blog visitors

Ratih Sanggarwati Diperkosa

ratih sanggawati Aku menunggu Ratih Sanggarwati dan Elma Theana yang akan datang, aku mendapatkan informasi dari tante mesum itu, kesediaan Ratih Sanggarwati datang juga tidak menimbulkan kecurigaan sama sekali di mata Ratih Sanggarwati karena diakali dengan berbagai macam alasan. Sementara aku bersama Marissa Haque, Inneke Koesherawati, Cheche Kirani,dan Zaskia Adya Mecca masih saling meraba raba penuh kepuasan setelah pesta seks, penisku dijilati oleh mereka untuk membersihkan sperma yang menempel di penisku yang kembali ngaceng setelah dikocok kocok oleh Cheche Kirani. Aku pun dimandikan oleh Cheche Kirani dan Inneke Koesherawati dengan gemas, sedang Marissa Haque dan Zaskia Adya Mecca menunggu sambil membersihkan ranjang yang berantakan.
“Luar biasa nikmatnya pesta seks ini sayaaang “ sahut Cheche Kirani dengan gemas mempermainkan batangku lagi, setelah aku mandi didorong ke ranjang lagi yang sudah kembali bersih. Sedang Zaskia Adya Mecca semakin gemas memberikan tubuhnya untuk kupeluk serta kuhujani dengan lumatan. Zaskia Adya Mecca sampai megap megam membuat Inneke Koesherawati menjadi kepingin sehingga langsung saja menggantikan Zaskia Adya Mecca, Inneke Koesherawati dengan liar dan jalangnya melakukan lumatan pada bibirku, kuladeni dengan memeluknya, sedang kini Zaskia Adya Mecca tak mau kalah dengan mengulum batangku dengan rakus.
“Kamu harus hajar tante birahi .. kasih pejumuu .. “ goda Cheche Kirani dengan menarik tanganku yang memeluk Inneke Koesherawati agar bisa meremas buah dadanya, sedang Marissa Haque tertawa penuh kesenangan.
“Tante birahimu .. hampir sampai, kontol “ sahut Marissa Haque mengingatkan, sehingga Inneke Koesherawati langsung mengakhiri cumbuan, kemudian Inneke Koesherawati bangun.
Tak berapa lama kemudian mobil masuk ke dala halaman rumah, pagar depan ditutup dengan rapat agar tidak menimbulkan kecurigaan. Aku langsung bangun dan melihat ke jendela, luar biasa indahnya tubuh Ratih Sanggarwati itu, anggun dengan jilbabnya.
“Ada acara apa sih tante ?” tanya Ratih Sanggarwati pengin tahu
“Ya .. Bu Marissa ada di situ kok .. tunggu saja ntar “ sahut Elma Theana dengan tersenyum. Elma Theana membawa ke dalam rumahnya kemudian menuju ke ruang tengah, ketika masuk dan membuka pintu itu, Zaskia Adya Mecca dan Inneke Koesherawati yang telanjang berjilbab langsung menyergap Ratih Sanggarwati, Ratih Sanggarwati menjadi kaget, demikian pula dengan Elma Theana yang tertawa melihat kebingungan Ratih Sanggarwati.
“Apa apaan ini ?” bentak Ratih Sanggarwati dengan marah, apalagi kemunculan Marissa Haque dengan telanjang bulat, kedua tangan Ratih Sanggarwati dipegang oleh Zaskia Adya Mecca dan Inneke Koesherawati
“Kita akan pesta seks, sayaaaang “ sahut Marissa Haque dengan tertawa
“Gilaaaaaaaaa .. gilaaaaaaaaaa .. dossaaaaa taaaaauk .. kalian setan semuaa .. bangsaaaaaat “ berontak Ratih Sanggarwati dengan mencoba melepaskan diri, namun tak kalah dengan Elma Theana yang ikut memeluk Ratih Sanggarwati agar tidak berontak
“Bawa ke kamar, tante tanteku .. “ sahut Marissa Haque dengan tertawa.
Dengan kasar Elma Theana dan Inneke Koesherawati langsung menyobek nyobek pakaian Ratih Sanggarwati sehingga menjadi tak karuan, Marissa Haque dengan gemas mengambil gunting dan diancamkan ke leher Ratih Sanggarwati.
“Jangan berontak, Tante Ratih .. turuti kamii “ ancam Marissa Haque dengan mata sorot tajam. Ratih Sanggarwati menjadi ketakutan sehingga menjadi diam, sehingga Cheche Kirani dan Inneke Koesherawati serta Zaskia Adya Mecca cepat cepat melolosi pakaian Ratih Sanggarwati yang kini hanya menyisakan celdam dan bra, kemulusan tubuhnya benar benar membuat lelaki memeletkan lidahnya dan ingin menjilati
“Apa yang akan kalian perbuat padaku ?” tanya Ratih Sanggarwati dengan pasrah
Cheche Kirani yang berada di dekatnya langsung membisiki
“Ada kontol besar menunggumu, tante “ bisik Cheche Kirani dengan tertawa kemudian, sehingga Ratih Sanggarwati langsung kembali berontak, namun Marissa Haque masih menekan gunting itu.
“Tolong .. jangan perkosa akuu .. baaah .. kalian semua keparat … bangsat “
Ratih Sanggarwati pun akhirnya di gelandang masuk, ketika aku sedang tiduran dengan memamerkan batang penisku yang besar itu dengan tanganku. RS melotot kemudian memalingkan wajahnya agar tidak memandang ke batangku.
“Luar biasa indahnya, kau tante ratihku .. masih ingatkah kita bertemu di mall senayan .. “ tanyaku, dulu aku pernah bertemu dengan Ratih Sanggarwati, ada masalah kecil di antara kami ketika Ratih Sanggarwati dengan kesal mendampratku karena menumpahkan kopi ke rok panjangnya karena aku sendiri di dorong oleh orang di belakangnya ketika ramai.
“Tolong .. jangan perkosa sayaa . tolong pleaseee .. kenapa semua alim alim ini kok bisa bisanya maksiat begini “ keluh Ratih Sanggarwati dengan ketakutan.
Aku bangun dan mendekati Ratih Sanggarwati, kupeluk tubuhnya, Ratih Sanggarwati tidak melawan karena ketakutan, aku langsung melakukan oral di vagina, Ratih Sanggarwati menjadi kembali berontak. Kujilati memeknya sampai Ratih Sanggarwati menghindar, aku kemudian berdiri dan kuremas buah dadanya yang tidak besar itu, apalagi bibirnya sampai gemetaran ketakutan.
“Ampuun .. jangan lakukan .. jangan lakukan .. saya mau membayar berapapun asal jangan diperkosa “ Ratih Sanggarwati mengiba iba
ratih s “Uangku sudah banyak dari tante tanteku ini .. kenalkan saja Tante Ratih .. itu Tante Mesumku ..Tante Elma .. dan ini Tante Zaskia .. Tante Binal .. sedang di sebelahnya Tante Jalang .. Tante Inneke .. sedang Tante Cheche adalah Tante Cabul, dan istriku Bu Marissex .. dan kau Tante Ratih .. Tante Birahi .. “ ucapku dengan gemas langsung mendorong Ratih Sanggarwati ke ranjang, aku langsung menindihnya.
“Ampuun .. tolong tolong “ teriak Ratih Sanggarwati melawan nafsuku melihat kemolekan tubuhnya.
“Kalian semua keluar .. kecuali Tante Jalang dan Bu Marissex .. pegang tangan Tante Birahi .. nggak sabaran aku pengin mencoblos memeknya “ perintahku yang disambut dengan Marissa Haque dan Inneke Koesherawati naik ke ranjang, sedang lainnya langsung keluar. Marissa Haque memegang dengan paksa, aku langsung menjilati vagina Ratih Sanggarwati yang penuh dengan rambut kemaluan itu.
“Jangan teriak Tante Birahi .. enak kok pesta seks itu “ hibur Inneke Koesherawati dengan membenahi jilbab Ratih Sanggarwati yang berantakan itu
“Kalian gilaaa .gilaaa .. aaaaaaah .. jangan aaaaah uuuuh aaaaaaaah .. aaamppunn ssshhhh ssshhh “ teriak dan lenguh Ratih Sanggarwati semakin menggila di kamar itu, kujilati memeknya yang asin itu, bau wangi tubuhnya membuatku semakin bernafsu.
Tangisan Ratih Sanggarwati kini mulai tampak, dari matanya mengalir air mata yang sedih, sedih karena merasa ditelanjangi harga dirinya, sedih melihat teman temannya yang alim ternyata sangat doyan seks, matanya dipejamkan karena tidak tahan akan oralku yang memberikan sentuhan birahi dikit demi sedikit, sehingga kemolekan tubuhnya yang berontak itu semakin menggemulai pelan pelan.
Dibukanya matanya memandang ke Marissa Haque yang tersenyum itu
“Nikmati aja Tante Birahi .. nikmat kok .. rasakan saja, sayaang .. rasakan tante birahi .. kontol dia besar dan enak sekali jika tante birahi disodokin “
“Cuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh, kau politikus edaaaan “ Ratih Sanggarwati meludahi Marissa Haque, Marissa Haque kemudian membalas dengan menampar pipi Ratih Sanggarwati
“Plaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak “
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “jerit Ratih Sanggarwati kesakitan.
Aku membiarkan keduanya saling bertengkar
“Cepetaan ,sayaaang .. kontoli memek diaaaaa “ kata Inneke Koesherawati yang dengan semakin geams langsung meremas buah dada Ratih Sanggarwati itu, Marissa Haque tak mau ketinggalan. Aku langsung pasang kuda kuda menekan batangku, Ratih Sanggarwati sampai melotot merasakan batangku sudah menekan
“Aampuuun aaaaahh sakit .. ampuuun .. “ jerit Ratih Sanggarwati dengan mencoba berteriak, namun teriakannya semakin lemah, tubuhnya semakin lemah tak kuat melawannya. Kutekan batangku sampai membuat Ratih Sanggarwati membusung ke atas
“Aku suka tubuhmu, sayaaang .. tante birahiku .. nikmati aja “ sahutku dengan menekan dan menarik sehingga batangku semakin ludes lebih dalam.
“Oooh .. malangnya aaakuu .. aaah .. aaaaaauuh “ rintih Ratih Sanggarwati tak karuan merasakan batangku yang melesak lebih jauh. Aku kemudian mendesak lagi dengan pelan pelan, kusentak kemudian sampai batangku amblas membuat Ratih Sanggarwati sampai menjerit
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw “
“Diaaam .. jangan menangis .. tante .. “ hiburku dengan menindih dan kemudian langsung melumat bibirnya, kusodok sodok juga sehingga membuat Ratih Sanggarwati semakin menggeliat, tangisannya semakin deras.
“Aampuun aaah aaaaaauuh aaaaaaauhh aaahh ssssshhh “ lenguh Ratih Sanggarwati ketika aku berhenti melumat bibirnya. Kini Ratih Sanggarwati tidak melawan lagi, hanya pasif menerima genjotanku. Kugenjot dengan pelan pelan semakin nikmat, batangku serasa digencet gencet di dinding vagina Ratih Sanggarwati itu.
“Bu Marissex .. dan tante jalaaang pergilaaah .. aku pengin berdua “ sahutku dengan terus menggenjot Ratih Sanggarwati yang sudah pasrah itu dan mulai menikmati genjotanku.
“Ayo gerak donk tante “ ajakku dengan terus menggnjot Ratih Sanggarwati yang masih pasif, matanya masih menolak memandangku, sehingga aku kembali langsung melumat bibirnya, dan kusodok sodok dengan sedikit cepat
“Aaaaaw aaah .. aaaaaaauh sssshh ssssshhh .. oooh …. aampuun aaah .. uuuh .. jangaaan aaah .. jangaaan .. uuuuh uuuh uuh .. “ lenguh Ratih Sanggarwati yang masih dengan menyisakan air matanya itu. Lama lam Ratih Sanggarwati mulai menggerakan pinggulnya.
“Goyang donk, tantee .. makin enaak memek tante “ ajakku yang disambut senyum Marissa Haque yang belum keluar namun memegang handicam. Ratih Sanggarwati tidak tahu kalo adegan perkosaanku pada Ratih Sanggarwati diabadikan sebagai sarana memeras Ratih Sanggarwati agar mau diajak pesta seks itu.
“Sudaah aaah ..sudaah .. aaaauh uuh … jangan berhentti …. aaah berhentii .. jangaan jaaangaan “ desah Ratih Sanggarwati tak karuan menggunakan logikanya. Aku semakin bernafsu menggenjot Ratih Sanggarwati sehingga Ratih Sanggarwati ikut tergoncang, mata Ratih Sanggarwati semakin terpejam merasakan genjotanku, kepalanya mendongak. Bibirnya tergigit dengan kuat, tubuhnya kian tidak kuat menahan serbuan genjotanku, gelora birahi pelan pelan mulai tampak, bagian pinggangnya mulai bergerak
“Uuuuuuh .. ooooh aaaaaaaaauh aaaaaaaauh .. “ lenguh Ratih Sanggarwati semakin termakan birahi, akupun semakin tidak tahan, Ratih Sanggarwati semakin merapatkan kakinya, tubuhnya terselimut dengan keringat membanjir, vagina menyempit dengan cepat, kugenjot dengan cepat. Dan kurasakan Ratih Sanggarwati mendapatkan orgasme dengan melenguh panjang
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaawwwwwwwwwwww “ erang Ratih Sanggarwati dengan suara panjang namun tidak keras, dari vaginanya mengucur cairan kental, tubuhnya kemudian berkelonjotan tak karuan, aku masih menggenjotnya dengan kuat
“Sudaaaaaah aaaaaah ampuuuuuuuun “ rintih Ratih Sanggarwati dengan suara lemah, aku menghujamkan batangku dengan keras dan menekan dalam dalam, aku sudah tidak tahan lagi, kubenamkan dalam dalam penisku pada hujaman terakhir
“Crooooooooot ..crooooooooo .. crooooooooooot “
Aku melolong tak karuan, tubuhku kemudian berkelonjotan menindih Ratih Sanggarwati yang lemas tak berdaya, tubuhku rasa ringan bak kapas, spermaku meleleh di sela sela batangku yang mulai mengempis. Aku diam memeluknya.
Tak lama kemudian Ratih Sanggarwati menggeliat bangun kemudian memukuli punggungku
“Jahanaaam .. bangsat kaau . “ raung Ratih Sanggarwati dengan marah. Marissa Haque kemudian muncul dengan kamera digitalnya, Ratih Sanggarwati sampai ketakutan.
“Masih mau melawan ? kukirim ke internet cuplikan agedan kalian ..” ancam Marissa Haque dengan tertawa.
“Apa yang harus aku lakukan, Marissa ?” tanya Ratih Sanggarwati dengan lirih
“Marilah pesta seks, tante birahi .. aku yakin kau akan senang ikut bergabung “ tawar Marissa Haque dengan mengacak acak kepalaku lalu kemudian mencium kepalaku
Ratih Sanggarwati hanya menggeleng saja tanda menolak
“Kalo gitu .. genjot lagi, sayaaang .. ayo kontolku sayaaang .. “ Marissa Haque memberikan semangat
sanggarwati “Jangaaaaaaaaaan “ sahut Ratih Sanggarwati, aku pun menggeliat dan melihat batangku penuh dengan spermaku, Inneke Koesherawati masuk lalu mengambil handuk, namun sama Marissa Haque ditahan, Marissa Haque langsung menjilati batangku itu, menelan spermaku sampai membuat Ratih Sanggarwati menutup mulutnya tanda jijik.
“Gila kau Marissa .. “ maki Ratih Sanggarwati
“Namaku Marissex .. sekarang … “ sahut Marissa Haque enteng. Tak lama kemudian batangku bersih dari jilatan Marissa Haque.
Marissa Haque langsung bangun kemudian mendorong kepala Ratih Sanggarwati
“Kulum kontol diaaaaaa “ perintah Marissa Haque yang dijawab dengan melawannya kepala Ratih Sanggarwati itu. Inneke Koesherawati tak kalah ikut menekan
“Kuluuuuuuuum “ perintah Inneke Koesherawati tegas.
Ratih Sanggarwati pun akhirnya membuka mulutnya, penisku dimasukan dalam mulutnya.
“Ayoo .. keluar masukkan .. enak kok .. ayooo .. ayoo “ Marissa Haque semakin memberikan dorongan secara paksa, dengan rasa jijik Ratih Sanggarwati melakukan kuluman itu, Marissa Haque sampai menjambak jilbab Ratih Sanggarwati
“Sudah tua masih doyan nangis .. “ maki Marissa Haque. Ratih Sanggarwati pun akhirnya mengalah, pelan pelan penisku pun keluar masuk mulut Ratih Sanggarwati, sesekali dijilati, Marissa Haque mengarahkan kamdignya lagi membuat Ratih Sanggarwati semakin tidak berkutik dalam pesta seks itu.

0 komentar:

Posting Komentar