, bulat-kencang-putih, ukurannya pasti 36C! Tanganku cukup tidak Ya, melingkari toketnya. Dan? memek itu pasti legit !!! Bokongnya yang bulat juga pingin kuremas-remas?. Pasti bakal nikmat banget kalau penisku dijepit lubang anusnya! Khayalan-khayalan itu lebih membuatnya konak ketimbang kocokan tangan istrinya.
Bi Ipah mulai mengangkangi tubuh Jaro, perlahan diturunkan pinggulnya menelan penis Jarwo. Ia diam sejenak, walaupun sudah berulang kali bercinta dengan Jarwo, tetap saja sensasi yang ditimbulkan penis Jarwo yang memenuhi memeknya, membuatnya mabuk kepayang. Ipah jadi lupa dir, ia lupa kalau sedang ditonton kedua majikannya. Ia mulai menggoyangkan pinggulnya maju mundur, kadang ia bergerak naik turun. Toketnya yang besar mulai nergoyang-goyang?. ?ooohhhh?.., Wwooo?. Remas tetekku?..? Jarwo yang mulai dibuai remasan lubang memek bi Ipah, menggapaikan kedua tangannya untuk meremas tetek bi Ipah. Tangannya tak mampu menahan guncangan tetek itu. Diangkat badannya sedikit, ia sorongkan bibirnya untuk mengemut tetek bi Ipah, ia jepitkan bibirnya agar bibirnya tak lepas dari tetek bi Ipah. Bi Ipah menjerit menahan nikmat di pentilnya???..Aaaauuuwwww?..aaahhhhh??? gerakannya makin liar mengocok penis Jarwo yang terbenam di memeknya. Jepitan pahanya di tubuh Jarwo mengencang saat cairan nikmatnya tak bisa dibendung lagi. Ia orgasme!!! Sambil ditonton kedua majikannya, tapi Ipah tak peduli lagi, yang di pikirannya hanya kenikmatan di lubang memeknya.

Bu Sari memandang penuh iri ke arah bi Ipah yang tengah menggapai orgasmenya. ?gue pengen banget ngerasain penis itu! Sayang gue lagi mens. Ia lepaskan tangannya dari penis suaminya yang tak kunjung muncrat. Diambilnya handycam dari rak TV. ?sekarang kalian main doggy style?.. nungging!? perintahnya saat dilihatnya gelombang orgasme si Ipah sudah reda. ?Jarwo? kamu entotin bibimu dari belakang, Ipah? kamu isep penis tuan yang udah ngaceng berat gara-gara kalian! Kalian bakal kurekam, jadi?. Jangan sampai ada orang lain yang tahu, atau video ini akan kusebarkan ke kampung kalian. Bi Ipah menganggung dan mulai beringsut mendekati tuannya yang duduk di sofa.Ditariknya piyama tuan Sastro sampai ke mata kaki. penis tuannya memang udah ngaceng, tapi tdak sebesar dan sekeras penis Jarwo?. Tapi lumayan lah?. Ukurannya hampir sama dengan penis suaminya dulu. Ipah mulai menjilati penis Tuannya dari biji peler naik ke helm bajanya. Sementara itu Jarwo memandang iri ke arah tuannya, Jarwo tidak suka berbagi kenikmatan memek bi Ipah dengan orang lain? Rasa cemburu mulai membakar dada Jarwo?. Tanpa basa-basi langsung ditusukkannya penisnya ke memek bi Ipah. ?AAAKKKHHHH?..? jerit bi Ipah menerima serangan tiba-tiba dari Jarwo, tapi selanjutnya ia mulai meresapi rasa nikmatnya dikerjain 2 lelaki sekaligus, birahinya semakin melambung, dihisapnya penis tuan Sastro dengan sepenuh hati.

Pak Sastro merasa kuluman Ipah masih kalah dibanding sedotan mulut istrinya. Soal oral sex, istrinya memang jempolan, mungin penis kuda juga bakal langsung ngecret kalau dihisap istrinya. Sambil dihisap, tangan tuan Sastro mulai menggerayangi toket bi Ipah?? ?ooooohhhhhh?.. kenyalnya?. Kulitnya halusss? bagaimana rasanya kalau penisku dijepit di toketnya?.? Memikirkan hal itu membuak penisnya makin konak. Dia pandang istrinya, bu Sari hanya mengangguk pelan di balik handycam-nya. Lampu Hijau!!! Horeee!!! Soraknya dalam hati.

?Jarwo! Gantian?.? Pak Sastro langsung ambil posisi di belakang Ipah. Digesek-gesekan penisnya ke belahan memek si Ipah. Sementara si Jarwo pindah posisi ke depan, untuk dihisap bi Ipah. Bi Ipah makin naik birahinya saat ia menjilati penis Jarwo yang basah oleh lendir nikmatnya sendiri, biasanya bila ia menjilati penis Jarwo yang penuh lendir berarti permainan selesai, tapi sekarang, masih ada penis yang menggarap lubang memeknya?. Jarwo juga belum muncrat?. Aku bakal dientot beberapa ronde lagi!!! Pikir bi Ipah.Jarwo yang melihat pak Sastro mengerjai memek bi Ipah langsung memaksa mulut bi Ipah bekerja lebih cepat. Karena tak bisa mengontrol emosinya, penis Jarwo jadi tak tahan menahan serangan bi Ipah? tak berapa lama?. Pejunya sudah muncrat di mulut bi Ipah. SIALAN !!!

Pak Sastro melihat Jarwo sudah keluar dan tergolek lemas?.?memang hebat, si Ipah ini.? Pikirnya. Ia raba memek si Ipah dari arah bawah, memeknya sudah banjir, dikoreknya sedikit cairan nikmat dari bibir memek Ipah dan dibalurkan ke belahan pantat bi Ipah. Perlahan ia tusukkan jempolnya ke dalam lubang anus bi Ipah. ?aaaauuwwww?.. sakit tuan?..? tapi pak sastro tak menghiraukannya, jempolnya tetap tertanam di anus bi Ipah. Perlahan Ipah menikmati tusukan jari Tuan Sastro di duburnya, rupanya tuan Sastro juga menyadarinya. Jempolnya mulai digerakkan keluar masuk lubang anus Ipah, sementara penisnya tetap menggenjot memeknya. Serangan di dua lubang sekaligus membuat pertahanan Ipah jebol?. Tak sampai dua menit, Ipah mengencangkan jepitan lubang memeknya dan?. Ssseeerrrr?.sssseeerrrr?..sssseeerrrrr ?aaahhhhh?..ttuuaannn?..nnnikmatttt??? cairan nikmatnya mengalir deras membasahi penis tuannya.

Sementara bu Sari tetap merekam tiap adegan dari handycamnya. Gila!! Kuat juga si Ipah! Pikirnya. Dari balik handycamnya, dilihatnya pak Sastro tidak memberi si Ipah kesempatan beristirahat. Pak Sastro mengorek memek Ipah dengan jari-jarinya untuk mendapatkan cairan nikmat Ipah. Cairan itu dibalurkan ke tempat yang sama, lubang dubur Ipah. Tak menunggu lama, tuan Sastro langsung menempelkan kepala penisnya ke lubang dubur Ipah, perlahan didorong pinggulnya sambil meremas pantat Ipah yang bulat. ?aaauuuwwww??. Aaaaauuuwwwwwwww?? ammmpunnn ?. Tuann?? teriaknya kesakitan saat penis tuannya menembus lubang duburnya yang masih perawan. Perlahan seluruh penis tuan Sastro bisa terbenam di lanus Ipah. Pak Sastro tersenyum penuh kemenangan, ?Rasakan!!! Akhirnya bisa juga kuentotin semua lubangmu? ujarnya dalam hati. penisnya mulai digoyang maju mundur, sementara Ipah cuma bisa nungging tanpa daya.

Jarwo terpana melihat penis pak Sastro tenggelam di anus bi Ipah, dia belum pernah mendapat pelajaran seperti itu dari bi Ipah. Birahinya kembali berkobar melihat bi Ipah mulai menikmati sodokan tuan Sastro di pantatnya. Perlahan penis Jarwo kembali mengeras?.Tak sadar, sebuah tangan dari samping bergerak menggenggam penisnya dan mulai mengocok-ngocoknya. Jarwo menoleh, ternyata bu Sari!rupanya ia juga tidak tahan Cuma melihat saja. Bibir bu Sari terlihat setengah terbuka, Jarwo langsung menyambarnya dengan sebuah ciuman ganas. Ia tak peduli lagi bi Ipah yang lagi dientot pak Sastro. Tanpa permisi, tangan Jarwo langsung meremas tetek bu Sari dari balik dasternya. Ternyata bu Sari tidak pakai beha, langsung diturunkannya daster bu Sari sampai sebatas perut dan terpampanglah tetek bu Sari yang tak kalah besar dengan punya bi Ipah. Kembali kuremas-remas teteknya dan kupilin-pilin putingnya, sementara tetek yang sebelah kuhisap-hisap dengan liar, kutinggalkan cupangan di sana. ?OOOhhhhh?..Jarwoooo?..?

Kulirik bi Ipah, ternyata permainan mereka sudah selesai, ketatnya lubang dubur bi Ipah membuat Pak Sastro cepat keluar. Mereka sekarang berbaring berdampingan dengan posisi kepala pak Sastro mengulum tetek bi Ipah, seperti bayi saja! Kembali aku konsentrasi melayani bu Sari. Teteknya kuhisap kuat-kuat ?ooooohhhh?..? dia cuma bisa melenguh. Tanganku bergerak ke arah bawah, tapi ditahan oleh bu Sari ?jangan, Wo! Aku lagi mens? SIAL !!! Melihat gerakanku terhenti, bu Sari turun ke arah penisku dan mulai menghisapnya. Enak juga hisapannya, lebih bervariasi dibanding bi Ipah, lidahnya ikut bergerak-gerak menggelitik penisku. Kunikmati hisapan nyonyaku sambil tanganku tetap meremas-remas teteknya.
Tiba-tiba bu Sari melepaskan kulumannya, ?capek? mulutku jadi pegel ngemutin penismu yang gede itu, Wo! Tuh si Ipah udah bangun lagi!? Kulirik bi Ipah tersenyum ke arahku. Bi Ipah berdiri dan mendekatiku yang masih duduk di sofa. Dan tanpa basa-basi, bi Ipah langsung jongkok di atas sofa dan mengangkangi penisku. Posisiku yang duduk memudahkanku menjangkau teteknya, langsung kusambar pentilnya begitu bi Ipah menelan habis penisku dan mulai menggoyangnya. Bu Sari menarik wajahku dan mengarahkan ke teteknya. Jadilah aku menetek pada bu Sari dan bi Ipah mengulum penisku.

Tak berapa lama, gerakan bi Ipah berhenti. Saat kutengok, ternyata tangan pak Sastro yang menahan punggung bi Ipah. Di belakang pak Sastro terlihat bersiap memasukkan penisnya ke lubang dubur bi Ipah, sementara penisku masih tertanam di memeknya. ?uuuuuhhhhhh?.. Aahhhhhh?..uhhhhhh?.nnniikkkmmattt? seru bi Ipah. Pak Sastro mulai menggenjot penisnya dari belakang. Bi Ipah tak bisa bergerak karena terjepit 2 orang lelaki, mau tak mau kusodok memeknya dari bawah. Nuansa persaingan dengan pak Sastro membuatku tak kalah ganas dalam menggenjot memek bi Ipah. ?oouuhhhhhh?..aaaahhhhh?..nnnniiikkkkmmmmatttttttt ??.? Bi Ipah meracau tak karuan menghadapi serbuan kami, sementara bu Sari kembali sibuk di balik handicamnya mengabadikan adegan yang hot ini.

Tak sampai lima menit, akhirnya kami mencapai klimaks dalam waktu yang hampir bersamaan. Bi Ipah tak sanggup bangkit walaupun Tuan Sastro sudah mencabut penisnya. penisku juga sudah menciut di dalam memeknya. Rupanya bi Ipah kelelahan, entah malam ini dia sudah klimaks berapa kali. ?bawa bibimu ke kamar. Wo!? perintah bu Sari. Aku menggendong bi Ipah di pelukanku. Sekilas kulihat tuan dan nyonya duduk kembali di sofa menyaksikan video yang baru direkamnya. Aku tak peduli, yang penting, aku tak kehilangan pekerjaan dan aku masih tetap bisa mencumbuiin bi Ipah, kemungkinan juga suatu saat aku bisa bercinta dengan bu Sari.

0 komentar:

Posting Komentar