blog visitors

Ketagihan Seks Evie Tamala -2


evie tamala jilbab Jeritan Evie Tamala yang sudah kumasuki vaginanya dengan batangku itu terasa empot empot ayam, namun kadang jepitan itu mengeras membuat batangku bak disedot dari dalam. Vaginanya sangat hangat dan kurasakan kelembaban karena cairan rangsangan yang membuat vaginanya membasah, wanita berjilbab ini mengeluh ketika aku menghujamkan batangku dalam dalam sampai amblas, bibir wanita cantik berjilbab ini tergigit, kedua tangannya memegang kepalanya yang berjilbab merasakan desakan batangku, matanya sampai membuka dengan melotot kepadaku merasakan koyakan yang menyesakkan vaginanya. Apalagi aku terlalu bernafsu untuk menggarap Evie Tamala ini, ini justru sering menjadi bumerang padaku, aku tak tahu kalo vagina Evie Tamala ketika menjepit dengan mengapitkan kedua kakinya akan luar biasa sempit, bahkan batangku akan merasa diperas luar biasa, kurasakan itu ketika kaki kirinya menggeser lebih merapat, kurasakan remasan yang kuat di batangku.
“Gilaaaaaaa .. Teeh .. memekmu .. benar benar sempit “ degupku dengan menarik nafas, kulihat kini Evie Tamala melepas tangannya dan tangannya menggapai gapai sesuatu, kepalanya tidak lagi memandangku, namun melihat kesamping dengan bibir tergigit, merasakan sakit karena vaginanya dikoyak kontol gedhe aku kemudian menindihnya, memberikan pagutan mesra. Evie Tamala tidak menanggapi, sehingga aku kemudian menggenjotnya pelan membuat Evie Tamala menjadi mulai mengikuti gerakanku
“Kamu jahaaaaat .. “ pandang Evie Tamala dengan kepala menggeleng geleng.
“Enaaak Teeh . ayo deh Teh .. goyaang “ ajakku dengan menggenjotnya itu, Evie Tamala menyerah dan ikut bergerak seiring genjotanku
“Aaauh .. ssssshh sssssshh sssssssssshh .. “ desis Evie Tamala dengan mata terpejam, kuremas buah dadanya sambil terus menggenjotnya itu, batangku mulai lancar keluar masuk vagina wanita berjilbab ini. Genjotan demi genjotan itu membuat Evie Tamala semakin tak karuan dan tidak tahan
“Haan pleasee .. aaaaaaah aaaaaaaaaaaaaah .. ssssshhh ssshhh .. nng ng ng eeeh .. eenaaaak naaaak “ sahut Evie Tamala yang tidak sadar merasakan nikmatnya disetubuhi. Ranjang itu semakin panas, Evie Tamala terpejam merasakan genjotan kontolku di memeknya juga merasakan remasan tanganku di vaginanya itu. Jilbabnya yang masih terpasang di kepalanya menambah nikmatnya aku menyetubuhi wanita ini, luar biasa molek dan seksinya dengan balutan jilbab dan bertelanjang bulat, tubuhnya benar benar mulus sekali, di sana sini ada lempitan lemak namun tidak mengurangi daya tarik sensual penyanyi dangdut berjilbab ini. Genjotan demi genjotan itu sampai membuat wanita berjilbab ini menahan perutnya
“Berhenti aaaaaaaaaah .. pleaseeeeeeeee “ teriak Evie Tamala dengan nafas tak karuan, kuhentikan sodokanku.
“Kenapa Teh ?” tanyaku dengan menatapnya sambil mengelus elus pahanya yang mulus dan berisi itu.
“Ng .. kamu aaaah .. please .. jangan sampai ini bocor yaa ..aaauuh .. kemaluaaaankuu aaaaaah saaakiit “ sahut Evie Tamala dengan sikap biasa saja tanpa tersenyum.
“Enak khan Teh kontolku .. sesak dalam memek Teh Evie “ godaku sambil pelan pelan tetap mengelus paha mulus wanita berjilbab ini.
“Tauk aaaaaah “ jawab Evie Tamala dengan cuek
“Ganti ya Teh .. aku cabut kontolku dulu “ sahutku dengan mencoba menarik penisku namun ditahan oleh Evie Tamala
“Jangaaaaaan “ sahut Evie Tamala dengan merem
“Kenapa Teh ? Teteh nggak suka ?” tanyaku dengan terkejut
“Eh .. bukan itu .. tapi .. aaah ..sudaaahlah .. puaskan kamu saja “ jawab Evie Tamala dengan menggeleng sambil menggigit bibirnya. Kupaksa tarik batangku sampai membuat Evie Tamala menjerit
“Aaaaaaaaaaaaauh ssssssssshh ssssshhh .. sa ssaaa kiit kiit “ keluh Evie Tamala dengan merem tak tahan gesekan batangku di dinding vaginanya itu. Kurasakan batangku terasa basah akibat cairan yang keluar dari vagina Evie Tamala, aku kemudian menarik tangan Evie Tamala agar bangun
“Pleasee .. ampuni aaakuu .. jangan teruskaaaaaaaan “ tolak Evie Tamala, namun wanita ini menyerah ketika aku membawanya ke meja dekat rias itu, kuangkat tubuhnya dan kemudian aku menaikan paha Evie Tamala ke meja rias.
“Aku pengin genjot Teh Evie dengan gaya ini “ kataku memposisikan vagina wanita ini menungging, kakinya terangkat kemudian aku mendorongkan batangku masuk lewat belakang itu.
evie tamala jilbaber mesum “Kalo Teh Evie masih nolak, ntar kusodomi anus Teh Evie “ ancamku sampai membuat mata Evie Tamala melotot kearah cermin
“Jangaaaaaan aaaaaaaah .. pleaseeee “ iba Evie Tamala
“Ucapkan kontol Teh .. bilang suka kontolku “ desakku dengan menghujamkan batangku. Evie Tamala menjerit keras kemudian
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ jerit wanita berjilbab ini, kuturunkan ekor jilbab itu sampai di buah dadanya dan kuremas, tangan kiriku mengambil hape yang tergeletak di situ dan kuarahkan ke tubuh kami, namun Evie Tamala menahan tanganku
“Jangan direkam aaaaaaaah .. malu aaakuu “ tolak Evie Tamala dengan wajah memelas dan basah oleh keringat birahi itu.
“Ayo deeh .. ucapin kontol, bilang suka kontolku dan Teh Evie suka dientotin gitu “ desakku lagi sampai membuat Evie Tamala mengerling padaku
“Asal kamu nggak merekam .. tolong jangan memeras aku .. aku ini “ kata Evie Tamala yang tertahan karena aku kembali mendesakkan batangku membuat Evie Tamala menjerit
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ jerit Evie Tamala
“Mau lagi ?” ancamku
“Oke deeh .. oke … ng .. aku nggak biasa ngomong jorok .. maaau bilang kon toool.. “ kata Evie Tamala dengan nada lemah
“Kurang keras Teh ..” sahutku dengan meremas buah dadanya
“Kontol .. yaaa.. kontolmu gedheee “ sahut Evie Tamala dengan suara dikeraskan
“Jangan terpaksa .. bilang .. suka sama kontolku dan mau dientotin “ desakku lagi membuat Evie Tamala menarik nafasnya kemudian bilang dengan setengah tersenyum
“Oke deh .. aku suka kontolmu dan minta dientotin .. “ sahut Evie Tamala dengan suara yang lebih keras dan nada intonasinya mantap.
“Nah gitu .. aku baru suka sama Teh Evie .. aku matiin rekaman ya Teh .. “ kataku mematikan rekaman itu.
“Hapus saja deeh “ sahut Evie Tamala dengan nada keberatan
“Jangan Teh .. nanti malah Teh Evie nggak mau kuentotin lagi .. “ kataku untuk kusimpan agar bisa memeras Evie Tamala untuk ngentoti di lain hari.
“Aaaaaah pleaase .. “ tahan Evie Tamala di pinggangku ketika aku hendak menghujamkan batangku lagi.
“Kalo Teh Evie nggak mau kuajak ngewe, akan kusebarin video ini ke internet “
“Haaaaaaaaah .. jangaan aaaaaaah .. oke deeh .. segera entotin akuu . ayoo .. pleasee “ sahut Evie Tamala yang mulai tak tahan merasakan batangku tertanam di vaginanya yang becek itu.
“Bilang kontol dengan keras “ bentakku
“Koooooontoooooooooool “ sahut Evie Tamala keras kemudian tersenyum
“Nah gitu .. rasakan kontolku ya Teeh .. tahaaan .. kalo Teh Evie pengin jerit .. jerit saja .. jangan keras keras “ kataku dengan menarik batangku, kurapikan jilbabnya itu, kupandang ke cermin wanita berjilbab ini seperti tidak tahan lagi, kugenjot batangku pelan pelan membuat Evie Tamala menggelinjang merasakakan sodokanku
“Aaaaaaaauuuh sssssssshh ssssssshhh .. remeeeeeees “ erang Evie Tamala dengan suara mendesah desah kemudian, kuremas buah dadanya yang ikut naik turun gerakan wanita berjilbab ini mengikuti sodokanku.
“Iya Teeh ..aaaaaaaaaauuh sssssssssshh ssssssshh .. memekmuu enaak Teeeh “ erangku dengan menggenjotnya keluar masuk vaginanya yang becek itu, batangku semakin lancar keluar masuk vaginanya.
“Teruus Haan .. teruuus . sayaang aaah .. enaaaknya kontolmuu oooh ..wwwwwwoo .. aaaaah .. memekku aaaaaah sakit aaaaaaaah aaaaaaaaaauuh ssssssshhh sssssssssshhhh ..hhh “ teriak Evie Tamala dengan menggelinjang
“Teeh .. teteh cakep make jilbab sambil kuentotin aaaaaaaah ssssshh sssssshh .. “ desisku tak kalah dengan wanita berjilbab ini.
Kurasakan vagina Evie Tamala memang juga sempit, ketika kakinya yang berada di atas meja digeser lebih dekat dengan tubuhnya kurasakan jepitan itu semakin ketat
“Aaaaaaaaaaaaaoh .. ooh memekmuu Teeh .. memek Teh Evie masih ketaaaaat .. aaakuu sukaaa “ erangku merasakan jepitan lebih kuat di vagina Evie Tamala ini.
“Iyaaa aaah .. aaaaaooh .. Haaan .. Burhaan .. aaaah kontolmuu nakaaaaaaaaal .. nakaaal aaaaaaah ssssssshhh .. ssssssshhh .. teruuus, sayaaang .. aaaaaaaaaoh aaah .. uuuh aaah . uuh aaah uuuh .. aaaah .. uuuuuuuuuh sssssssssssh ssssssssshhh “ desis Evie Tamala semakin tidak karuan merasakan batangku semakin cepat keluar masuk vagina Evie Tamala ini, kepalanya menggeleng geleng dengan cepat, ekor jilbabnya yang panjang itu ikut bergerak
“Teruus Teeh .. lepaskan bebanmuu aayoo Teeeh Eviee .. memekmu enaaaaaaaak .. uuh sempitnya memekmuu “ pujiku dengan memeluk dan meremas buah dadanya bersilangan itu, penisku keluar masuk sampai selakanganku berbenturan dengan pantat Evie Tamala yang bahenol itu.
“Iyaaaaaah aaaaaaaaaaaaaah .. kontoooolmuu aaah gedhe aaaaaaaah .. aaaaaaaaauuh .. sayaang .. nggak kuaaaaaaaaaaaat “ teriak Evie Tamala dengan suara semakin berat, matanya kini seakan akan terbalik, matanya memutih merasakan sodokanku yang kian cepat. Vaginanya menyempit pelan pelan pertanda hendak mencapai puncak.
“Hhh .. hhh sssh .. sayaang aaah .. sudaaah nggaaak kuaaaaaat “ teriak Evie Tamala dengan tetap bola matanya memutih merasakan genjotanku semakin cepat itu, Evie Tamala sampai membungkukan badanya sehingga aku memberikan ruang agar bisa membungkuk, kuremas buah dadanya kemudian kulepas dan kupegang pantatnya dari samping
“Uuuuuuuuuuuuh aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaoh .. Haaan .. Burhaaaan aaaaaaaaaaah .. sudaaaaah maaaaaau aaaaaaaaaah sampaaaaaaaaaaaaaaai “ teriak Evie Tamala dengan menekan kepalanya yang berjilbab itu ke cermin.
Genjotan demi genjotan itu sampai membuat kakinya yang menginjak ke lantai sampai gemetaran, badannya sudah tidak kuat lagi, kubenamkan dalam dalam ketika badannya menegang mendapatkan orgasme.
Evie_Tamala 1 “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaooooooooooooooooooooooooooooooh “ erang Evie Tamala panjang dengan melolong penuh kenikmatan mencapai puncak. Tubuhnya kemudian berkelonjotan dengan tangan menahan ke cermin, nafasnya seakan akan hancur, badannya lemas tak berdaya dan kepalanya yang berjilbab itu menekan kuat ke cermin. Sodokanku berhenti, kutarik penisku dan kurasakan cairan orgasme wanita berjilbab ini menetes keluar, kemudian aku membopongnya ke ranjang dan kurebahkan, mata Evie Tamala masih terpejam merasakan nikmatnya kontolku menghajar memeknya.
Kubiarkan Evie Tamala yang masih terpejam dengan dada naik turun, tangannya bergerak kemudian mengelap mukanya dengan pelan pelan, sedang aku tiduran di sampingnya dengan mengelus elus buah dadanya yang ranum itu. Evie Tamala membuka matanya dan melihatku bermain dengan bukit kembarnya. Evie Tamala menggeleng geleng kepadaku kemudian matanya melihat ke bawah di mana batangku yang ngaceng, Evie Tamala sampai melotot merasakan kesadarannya kembali itu.
“Luar biasa .. kontolmu Burhaaan .. gedhe banget .. pantesan memekku sakit .. tapi enaaaaak “ ujar Evie Tamala dengan tersenyum padaku
“Naah .. masih mau main lagi nggak ?” tawarku
“Kamu benar benar nakal Burhaan .. “ sahut Evie Tamala dengan tangannya meremas kontolku itu, tangan lentiknya meremas dan mengocok pelan
“Kenapa tidak .. siapa ndak suka sama kontol besaaar “ sahut Evie Tamala dengan menggodaku
“Bilang deeh .. Teh Evie suka kontolku “ desakku lagi
“Iya .. Teh Evie suka sama kontolmu .. lagi ya Han .. kamu harus menyetubuhi Teh Evie lagi .. sampai kita sama sama nggak kuat lagi .. tapi .. eeeh .. gimana kalo besok setelah manggung kamu ke kantorku aja .. entotin aku ke sana .. ada tempat aman buat kita berdua deeh “ tawar Evie Tamala dengan tersenyum
“Terserah Teh Eviee ajaa .. aku nurut ajaa .. awas ya Teh kalo besok nolak nolak “ ingatku lagi yang disambut dengan pelukan wanita berjilbab ini dan memagutku dengan mesra. Pagutan demi pagutan itu untuk membuat kami semakin mesra bak pengantin baru, kurasakan senyum wanita ini semakin menggoda dan bak pengantin baru yang pengin segera memeknya dimasukin kontolku lagi.
“Segera .. entotin lagi memek Teh Evie .. aku suka sayaang .. suka sama kontolmu .. “ ujar Evie Tamala dengan mengerling nakal padaku.

0 komentar:

Posting Komentar