blog visitors

Hot Cumbuan Terry Putri

terry putri togeMangga Dua merupakan kawasan komputer terpadu, merupakan mall yang mengkhususkan dalam jual beli komputer. Sore hari aku terpaksa ke Mangga Dua karena ada kebutuhan mendesak membeli sparepart laptop yang rusak kepunyaan artis yang selama ini aku tidurin. Ketika hendak berangkat mobilku mogok, terpaksa kudu naik kendaraan umum. Macet tak dapat ditolak, panas tak dapat dihindari. Namun itu justru membawa berkah bagiku karena bertemu Terry Putri ketika aku hendak belanja itu. Terry Putri memanggilku ketika aku hendak naik ke lantai lima yang khusus toko komputer. Wajahnya tetap kukenal yang kelihatan mesum itu. Memakai rok pendek yang ketat kaos yang rapat sehingga lekuk lekuk tubunya tercetak jelas.
“Han “ panggil Terry Putri ketika aku hendak naik, aku lantas memalingkan kepalaku. Senyum Terry Putri sumringah melihatku yang tak jadi naik, kusalami tangannya itu.
“Gimana kabarmu, Terr ..” tanyaku dengan senyum.
“Baik Han .. mau kemana ? sendiri ? ” tanya Terry Putri dengan selidik.
“Iya sendirian .. kamu ? suamimu mana ?” tanyaku
“Lagi belanja deeh .. lama ndak ketemu kamu “ sahut Terry Putri yang dengan senyumnya yang kusuka,apalagi kalo bersikap mesum sampai membuatku pengin sesekali menikmati kesintalan tubuhnya, terus terang sejak lama Terry Putri memang mengagumi intelekku dalam bidang yang selama ini menjadi pekerjaanku.
Kami berpisah tak lama kemudian, aku membeli barang barang itu dan langsung turun ke lantai bawah, ketika aku melihat Terry Putri sedang turun menuju basement, aku mencoba menguntitnya, kukuntit itu sampai parkir basement Mangga Dua. Terry Putri sendiri sedang menunggu Rulli Johan, suaminya. Namun siapa sangka, Terry Putri ternyata gemar doyan seks juga. Terbukti ketika aku menyamperi di basement itu Terry Putri memanggilku.
“Burhaaaaaan “ panggil Terry Putri dengan sedikit keras, padahal aku sengaja memancing saja. Aku langsung menghampiri suara itu, parkir mobilnya berada tepat dipojok parkiran. Tertutup tiang beton. Aku langsung mendatangi, Terry Putri sedang berada di mobilnya dan duduk di belakang, aku diminta masuk dan diberi laptop yang error. Kusaksikan kemulusan pahanya itu, cara duduknya pun menyilang memamerkan pahanya, aku menjadi tak tenang antara laptop dan paha Terry Putri itu. Mata Terry Putri sesekali melirikku yang serius di depan laptop, pahanya kian memamerkan dengan dibuka, roknya makin tersingkap, tangannya malah memegang lenganku, kutarik lenganku agar bisa menyenggol buah dadanya.
“Naaaakaaaaaal “ semprot Terry Putri dengan tertawa.
“Pengin ya “ sahutku cuwek dengan tetap ke laptopnya. Error sudah hilang, kuberikan laptop itu dan kupandang Terry Putri ketika memeriksa laptopnya, tangan kananku bergerilya dengan melintang ke belakang, lalu turun sampai di dekat buah dadanya sebelah kanan. Kusentuh buah dadanya itu membuat Terry Putri menjadi kaget
“Pleasee “ tolak Terry Putri dengan mendorong dadaku, namun aku terus mendekatinya, Terry Putri lantas memandangku. Tanpa ampun aku langsung menyerbu bibirnya. Terry Putri menjadi kaget dan tak menyangka aku memeluknya di dalam mobil itu. Terry Putri awalnya menolak beradu bibir, anehnya Terry Putri tidak berteriak sehingga aku terus terbuai dengan peluang yang ada itu, kukulum bibirnya yang lama lama membuka dengan menanggapi pagutanku, Terry Putri melipat laptopnya lalu diletakkan di lantai mobil, tangannya kemudian memeluk kepalaku.
“Ssssssssssssh ssssssssssh ssssssssssh … Haaaaaan .. aaaaaaaah sudaaaaah sudaaaaaaaah “ tahan Terry Putri ketika aku menyerbu lebih ganas, kuremas buah dadanya itu sampai membuat Terry Putri menjadi terlena
“Haaaaaaan uuuuuuuh .. remesaaanmuu “ erang Terry Putri dengan menggelinjang keenakan, tanganku semakin nakal masuk ke dalam roknya dan mengelus vaginanya itu, sedikit membasah.
“Pleasee .. aku takut suamiku datang “ sahut Terry Putri dengan nafas memburu, kutarik tangannya dan nemplok di selakanganku, Terry Putri lantas meremas batangku
“Iiih … punya gedhe banget Haaan, tapi .. tapii “ goda Terry Putri dengan nakal tetap dengan kawatir kalo suaminya tiba tiba datang, aku merasa mendapat angin segar, aku lantas berebah di pangkuan Terry Putri, menarik roknya agar lebih lebar. Terry Putri melarangku, namun terlambat, kubuka ke samping celana dalam warna putih itu, lidahku langsung menjulur ke vaginanya
terry-putri1“Haaaaaaan pleasee .., jangaaan aaaaah .. bahaayaaa “ elak Terry Putri dengan nafas memburu itu. Kujilati memeknya yang kian membasah itu. Jembut tipisnya itu aku jilati Terry Putri sampai mendongak merasakan jilatan demi jilatan itu yang membuatnya melayang
“Teruus Haan .. teruuus sayaaaaaaaang “ erang Terry Putri dengan menekan kepalaku, diambilnya handphone dari tasnya menelpon suaminya
“Halo ..sayaaang “ jawab suara dari seberang, aku terus menjilati vagina Terry Putri yang kini berebah, memberikan ruang padaku untuk lebih mudah menjilati vaginanya dengan membuka celdamnya ke samping, sesekali kuelus pahanya yang mulus itu.
“Kamu di mana ? masih lama ?” tanya Terry Putri pada suaminya itu
“Iyaa .. sejam lagi nich .. lama .. nanti kalo oke dari toko aku calling ntar .. kamu jemput aku di depan yaa “ sahut suara itu dengan suara berisik karena toko komputer itu terdengar sahutan banyak orang
“Oke deeh “ sahut Terry Putri dengan menutup telepon, Terry Putri kemudian meremas kepalaku
“Sayaang .. sudah lama aku pengin kamuu .. segera sayaaang .. aku yakin kontolmu besar “ ungkap Terry Putri tanpa basa basi langsung merogoh ke selakanganku yang tertutup punggungku, dengan nakalnya Terry Putri meremas batangku.
“Sayaang .. pengin lihat punyamu .. “ ujar Terry Putri dengan menarik kepalaku. Aku pun bangun dan kulihat wajah Terry Putri yang haus akan birahi, Terry Putri sendiri yang membuka resluting celanaku, dengan cepat Terry Putri menarik celana dalamku setelah celanaku lepas.
“Woooooow .. ck ck ck ck ck .. tak kusangka ..besar banget “ sahut Terry Putri dengan langsung memegang batangku, membungkuk dan langsung mengulum batangku dengan rakusnya. Batangku kemudian dikulum kulum dengan sangat rakus sekali, keluar masuk mulutnya berulang, aku langsung menarik kaitan branya lewat bawah kaosnya, Terry Putri tak menyadari kalo aku semakin nakal masuk ke dalam kaosnya itu, kemudian tangan kiriku masuk lewat perutnya dan meremas buah dadanya yang kenyal itu. Terry Putri terkejut kalo aku sudah berhasil menggenggam buah dadanya, kontan saja Terry Putri menghentikan kulumannya pada penisku
“Haaan .. kamu luar biasaa piawai maninin cewek .. remes susuku sayaaang .. aku kulum kontolmu” kata Terry Putri dengan menjilati bibirnya yang berliur itu, Terry Putri kembali bermain dengan batangku, sedang aku meremas buah dadanya dengan lembut itu.
Batangku dikocok kocok oleh Terry Putri, Terry Putri sangat rakus mengocok batangku itu, kurasakan aku sampai menahan rasa sakit dan enak ketika dikocok itu
“Ooh Terry sayaaaaang uuuh .. ngocoknya jangan keras keraaaas aaaaaah .. “ erangku tak karuan itu. Terry Putri kemudian memasukan batangku ke dalam mulutnya, kembali menyedot nyedot batangku itu.
“Teruus Teeeryy .. uuuh kamu nakaal aaaaaaaah “ lenguhku merasakan Terry Putri kembali menyerang dengan sedotan di batangku yang sesak di mulutnya itu, bertubi tubi Terry Putri mengulum, mengocok, dan kini mulai menjilati batangku dengan membungkuk di pahaku itu, kurasakan hawa AC yang dihidupkan itu menambah panas, walau hari sudah mulai menggelap. Terry Putri dengan rakus masih bermain dengan batangku
“Teruus Terry .. aku pengin pejuin memekmu seronde …. sisanya kita teruskan di tempat lain “ ajakku dengan meremas buah dada Terry Putri itu, Terry Putri sesekali melenguh dan mendesis
“Ssssssssssh ssssssssssh .. “ Terry Putri mendesis, kemudian Terry Putri dengan rakus menelan batangku lagi, habis itu Terry Putri mengangkat tubuhnya, memandangku dengan nafsu yang tidak bisa ditahan lagi, Terry Putri langsung memelukku dan melumat bibirku dengan rakus, kupeluk dan kuladeni lumatan Terry Putri itu. Kami berpagutan dengan rakus.
“Mmhhhhh .. mmmmmmmmmmmff “ suara yang keluar dari bibir kami yang bertaut dengan saling menyedot, kadang saling menjilati, ketika lepas pagutan kami Terry Putri dengan tersenyum padaku
“Kerjain memekku, sayaaaaaang “ ajak Terry Putri dengan mundur sedikit, kemudian mengangkat kedua kakinya ke atas jok mobil belakang itu. Terry Putri membuka roknya sedang aku menarik celana dalamnya. Tanpa ampun Terry Putri langsung mendorong kepalaku masuk ke dalam selakangannya.
“Teruus Haan .. jilati .. hisap, mainin memekku sayaaang cepeet aaaaaaah “ ajak Terry Putri dengan memegang kepalaku yang menjilati, kukorek dengan tangan kiriku, sedang tangan kananku masuk ke dalam kaosnya dan meremas buah dadanya
“Aaaaaaaauh aaaaaaah aaaaaaauh Haaaaaan .. pleaseeee “ rintih Terry Putri dengan suara kecil agar tidak terjadi kecurigaan sekitar itu. Kujilati dan kuhisap memeknya yang basah itu. Terry Putri melenguh dan kepalanya mendongak merasakan jari tanganku menusuk nusuk ke dalam celah vaginanya itu
toge terry putri “Sayaaaang aaaaah enaaaaaaak .. kaaamuu nakaaal sekali aaaaah .. jarimuu nakaaaaal “ erang Terry Putri yang sudah terlanda birahi itu, kulepas jariku dari lubangnya dan kembali kuhisap vaginanya dengan bibirku, sedang tanganku kunaikan dan kumasukan ke dalam mulut Terry Putri, Terry Putri pun membuka mulutnya dan mengulum jariku itu keluar masuk
“Sssssssssh mmmmm .. enaaak sekali memekmuu “ sahutku dengan nafas tertahan merasakan vagina Terry Putri yang bau anyir itu. Kukuak kembali sampai membuat Terry Putri ngos ngosan
“Haaan .. dikit lagi dikit laaaagii aaaaaaah .. aaaaaauuh .. teruus sayaaang “ erang Terry Putri dengan nafas makin tak karuan.
Kuhisap dengan kuat, kupermainkan klitorisnya dengan kusentil sentil itu.
“Haaaaaaaahh .. aaaaaaaaaaauh nggaaak kuaat,sayaaaaang … teruuuuuuuus .. teruuuuuuuuuus .. dikit lagi .. dikit lagi .. sayaang aaaaauh sssssssshh ssssssshh “ erang Terry Putri dengan menggeleng geleng tak karuan, kakinya dinaikan ke punggung.
“Remes susuku .. remes susuku “ ajak Terry Putri dengan memegang tanganku yang berada di dalam kaosnya dan membantu aku meremas buah dadanya.
“Iyaaa aaaaaaah .. sayaaang teruus .. aaakuu sukaaa kamuuuuuuu “ erang Terry Putri semakin tak karuan, pahanya kian merapat kepalaku semakin sumpek di pahanya itu, Terry Putri sampai bersandar ke pintu mobil itu.
Tak lama kemudian Terry Putri pun tidak tahan akan oralku yang tertubi tubi, kedua tangannya kini mencakar kuat ke jok mobil, matanya terpejam sangat erat, dadanya maju menambah aku mudah meremas buah dadanya.
“Aaaaaaaaaaaaaaah ..aaaaaakuu aaaaaakuuu kuu aaaaaaaaah ..aaaaaaaaaaaaaaauh “ erang Terry Putri dengan menegang, dari vaginanya langsung memancar cairan panas membasahi jok mobil itu, tubuhnya kemudian berkelonjotan, badannya lemas bak tanpa tulang, nafasnya ngos ngosan, wajahnya penuh dengan keringat membanjir, demikian pula denganku, kuberikan ciuman di lehernya
“Aku pengin kontolin kamu di belakang mobil .. kamu nungging yaaa “ bisikku dengan menjilati telinga Terry Putri itu. Tak ada jawaban karena Terry Putri masih menikmati orgasmenya yang tegang tadi. Nafasnya diatur dengan cepat, namun masih terpejam karena terasa nikmat aku bermain dengan gudukan dadanya yang montok itu, kuremas buah dadanya dengan lembut.

0 komentar:

Posting Komentar