blog visitors

Menggenjot Memek Dengan Mata Tertutup -3

indriani hadi cantik suka kontol Kumandikan wanita berjilbab ini dengan kusabuni, demikian pula aku pun diguyur dengan semprotan air di tubuhku, rasa dingin menggelayut tubuhku, dengan telaten kami saling menyabuni, Indriani Hadi sering tersenyum ketika mencuci batangku itu yang kembali ngaceng. Tangannya terkadang nakal berlama lama di penisku. Aku juga semakin nakal sering menyabuni pada bagian buah dadanya yang segar dan ranum itu, kurasakan kelembutan buah dadanya walau sudah menyusui anaknya dua kali, namun buah dadanya benar benar kenyal dan segar, kami berdua sambil berdekapan di dalam bathtub itu, sesekali kucium pipinya dan Indriani Hadi tidak menolak. Bahkan Indriani Hadi semakin senang dengan kenakalanku sesekali meraba raba vaginanya dalam air itu.
“Ih .. kamu kok nakal sekali ya, sayang “ rajuk Indriani Hadi di dalam bathtub itu
“Habis tubuhmu segar banget, aku sering nggak tahan deh lihat Mbak Indri “ sahutku dengan gemas memalingkan kepalanya dan kupagut, Indriani Hadi pun menanggapi pagutanku, pagutan kami sangat mesra, terbukti Indriani Hadi terus melakukan pagutan ketika aku hendak berhenti. Aku terus melayani pagutan Indriani Hadi yang kemudian langsung berbalik menaikku dan menopangkan tangannya dipundakku dengan tersenyum
“Aku suka kamu Han, sayaang .. kamu romantis deh “ sahut Indriani Hadi dengan tersenyum
“Aku sudah tidak sabaran pengin kontoli dan ngentotin Mbak Indri lagi “ sahutku dengan memegang pinggangnya
“Idih .. kamu kok jorok banget sih .. “ sahut Indriani Hadi dengan mata membelalak.
“Please .. segera memekin kontolku yaa .. ayo deh .. nggak usah dipikir .. aku pengin Mbak Indri juga jorok, biar makin nikmat malam ini “ ajakku yang disambut dengan gelengan kepala Indriani Hadi namun kemudian tersenyum padaku dan kembali memagutku sebentar
“Ayo deeh .. kita lanjutin di tangga .. aku pengin diewe dari belakang, pengin merasakan dikontoli lagi sama kamu “ ajak Indriani Hadi dengan berdiri dan keluar dari bathtub dan menarik tanganku, kami berdua keluar dengan bertelanjang setelah mengeringkan tubuh kami dengan handuk, Indriani Hadi menarikku keluar kamar mandi, kemudian kami keluar menuju ke ruang depan ketika lewat ruang tengah, Indriani Hadi menarik jilbab yang masih rapi dibekas strika pakaian itu, dipakainya jilbab itu dengan rapi kemudian tersenyum padaku, kuremas pantatnya yang berisi itu sampai Indriani Hadi tersenyum menggodaku
“Kamu nakal sekali, sayaaaaaaang “ bisik Indriani Hadi dengan mesra seolah olah pengin menelanku bulat bulat, apalagi tangannya memegang penisku dengan meremas. Aku kemudian menyaut kerudung yang tersampir di kursi setrika itu. Indriani Hadi sampai tidak mengerti.
“Buat apa itu, sayang ?” tanya Indriani Hadi pengin tahu. Aku tak menjawab hanya merangkul wanita berjilbab bertelanjang ini, buah dadanya benar benar sekal dan ranum, mulus dan puntingnya mencuat tegak, kuremas sebentar dan kutarik ke arah tangga menuju lantai atas itu.
“Mbak Indri sekarang kangkangkan kaki yaa .. aku pengin oral memek Mbak Indri “ sahutku sambil meletakan kerudung itu di anak tangga
“Oke deeh .. pelan ya sayaang “ sahut Indriani Hadi dengan menaikan kaki kirinya ke anak tangga yang lebih tinggi, aku kemudian mengarahkan mulutku menuju ke selakangannya, Indriani Hadi sampai meringgis ketika lidahku dengan nakal mengoral tempeknya itu
“Oh Haaan .. enaaaaaaak .. teruus sayaang .. mainin memekku .. aaaaaaaaah ssssssssh ssssssssssshh hhh .. aaaaaaaaaaauh .. lidaaahmu aaaaah sayaaaaaaang .. nakaaaaal “ erang dan desis Indriani Hadi dengan mata memandang ke bawah di mana aku menjilati memeknya yang dengan cepat membasah itu. Lubang kemaluan yang sempit itu dagingnya aku kuakan, kekiri kanan sampai membuat Indriani Hadi mendengus tak karuan, pegangan tangannya di pagar tangga itu dikuatkan.
“Haaaaan .. sssssssssshh ssssssssssssssshh hhh .. hhh ssssssshh .. teruuuuuuuus .. enaaaak aaaaaaaah .. waaaaaaaauh waduuuuh .. aaakuu aaaaaaah .. ketagihaaaaaan .. enaaaaaaaak bangeeeet .. teruuus sayaaang ssssssssssh sssssssssshh “ desis dan desah wanita berjilbab ini tak karuan, jilbabnya kembali membasah di dekat pipinya itu. Gelengan kepala itu sampai membuat ekor jilbabnya menutupi buah dadanya.
“Remes susu Mbak Indri, sayaaang .. pleasee “ ajak Indriani Hadi dengan tak sabaran, kemudian memejamkan matanya merasakan oralku yang semakin menggila, kusedot kuat lubang vaginanya sampai membuat wanita berjilbab ini menjerit tak karuan
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw “ teriak Indriani Hadi dengan suara nyaring, kuremas buah dadanya dengan menaikan tanganku, kuremas buah dada sebelah kirinya di balik jilbabnya yang menutupi buah dadanya, nikmat sekali, terkadang dengan ekor jilbabnya yang menutupi buah dadanya aku remas, Indriani Hadi sampai membantuku meremas buah dadanya
“Oooooooh enaaaaaaaaaaknyaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaah ssssssssssshhh ssssssssshh .. “ desis Indriani Hadi dengan menggeliat ke sana kemari dengan tangan kirinya memegang pagar tangga sekuatnya.
“Sudaah sayaaaaaang .. sudaaah .. jangan bikin Mbak Indri orgasme .. aku pengin dientotin sampai orgasme .. gantian dong aaaaah . aku oral kontolmu “ sahut Indriani Hadi dengan suara yang jorok dan kepingin, bahkan tangannya sampai memegang kepalaku. Kepalaku akhirnya menjauh dari vaginanya yang memerah akibat oralku, bahkan aku sempat menyedot klitorisnya sampai membuat Indriani Hadi meringgis sambil menggigit bibirnya kuat.
Aku kemudian berdiri, gantian Indriani Hadi yang berjongkok dan memegang batangku serta dikocok.
“Kontolmu gedhe banget Han .. lebih besar dari punya suamiku “ sahut Indriani Hadi dengan memandangku sambil tersenyum.
“Iyaa .. nikmati saja Mbak Indri .. aku senang jika Mbak Indri mau rela bercinta denganku “ sahutku mengelus elus kepalanya yang berjilbab itu.
“Asal kamu mau pegang rahasia deh “ sahut Indriani Hadi dengan menjilati batangku dengan rakus.
“Terus Mbak Indri .. uuuuuuuh .. lidahmu nakal, sayaaaaaang “ sahutku dengan mengelus elus kepala wanita berjilbab ini.
indri hadi Jilatan demi jilatan yang rakus dan cepat itu sampai membuatku menahan nafas, kutahan sensasi seksku yang naik berlipat lipat melihat wanita berjilbab ini, yang sehari hari merupakan wanita yang sangat taat beribadah, taat dalam aturan keluarga, namun kini sudah menjadi penyelingkuh, menyukai petualangan seks bersamaku.
Jilatan demi jilatan itu sampai membuat batangku membasah, kemudian batangku dimasukan dalam mulutnya namun sangat sesak dalam mulutnya, dikeluarkannya batangku dan dikocok kocok
“Gedhe aaaaaaaaah .. “ sahut Indriani Hadi dengan tersenyum manja, kemudian kembali menelan batangku dengan paksa, sehingga giginya sampai bersentuhan dengan batangku
“Aaaaaaaah aaaaaaauh Mbak Indri aaaaaaah .. gigimu aaaaaaaaaah “ sahutku dengan bertahan sekuatku kesakitan dan nikmat dioral itu. waniat berjilbab ini mengeluarmasukan batangku berulang ulang, bahkan air liurnya sampai menetes ke lantai. Sedotan demi sedotan, permainan lidahnya lumayan piawai mempermainkan batangku di dalam mulutnya. Nafasnya semakin memburu, dengan rakus batangku berulang ulang dimainkan dengan lidah dan bibirnya
“Sudah Mbak Indri .. sudaaaaaah .. trim yaa “ sahutku dengan membungkuk kemudian memegang kedua lengannya dan kuangkat agar berdiri sejajar denganku.
“Ya Han .. aku suka sama kontol besarmu .. tapi Han .. kalo pengin ngewein aku lagi kabarin yaa .. awas kalo nggak mau “ sahut Indriani Hadi dengan nakal sambil membenahi jilbabnya agar rapi kembali, kupagut bibirnya sebentar.
“Lha tadi nolak nolak “ debat
“Ah kamu .. tadi khan belum ngerasain enaknya kontol besarmu “ sahut Indriani Hadi dengan mengerling nakal.
“Enak ya kontolku ?” tanyaku
Indriani Hadi tidak menjawab lalu membelakangi aku, kedua tangannya berpegangan pada pagar tangga itu, kuambil kerudung itu dan aku hendak menutup matanya
“Haan .. jangan deeh . pleasee “ tolak Indriani Hadi
“Enaaaak kok .. kamu akan merasakan nikmatnya dikontoli dengan tutup mata .. biar pikiranmu ngeres membayangkan kontolku keluar masuk memek Mbak Indri “ sahutku dengan mengikatkan kerundung itu sehingga Indriani Hadi kini tidak bisa melihat
“Aduuh Han .. kamu nakal sekali .. nanti gantian ya .. kalo di tempat tidur kamu gantian Mbak Indri tutup matamu “ balas Indriani Hadi dengan berpegangan kuat
“Oke deh Mbak .. tahan ya Mbak .. kontolku mau masuk memek Mbak Indri .. nungging yaaa “ kataku dengan mundru sejengkal, Indriani Hadi kemudian menungging dengan kaki mengangkang itu.
“Tunggu sebentar yaa .. agar nyaman kakimu kuganjal bantal “ kataku dengan turun cepat mengambil bantal sofa, tak lama kemudian aku meletakan bantal itu di kaki sebelah kiri Indriani Hadi.
“Ok deh Han .. posisi yang mantap deh .. segera masukin kontol besarmuu .. gelaaap aaaah “ sahut Indriani Hadi dengan menggelinjang karena aku meremas buah dadanya
“Masukin aaaaaah .. jangan ngeremes susuku teruus pleasee “ rajuk Indriani Hadi tidak tahan lagi, kupegang kontolku dan kuarahkan ke vaginanya dengan pelan pelan, Indriani Hadi sampai menggigit bibirnya merasakan desakan penisku yang hendak masuk ke vaginanya yang membasah merah itu, pelan pelan batangku masuk di kepala penisku membuat Indriani Hadi mendesis
“Sssssssssssssssh ssssssssssshhh hhhhhhhhhhhhhhhhhh … mmmmmmmmmh .. sssssssshhh “ desis Indriani Hadi dengan suara yang semakin santer, wanita berjilbab ini sudah tidak tahan lagi disodok sodok dari belakang.
“Pelaan aaaaaaah ..sakit memekku sayaaang .. kontolmu gedhe banget “ sahut Indriani Hadi dengan berpegangan kuat pada pagar tangga itu
“Yaaa .. tenaang yaa .. jangan menggeliat kayak gitu .. susah masuk kontolku “ kataku dengan memegang kedua pingganya, kutekan batangku agar melesak masuk sampai membuat Indriani Hadi berteriak
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh ..” jerit Indriani Hadi kesakitan ketika batangku kembali melesak masuk
“Tarik, sayaaang tekan aaaaaaaah uuuuuuuh .. rasanyaa aaaaaaaaaah nikmaaaaat ooh .. nikmatnya ditutup mataku .. hanyaaa aaaaaaaah .. terbayaang kontolmu aja, sayaaaaaaang “ sahut Indriani Hadi dengan menghembuskan nafasnya kuat kuat ke depan, kepalanya yang berjilbab itu menggeleng geleng, kutarik batangku dan kudesakan lagi membuat batangku semakin amblas terjepit kuat dalam vagina becek wanita berjilbab ini.
Penisku kini sudah mencapai separo, jepitan vagina Indriani Hadi memang sangat ketat sekali, penisku terasa diurut urut dengan gemas, malah disedot dari dalam, Indriani Hadi sampai menopangkan kepalanya di pagar tangga itu
“Aaaaaaaaaauh Haaaaaaaan ……. sssssssshhh sssssssshhh .. sssssshh . teruus Haaaan .. teruus sayaaang .. tenggelamkan . segera genjot Mbak Indri “ sahut Indriani Hadi dengan nafas memburu itu. nafasnya turun naik merasakan penisku sudah menyeruak masuk lebih dalam.
“Sayaaaaaaang aaaaaaaah … memekku aaaaaah … kontolmuuu aaaaaah .. seseeeeeek …. uuuuuuuh .. Haaaaan ..uuuuuuuh gedhee banget aaah .. otakku aaaaaah .. hanya membayangkan kontolmu muluuu … hihihihihi “ sahut Indriani Hadi dengan tertawa cekikikan
“Nikmat khan, sayaaang “ kataku dengan menekan lebih dalama berulang ulang sehingga batangku amblas dalam vagina wanita berjilbab ini.
hadi indriani “Iyaa .. aaah .. otakku hanya membayangkan kontolmu aaajaaaaa .. aaaaaauh Haan .. kurasakan kontolmuu aaaaaah .. “ lenguh Indriani Hadi dengan menggeliat karena aku meremas kedua bukit kembarnya, kupeluk tubuhnya dan aku mendiamkan sebentar
“Segera genjotin Mbak Indri deh .. nggak tahan kalooo kamu diaam aaaaaaaaajaaaaaa .. pleaseeeeeee “ rengek wanita berjilbab ini.
Aku kemudian menarik pantatku dan kusodokan membuat Indriani Hadi langsung melenguh tak karuan
“Aaaaaaaaaauh Haan .. aaaaauuh Haan .. pleasee .. aaah . kontooolmu tergambaaar dalam otakku aaaaaaahuuh uuuuuuuuuh teruuuuuuuus ssssssssssssh sssssssshh hhhh “ lenguh Indriani Hadi dengan nafas memburu, kepalanya mengeleng kesana kemari, apalagi remasanku semakin kuat dan keras membuat Indriani Hadi semakin menggelinjang tak karuan
“Sayaaang aaaaaah nggak kuaaaaat aaaaaaaaah .. jangan pelaaaan cepeeeeeeeeeet “ sahut Indriani Hadi dengan menahan tanganku yang terus meremas buah dadanya itu, kekenyalannya sangat kurasakan, buah dadanya yang ranum dan sekal itu sangat nikmat kuremas remas.
“Uuuuuuuuuuuh ..ssssssssssh ssssssshh sayaaang teruuuuuuuuuuus “ sahut Indriani Hadi dengan suara yang mendesah, sedang aku hanya bisa ah uh ah uh terus sambil menyodoki vagina Indriani Hadi dari belakang itu.
Wanita berjilbab ini semakin tidak tahan akan genjotanku, desahan, rintihan, lenguhan dan erangan bersahutan, tubuhnya ikut tergoncang seiring penisku keluar masuk vagina Indriani Hadi.
“Yaaaaang aaaaaaaaaaah nngaaaaaaaak ngggg aaaaaaaaah .. nggaaaaaaaak kuaaaaaaaat ayooo aaaaaaah sssssssssshh sssssssshh “ teriak Indriani Hadi yang kurasakan vaginanya menyempit dengan cepat, kuhujamkan kontolku dalam dalam berulang ulang sampai membuat Indriani Hadi menjerit lagi
“Aaaaaaaaaah aaaaaaaaaaaaaaauh aaaaaaaaaaaah “ sahut Indriani Hadi dengan nyaring, kurasakan batangku semakin diremas kuat oleh vaginanya itu. Indriani Hadi sudah tidak kuat lagi, tangannya kembali memegang pagar tangga dengan kuat, kepalanya menggeleng geleng, kuremas terus buah dadanya dan penisku keluar masuk vaginanya. Tubuhnya menegang kaku tak lama kemudian mendapatkan orgasmenya
“Haaaaaaaaaaaaaaaaaaan aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang wanita berjilbab ini panjang, vaginanya kusodok dalam dalam dengan penisku dan kuhentikan sodokanku, kurasakan vaginanya memuncratkan cairan panas membasahi batangku, Indriani Hadi sampai berkelonjotan dalam dekapanku, tubuhnya lemas tak berdaya kemudian, kupeluk agar tidak melorot ke bawah. Nafasnya serasa hancur, kubuka ikatan kepala yang menutupi matanya.
Pelan pelan mata Indriani Hadi membuka namun masih berkunang kunang. Kudiamkan sebentar, namun tak lama kemudian Indriani Hadi memalingkan wajahnya dan langsung memagutku
“Luar biasa sayaang .. kamu banyak sensasi seks .. apalagi deh untuk memuaskan Mbak Indri ?” tanya Indriani Hadi penasaran
“Ada deeh .. istirahat yaa .. “ ajakku
“Oke deeh … tapi kontolmu tetap terbenam dalam memek Mbak Indri ya “ selidik Indriani Hadi dengan tersenyum.
Kutarik penisku pelan pelan sampai membuat Indriani Hadi meringgis, habis terserabut yang susah itu aku kemudian membopong wanita cantik berjilbab ini ke sofa dan kupangku, Indriani Hadi tak sabaran memegang batangku dan dimasukan lagi dalam vaginanya
“Sayaang .. aku suka deh sama kamu .. kalo aku minta boleh khan ?” tanya Indriani Hadi dengan mengelus elus pipiku.
Kupandang wanita berjilbab nan cantik ini yang sudah ketagihan sama kontolku, nafsu seksnya ternyata tinggi juga. Kuberikan senyum mesra dan Indriani Hadi pun langsung memagut bibirku kembali, kupeluk wanita ini untuk membuatnya tentram dan damai, akupun dipeluk erat dan dihujani dengan ciuman di leherku.

0 komentar:

Posting Komentar