blog visitors

Tante Pengen main di kursi

Kami cukup kelelahan untuk genjotan ronde itu, kami masih berniat meneruskan persetubuhan kami. Dengan posisi pantatku menekan ke vagina Emma Waroka terasa sangat nikmat sekali, vagina Emma Waroka masih saja menyedot penisku untuk diremas dan dipilin, aku merasa keenakan dengan merem melek mengatur nafasku yang berantakan, sungguh nikmat sekali menggenjot Emma Waroka. Sejak mengenal Emma Waroka aku ingin menidurinya, menggenjotnya dan memberikan kepuasan batin terdalam.

“Sayaaaaang .. jangan tindih tante donk … bisa capek banget “ keluh Emma Waroka dengan meringis keenakan.

“Oke deh tante .. tapi rasanya kok nikmat banget nindih tanteku begini, rasanya tak bisa kulukiskan, tanteku sayang “ ucapku gemas malah meremas buah dadanya membuat Emma Waroka langsung mencekal tanganku

“Pleasee .. jangan remes susu tante dulu .. tante masih nikmat merasakan sisa sisa orgasme tante, duuuh .. cabut dulu aaah .. “ sungut Emma Waroka dengan disambung senyum keenakan karena telah diberi kepuasan batin terdalam.

Aku mencoba menarik penisku dan kubuat pura pura susah menarik keluar

“Tanteee .. susah dicabut niiih .. “ ujarku dengan mencabut sedikit kemudian kumajukan lagi membuat penisku tenggelam lagi

“Haaan .. kamu nggak kasihan sama Tante Emma apa ?” sungut Emma Waroka dengan menekan pahaku yang merapat di pahanya, posisi Emma Waroka masih berada di ranjang dengan kaki menjejak ke lantai.

“Maafin deh tante .. sungguh susah mencabut ****** ponakan tante dari vagina tantenya ..” godaku dengan gemas.

“Oke deeeh .. untuk ronde ini tante mau nyebut ****** sama tempek yaaa .. biar jorok dikit “ goda Emma Waroka dengan tertawa genit memundurkan pantatnya mendorong selakanganku membuat aku malah menjadi merem keenakan, Emma Waroka mengerling ke belakang melihatku yang keenakan.

“Duuuh .. ponakan tante ini nakal sekali .. kontolnya nggak mau lepas dari tempek tantenya “ kata Emma Waroka dengan berkata lebih jorok dan membuat semakin nikmat bersenggama dengannya.

“Tapi kalo tante genit kayak gitu, aku nggak mau, nggak sudi punya tante yang genit … nggak suka” protesku disambut tawa Emma Waroka sambil maju dan membuat penisku lebih dari separo lepas dari sarangnya, kumajukan lagi dan menjadi tenggelam

“Siaaal aaah .. ponakan tante ini benar benar kurang ajar sekali .. ayooo cabut kontolmu… “ bentak Emma Waroka dengan galak. Aku sampai tertawa karena kegalakan Emma Waroka, walau kegalakannya cuma untuk menggodaku namun aku akhirnya berusaha mencabut penisku, dengan pelan pelan kutarik dan lepas walau terasa agak susah juga.

“Naaah gitu .. tante jadi suka sama ponakan tante yang penurut ..”

“Bukankah tante yang kudu nurut sama ponakan, enak saja nih tante .. ogah aaah nyodokin lagi” protesku dengan pura pura mau mengambil celana dalamku yang berada dekat ranjang itu.

“Oke deh .. tante akan menurut sama ponakan tante, tante janji akan selalu berbakti pada ponakan tante ini, karena selama ini tante terpuaskan akan ulah ****** kepunyaan ponakan tante … “ ujar Emma Waroka dengan tersenyum manja membalik badannya, terasa merangsang sekali vaginanya yang basah itu.

“Lho khan nggak cumin ****** kepunyaan ponakan tante yang memuaskan, juga bibir, tanganku yang suka nakal meremas susu tantenya .. nakal yaaa .. kalo nggak dinakalin tante pasti nggak mau” selorohku dengan semakin jorok menyebut penis dengan kata ******

“Ntar kamu laporin ibumu, ponakan tante ini sudah kurang ajar berani memasukan kontolnya ke tempek tantenya … tapi .. yaaa tante nggak mau laporin deh .. habis kalo dilaporin pasti nggak mau lagi nyodokin tantenya .. “ gurau Emma Waroka dengan gemas lalu menarik tanganku.

“Terima kasih tanteku yang nakal, genit, galak dan suka kurang ajar .. berani ngajak ponakannya bermain cinta sampai orgasme .. “

“Han .. tante mau menggenjotmu, tapi tante ingin kamu duduk di kursi yaaa .. hhmmm … boleh nggak tante bertemu dengan ibumu .. tante ingin mengenal keluargamu .. tante akan minta ijin agar kamu diijinkan menjadi suami tante .. “ pinta Emma Waroka dengan memandangku mesra

“Boleeeh … kapan kapan tanteku akan aku kenalkan dengan ibuku .. tapi jauh tuh .. “

“Nggak apa Han .. memang ibumu tinggal di mana ?”

“Maafin tante .. ibuku sekarang ikut bapaknya di Australia .. “ akuku dengan jujur.

emma elvana margarith warokka “Wooow .. oke deh .. ntar ke Australia biar tante yang nanggung akomodasi, kita bulan madu ke sana ya” ajak Emma Waroka dengan bersemangat lalu menarik tanganku, kursi tanpa sandaran itu diambil dan diletakkan dengan meja rias.

“Gampang tante .. yuuk segera tante naik dalam pangkuan ponakan tante .. ingin ponakan tante ini digenjot tantenya” ajakku dengan meremas buah dada Emma Waroka.

“Yaaa .. remes dulu susu tante, kamu suka khan dengan buah dada tantemu ini?” tunjuk Emma Waroka ke buah dadanya yang membusung padat dan kenyal itu.

“Siapa nggak suka dengan buah dada milik Tante Emma Waroka ?” tanyaku dengan gemas

“Oke deh .. tante bebaskan kamu nakal menggerayangi buah dada tante .. tapi kalo tante tapi minta dipuasi kamu harus melayani tante.. tante suka denganmu, tante akan selalu berada di sisimu … “ tukas Emma Waroka dengan naik ke pangkuanku

“Uuuuh .. beban tante sangat montok .. berapa sih berat tante ?” tanyaku dengan berusaha menahan beban bobot Emma Waroka.

“Lupa, karena nggak nimbang .. kira kira sekitar 57 Kilogram sayang .. “

“Duuuh .. awas kalo tanteku ini naikin berat badan, nggak kuat ponakan tante digenjot dengan seberat itu”

“Oke deh .. tahan ya, sayang .. tante masukin kontolmu ke tempek tante .. pelan pelan ya” ajak Emma Waroka dengan memegang bahuku dengan kedua tangannya, sedang aku memegang penisku dengan tangan kiri, Emma Waroka memposisikan diri tepat di lubang kemaluannya untuk memasukan penisku, tak terasa aku menjadi sangat terangsang dengan cara Emma Waroka ingin menggenjot. Pelan pelan penisku kembali hendak masuk ke dalam vagina Emma Waroka, Emma Waroka meringis keenakan ketika kepala penisku pelan pelan melesak masuk, itupun membuatku sampai merem melek keenakan.

“Ponakan tante manja banget .. diajak ngeseks sama tantenya belum apa apa sudah merem melek keenakan” goda Emma Waroka dengan menjawil hidungku, kubuka mataku dan tersungging senyum Emma Waroka di depan wajahku, lalu Emma Waroka melumat bibirku dengan gemas, bahkan sampai meludahkan di bibirku.

“Nakal deh .. tante .. awas ya “ ancamku dengan menjilati dengan lidahku dan menelan air liur itu, kemudian aku mengumpulkan lidahku dan meludahi bibir Emma Waroka membuat Emma Waroka semakin suka.

“Waaah .. balas yaaa “ ledek Emma Waroka dengan menjilati ludahku di bibirnya.

Emma Waroka lalu menekan lagi kepala penisku sudah tenggelam, berulang ulang Emma Waroka menarik dan menekan sehingga batangku melesak sampai separo, betotan dari dalam sudah menyedot, belum dinding vaginanya meremas dengan gemas dan geli, kedutannya semakin terasa.

Emma Waroka meringis keenakan karena vaginanya merasa hangat dan nikmat menjepit penisku, tak terasa keringat tetap membasahi tubuh kami bahkan malah semakin deras walau kami belum saling menggenjot.

“Haaaan .. Uuuuuuh.. luar biasa ****** ponakan tante ini .. tante semakin suka dan sayang sama ponakan tante, tante janji akan dinikahi kapan saja “ ujar Emma Waroka dengan tidak menggunakan logikanya, lupa penolakan yang sebelumnya dikatakan.

“Naaah .. pas enak begini tante pasti ngacooo .. minta dinikahi kapan saja, begitu mau dinikahi make ngulur ngulur segala .. “ ledekku

“Duuh ,, maafin tante deh .. tante nggak nyadar bilang itu .. habis ini nikmaaaaaaaaaaat sekaaaaliiii “ balas Emma Waroka dengan menaikan pantatnya lalu diturunkan lagi, pelan pelan penisku sudah amblas lebih dari separo, kuelus elus pahanya yang mulus dan berkeringat itu membuat Emma Waroka semakin terangsang. Matanya kini merem melek menikmati penisku yang dijepit di vaginanya, kuberikan pagutan dan Emma Waroka membalas pagutanku, dinaikan dan dihujamkan batangku sampai melesak amblas dan membuat kami terpekik

“Duuuuuuuuuuuh … eeeenaaaaaaaaaaak “ teriak Emma Waroka, sedang aku meringis keenakan

“Waaaaaauuuuuuuuuh … luar biasa tante … enak banget .. andai jadi suami tante pasti kerasan di rumah” timpalku dengan meremas buah dada Emma Waroka sepuasku, bahkan kukeraskan remasanku.

Emma Waroka 013 - Copy “Yaaa .. remes yang keras susu tantemu .. nikmati saja .. kelak kamu jadi suami tante, akan mau tante pelet, biar nggak doyan cewek lain .. kurang ajar nih ponakan tante .. diajak menikah tapi maunya main cewek mulu” semprot Emma Waroka dengan tertawa namun masih memejamkan matanya menikmati penisku yang amblas sampai mentok ke dasar terdalam vaginanya, terasa penisku disedot sedot dengan gemas.

Aku tak menimpali kata kata Emma Waroka barusan, kuarahkan kakinya menjepit ke belakang

“Jepit donk pinggang ponakan tante, aku ingin merasakan jepitan tempek tanteku menjepit lebih erat” ajakku

Emma Waroka tak menjawab dan mengarahkan kedua kakinya menjepit pinggangku dan dirapatkan lebih erat

“Aaaaauh .. tante aaah ..aaaah ..aaaaauuh ..haaa” erangku dengan merapatkan mataku merasakan sedotan yang lebih keras dari dalam vagina Emma Waroka, demikian pula dengan remasan di penisku pada dinding vaginanya.

“Ayoo segera genjot ponakan tante .. “ ajakku dengan kembali meremas buah dadanya namun tidak keras.

“Hmmm gimana ya kalo bilang ibumu, ponakan tante mau diajak genjot menggenjot dengan tantenya” seloroh Emma Waroka. Namun aku tak menjawab dan langsung memegang bagian kepala kepala Emma Waroka dan melumat bibirnya dengan rakus, Emma Waroka langsung membalas lumatanku dan kalah ganas. Gerakan naik turun Emma Waroka menambah erotisnya hubungan badan kami yang sudah bersatu dalam kenikmatan birahi. Penisku dengan lancar keluar masuk ke vagina Emma Waroka, gerakan Emma Waroka belum cepat masih pelan pelan dengan kami saling melumat dan bermain lidah dengan saling menyedot, tangan kananku kuturunkan ke bawah dan meremas pantatnya yang berisi dan membulat itu, memberikan rangsangan dengan membantu naik turun menggenjotku. Rambutnya berantakan tak karuan, tubuhnya sudah sangat basah keringat birahi

“Aaaaaauh Han .. jangaan lumat tante .. nggak kuaat aaah “ pekik Emma Waroka dengan megap megap tak kuat melawan lumatanku yang tahan lebih lama, sudah lebih dari lima menit Emma Waroka menggenjot naik turun dengan pantat kuremas remas dengan kedua tanganku, pantatnya terasa sekal dan enak seperti buah dadanya yang ranum, montok, kenyal dan hangat.

“Tante ceeepetin yaaa “ ujar Emma Waroka tanpa memandangku karena pandangan matanya ke bawah selakangan kami yang di mana penisku mengoyak liang vaginanya membuat Emma Waroka menjadi tersenyum sangat senang.

Lingkaran kakinya yang menjepitku dilonggarkan sedikit untuk memudahkan Emma Waroka menggejotku lebih keras, bunyi keciplak pantat Emma Waroka dengan selakanganku menimbulkan suara nyaring, belum suara gesekan penisku dengan dinding vagina Emma Waroka.

“Tante suka kontolmu .. “ tukas Emma Waroka dengan tanpa basa basi

“Aku juga suka tempek tante “ balasku tak kalah, kami tidak tertawa hanya saling tersenyum lalu kami kembali saling memagut dan menyedot, tangan kananku berpindah dengan meremas buah dadanya sebelah kiri membuat Emma Waroka mendongak tak karuan merasakan remasan tanganku yang nakal meremas buah dadanya dengan keras. Ternyata kami lebih lama dengan gaya ini, dan akupun belum ada tanda tanda menuju orgasme, gerakan naik turun kini lebih cepat, dilepaskannya pagutan Emma Waroka dan kedua tangannya bertopang ke pundakku setengah mencakar hendak memberikan cupangan di pundakku.

“Nggg .. ngg ..nnggg … ssssshhh sssshhh “ desak Emma Waroka menambah semangatku untuk memberikan sodokan ke atas membuat Emma Waroka hanya membuka matanya tapi kelihatan bagian putihnya saja, terasa sekali sodokanku ke atas membantu genjotan Emma Waroka membuat dirinya semakin tenggelam dalam lautan birahi. Persetubuhan dengan saling menggenjot itu hampir mencapai lima belas menit, Emma Waroka merasakan hendak orgasme dengan membuka matanya

“Tantee mau sampai, sayaaang “ pekik Emma Waroka dengan tetap naik turun.

“Keluaaariiin sajaaa “ tukasku dengan tetap meremas buah dadanya, Emma Waroka mempercepat lagi genjotannya dengan keras dan cepat, aku pun mengimbanginya. Jepitan vaginanya semakin erat dan penisku melesak sedikit agak susah tapi tetap keluar masuk

Emma Waroka “Haaaaaaaaan .taaaaaaaateeeeeee … nggaaaaak kuaaat aaaah .. “ ujar Emma Waroka dengan menegang melengkung dan mendongak ke atas, kuremas buah dadanya dengan keras kemudian dengan hujaman terakhir itu Emma Waroka mendapatkan puncak pendakian sendirian. Penisku terasa dibetot luar biasa kerasnya, namun aku bertahan dengan mengalirkan nafas ke dadaku. Tubuh Emma Waroka sangat indah dalam posisi melengkung itu, buah dadanya terasa sangat membusung, jepitan kakinya sangat erat. Belum lagi cakaran di pundakku terasa sangat perih, kemudian cakaran itu naik sampai dekat telingaku dan menggaris dari atas telinga menuju ke depan telinga sampai di leherku, terasa pedih dan perih rasanya luka akibat cakaran tangan Emma Waroka itu.

“Tanteeee ..aaaaaauh .. “ ujarku melenguh merasakan desakan pantat Emma Waroka yang menekan lebih dalam dan membuat aku hampir mencapai titik akhir, namun aku bertahana sekuatku.

Tubuh Emma Waroka melemas dengan cepat dan kupeluk serta kuhujani dengan ciuman di lehernya kadang kugigit gigit pelan. Kuberikan remasan lagi di buah dadanya untuk bisa menikmati orgasme lebih lama. Tubuh Emma Waroka seperti di setrum listrik, berkelonjotan dalam pangkuanku, kakinya melemas dengan berangsung tidak menjepitku keras, badannya lunglai tanpa tulang, matanya terpejam erat, dari vaginanya mengucur cairan panas membasahi penisku dan membuat selakanganku basah.

Kudiamkan tubuh Emma Waroka yang ngos ngosan itu dengan membisikan kata kata cinta.

“Aku cinta tanteku yang manis ini, tak ingin aku berpisah dengan tanteku .. “ bisikku dengan pelan dan kupeluk dengan erat. Emma Waroka masih diam menikmati orgasmenya. Terasa lama sekali aku menunggu Emma Waroka membuka matanya, hanya nafasnya yang berantakan kudengar di telingaku, dahaga birahinya terpuaskan dengan kumpul kebo denganku. Bagi Emma Waroka seks adalah kenikmatan yang harus dinikmati tak perduli apakah dengan cara menikah atau sekedar kumpul kebo, Emma Waroka lebih menyukai seks bebas, namun Emma Waroka lebih menyukai dengan satu pasangan walau bebas, memang Emma Waroka merupakan tipe wanita setia, setia dalam arti pasangan, baik itu pasangan suami istri atau kumpul kebonya. Baginya selingkuh hanya bisa dilakukan jika kekecewaan itu tidak bisa diselesaikan baik baik dengan pasangannya.

Aku merasakan bulir bulir air matanya menetes dipunggungku, namun aku membiarkan saja Emma Waroka senang mendapatkan orgasme, lalu dengan tak menyangka Emma Waroka menarik kepalanya

“Sayaaang .. tante siap hamil demi kamu … tante menyanggupi untuk punya anak dari benihmu .. tante memutuskan dengan rela dan ikhlas karena tante mencintai kamu .. “ ucap Emma Waroka dengan masih meneteskan air matanya

“Tante sikapnya tak pernah tegas .. hanya mencla mencle “ ejekku, karena aku tak suka dengan pendiriannya yang maju mundur itu.

“Tante memang gila, sayang .. tante harus mengambil resiko itu, tante tak mau kamu dimiliki wanita lain, hati tante hanya untukmu .. dengan minta maaf kalo selama ini tante suka mencla mencle .. tapi “ kata Emma Waroka yang kututup dengan telunjukku

“Sudahlah tante .. nikmati saja hubungan kita .. tapi jangan cegah kehamilan tante jika memang terjadi, mungkin jika tante belum hamil kemungkinan telur tante belum ketemu dengan benihku … tapi aku ingin tante jangan memaksakan untuk hamil .. kita masih ada banyak keindahan dalam hidup bersama, aku ingin tinggal bersama tante dalam waktu lama .. bagiku tante adalah segalanya, sebagai kakak, ibu, juga tanteku. Tak kutemukan orang sebaik Tante Emma Waroka, hatinya bersih mau mencintai orang sepertiku yang bukan apa apa bahkan miskin .. kupinta sekali lagi tante .. jangan cegah kehamilan tante jika memang terjadi, tapi jangan paksakan tante untuk hamil .. aku siap menikahi Tante Emma Waroka kapan saja .. “ kulepas telunjukku di bibir Emma Waroka.

“Terima kasih, sayaaang … tante akan menurut dan patuh pada ponakan tante yang tante sayangi ini, tante akan menurut kata katamu untuk tidak mencegah kehamilan dan tidak memaksakan untuk hamil ..”

“Bersiapkan tante menjadi ibu anak anak kita ?”

“Tante siap, sayang .. jika kita menikah, kamu tetap memanggil dengan kata tante, tidak boleh dengan kata mama, tante tetap akan menyebutmu sebagai ponakan tante .. tante suka dengan panggilan itu.. terasa sangat membuat tante indah sekali hidupnya sekarang ini.. “ tutup Emma Waroka dengan memelukku erat.

0 komentar:

Posting Komentar