blog visitors

Vagina Cheche Kirani

Menyantroni Vagina Cheche Kirani 

Cheche Kirani wanita yang alim dan religius yang akhirnya jatuh dalam lembah kenistaan bersamaku. Wanita berjilbab ini akhirnya mau menikmati lendir yang kuberikan. Justru sikap kealiman dan sangat religiusnya Chece Kirani ini membuat aku menjadi sangat ngesum berat, apalagi dengan jilbabnya yang anggun dan menambah aura kecantikan, benak kotorku, akan lebih cantik jika Cheche Kirani bertelanjang dengan menyisakan jilbabnya. Walau secara umum aku mengenal Cheche Kirani ketika masih sama sama kuliah di bilangan Jakarta Selatan agak pojokan dikit dekat Depok. Siapa bilang artis ini tidak doyan selingkuh, kebebasannya menjadi terbatas ketika memakai jilbab, tidak mudah memang mengekang hawa nafsu jika sudah berubah alim. Terkadang wanita ini sering menggigit bibirnya dalam acara yang menyinggung tentang seks.
Kebetulan Cheche Kirani rumahnya tidak jauh dengan tempat aku tinggal, hanya berjarak beberapa rumah, aku cukup dikenalnya sebagai orang yang membangun jaringan wifi di perumahan kami, bahkan aku yang mendorong generasi muda untuk bisa melek internet. Pertemuanku pertama kali dengan CC ketika menset komputer untuk menyambung internet. Aku merasa kaget ketika Cheche Kirani menanyakan apakah wifi yang dilanggan bisa mengeblock situs porno. Aku hanya menjawab
“Tergantung sih Tante .. tapi saya berusaha menfilter situs porno .. kita gunakan dns nawala saja, walau tidak 100 % mengeblok”
“Trus bagaimana kalo membobolnya, katanya pemerintah sudah memblok .. kok masih lolos “ tanya Cheche Kirani dengan memandang ke arah monitor di mana aku membuka salah satu situs porno tidak bisa keakses, bukannya senang, Cheche Kirani justru malah menggigit bibirnya. Entah tak tahu apakah wanita ini kawatir tidak bisa melihat penis selain suaminya ataukah miris karena banyaknya video porno.
Aku akhirnya pamit meninggalkan rumahnya itu. Namun esoknya setelah aku menggarap Inneke Koesherawati di rumahnya, pagi itu aku pulang dengan badan babak belur. Entah kenapa ada sms masuk dari orang tak dikenal diminta datang ke rumah Cheche Kirani untuk mengecek komputernya karena banyak virus.
Aku mandi berendam dulu agar badanku rileks, kurasakan air hangat itu memijat tubuhku, hampir setengah jam aku berendam, kulihat penisku ngaceng membayangkan wanita yang sudah entah berapa kali aku setubuhi, tidak yang suka porno, bahkan yang religius seperti Marissa Haque dan Elma Theana mengerang erang kugenjot vaginanya. Benak wajah cantik dan moleknya Cheche Kirani sampai membuatku menelan ludah.
Aku datang dengan rapi dan wangi, sesampai di rumahnya aku tidak dibukakan pintu walaupun sudah mengetuk keras, rumahnya sepi karena suaminya bekerja keluar. Padahal Cheche Kirani sudah mengabari aku, sehingga aku terpaksa memanggilnya, tidak ada sahutan, ketika aku menengok ke belakang rumahnya, dapurnya terbuka, hhhmm.. masuk tidak .. masuk tidak .. naluriku mendorong untuk masuk lewat dapur, masakan air sudah mendidih sehingga aku mematikan, kututup pintu dapur itu. Belum menginjak pintu dapur ke arah ruang tengah itu, kudengar suara desisan dari kamar bersahutan dengan dendang irama musik pop.
“Aaaaaaaaaaauuuh sssssssshh ssssssssssh .. “ desisnya sangat kentara. Hhhmmm siapa yang menyetubuhi Cheche Kirani siang siang begini. Aku penasaran dan mendekati suara itu, pintu kamar itu terbuka dengan lebarnya, kulongokan kepalaku dan terlihat Cheche Kirani membelakangi aku sedang berdesis marturbasi. Ck ck ck ck .. doyan masturbasi juga ini wanita alim. Penis langsung naik dengan voltage tinggi.
Aku mengendap masuk pelan pelan, Cheche Kirani masih masturbasi, entah menggunakan apa, barulah ketika aku semakin dekat kulihat tangan Cheche Kirani memegang terong keluar masuk vaginanya. Aku menjadi semakin horny melihat kemolekan tubuhnya, pahanya yang mulus, roknya disingkapkan itu, bagian atas masih menggunakan gamis lengkap beserta jilbabnya.
Aku naik ke ranjang, merasakan ada gerakan di belakang Cheche Kirani langsung kaget tak karuan
“Aaaaaaaaah ..siapaaaaa kaaaaaaaau “ pekik Cheche Kirani dengan menutup selakangannya dengan rok, namun aku keburu memeluknya
“Tenang Tante .. ini Burhaaaaan “ sapaku dengan memegang buah dadanya yang kenyal itu
“Jangan Haan .. Burhaaaaaan jaangaaaaan “ teriak Cheche Kirani dengan suara yang hampir keras, namun aku sudah membekap mulutnya. Cheche Kirani berusaha melepaskan pelukanku namun aku sudah keburu nafsu, tanganku menyelinap masuk ke roknya, kurasakan kelembutan vaginanya basah kunyuk.
Cheche Kirani berusaha berontak keras melepaskan dekapanku yang semakin nakal.
“Haan .. aku istri yang setiaa .. jangan lakukan .. tolong .. jangan lakukan “ pekik Cheche Kirani dengan mencakar ke lenganku.
“Kugantikan terongmu dengan kontol besarku .. “ bisiku dengan penuh birahi
“Jangan aaaaaaah dosaaa taaauk “ ujar Cheche Kirani semakin kesal karena aku tidak menyerah, kuusap vaginanya dengan jari jariku, kuremas buah dadanya agar semakin terangsang, kujilati telinganya
“Oh Jangan .. tolong .. tolong .. “ suara Cheche Kirani melemah karena kubekap kemudian dan aku berhasrat menggeluti wanita ini.
cheche “Nikmati aja Tante Cheche .. nikmat kok kontolkuu “ sahutku lagi, Cheche Kirani masih meronta ronta dengan kuat, apalagi aku sudah membuka resluting celanaku, batangku sudah keluar dari celanaku walau aku tidak memelorotkan sampai ke dengkul. Kutarik tangan Cheche Kirani yang mencakar itu, kemudian kukunci ke belakang, dan kuarahkan ke penisku.
Cheche Kirani langsung mendelik kaget kalo tangannya kini malah memegang batangku.
“Besaaaaaaaar khan ?” tanyaku dengan menjilati pipinya
“Burhaaaan .. ini dosaaa .. ingat Burhaan .. aakuu istri orang .. “
“Siapa bilang kamu istri monyet .. “ kataku menggoda membuat Cheche Kirani semakin kesal dan hendak melepaskan dari penisku yang sudah ngaceng itu, kutarik gamisnya dengan paksa.
“Breeeeeeeeeeeeeeeeeeet “ terdengar sobekan gamis itu
“Oh Toloong .. ampuni akuu jangan perkosa aaaaaakuu “ ujar Cheche Kirani semakin tidak kuat lagi memberontak.
“Kita akan berpesta birahi, Tante .. tubuh tante makin seksi dan montok .. aku pengin bercinta denganmu tante .. “ kataku dengan memasukan jariku ke dala vaginanya, Cheche Kirani langsung melotot dan kemudian memejamkan matanya, kukorek vaginanya dengan memaju mundurkan dua jariku mengobok obok vaginanya
“Ohh .. eeeeeeh .hhhhhhmmm .ssssssshh sssssshh hhhh” kembali Cheche Kirani mendesis birahi, aku semakin di atas angin, kuremas buah dadanya yang masih ber bra itu, kuserongkan branya dengan segera tanpa melepaskan kaitan branya, kuremas dengan lembut, kurasakan kelembutan buah dadanya, jilbabnya masih di kepalanya
“Ssssssssshh ssssssssssh sshh hhhhh .. jangaaan aaaaaah eeeeeh ,.. eenaaaak … “ desis Cheche Kirani dengan mendesis semakin santer, kudorong tubuhnya dan kubalik, lalu kutindih dengan gemas, Cheche Kirani membuka matanya dan melotot kembali dengan marah, namu terlambat aku sudah memegang batangku dan kuarahkan ke vaginanya.
“Haaaaan .. Burhaaaan aaaaaaaah .. jangan masukin ..jangaan aaaaah dosaaa aaaaaah ini, maksiaat .. “ pekik Cheche Kirani dengan berusaha melepaskan kontolku yang sudah menekan ke vaginanya yang membengkak itu, penisku tanpa kesulitan menerobos vaginanya, Cheche Kirani semakin terpekik dan pasrah.
“Nikmati saja Tante .. Tante suka diewe khan “ tanyaku dengan mengelus elus pahanya yang mulus itu, penisku kutekan lagi dan melesak lebih dalam
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah .. “ erang Cheche Kirani tidak tahan. Kutarik dan kusodok lagi, kali ini Cheche Kirani malah memejamkan matanya. Kusodok lagi dan kusodok lagi Cheche Kirani semakin menikmati sodokanku.
“Burhaan . berhenti ..aaaaaaah ..jangaan .. jangaaan .. berhenti .. “ Cheche Kirani semakin terbawa nafsu, penisku semakin lancar mengoyak vaginanya itu, padahal tubuh kami masih memakai pakaian dengan tak karuan, kugenjot vaginanya, kutindih kembali. Dan aku langsung melumat bibirnya. Cheche Kirani tidak menanggapi lumatanku, namun tangannya meremas sprei dengan sangat kuatnya.
“Ayoo goyang tante .. tante enak banget dientotin .. “ kata kataku semakin menekan dalam Cheche Kirani sampai kesakitan dimasukin kontolku yang besar itu. Cheche Kirani menjerit keras
“Oooooh Ya Tuhaaaan .aaaaaaaaah .. aaaaaauh .. gawukku aaaaah sakit ..aaaaaaaauh Burhaan jangaan .. aaah jangaaaan .. tolong .. jangaaaaaaaaaan Oh .. sssh ssshhh ..jangaan… berhenti aaah stop .. aah teruuss .. “ logika Cheche Kirani semakin tidak jalan karena keenakan, kugenjot dengan cepat. Cheche Kirani memejamkan matanya menikmati sodokanku, kulumat kembali bibirnya, lama tak ada sambutan, barulah setelah aku tak menyerah merangsang Cheche Kirani, dengan meremas buah dadanya Cheche Kirani baru menanggapai lumatanku, walau masih canggung, lama lama Cheche Kirani menikmati permainanku.
“Burhaan ..sekali saja yaa .. jangan keterusan ..dosa tau .. “ ujar Cheche Kirani dengan menghindar lumatanku dan kini malah ikut bergerak menggoyang pantatnya, aku menjadi senang kugenjot lebih cepat.
“kau akan ketagihan kontolku sayaaaaaaang “ kataku merayu.
“Oh sakitnyaa aaaaaah enaaaaaak .. terusin .. teruuusin .. aakuu hampir muncaaaaaak “ jerit Cheche Kirani dengen memejammkan matanya.
“rasanyaa aaaaaaaaaah nikmaaaaaaaaat sssssshh ..hhh “ pekik Cheche Kirani lagi.
Genjotanku kubuat semakin cepat, jepitan vaginanya semakin menyempit, kuremas buah dadanya, kuangkat badanku dan kusodok sodok dengan keras dan mantap, Cheche Kirani menjadi tergoncang goncang, jilbabnya hampir lepas namun masih menutup sebagian kepalanya
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuh “ lenguh Cheche Kirani dengan berkelonjotan setelah menegang, kurasakan vaginanya banjir cairan panas membasasi batangku. Nafas Cheche Kirani berantakan. Kudiamkan tubuhnya yang kutindih itu, kuciumi lehernya itu.
Tak berapa lama kemudian Cheche Kirani membuka matanya
“Burhaan ..sudah ! sudah ! aku tak mau lagi .. ini dosa . dosa .. maksiaat “ tolak Cheche Kirani, namun lama lama tidak melawan lagi.
“tante kecewa sama urusan birahi ya sampai masturbasi .. “
“Habis .. suamiku susah diajak gituan sih “
“Kalo begitu aku menyodorkan kontolku untuk dinikmati tante .. “ ajakku lagi meracun hati dan pikiran warasnya.
“Tapi .. Burhan .. aku takut ketahuan .. ini selingkuh namanya “ ujar Cheche Kirani dengan kawatir
“Tenang … Tante Cheche .. kita atur sajaa .. tante akan kuberi kepuasan tiada taranya .. enak khan kontolku yang besar itu .. sudah di dalam memek Tante Cheche .. “
“Hmmm ..eeeeeh .. uuuuh .. iyaa sih .. beda banget sama punya suamiku .. lebih sakit rasanyaa .. tapi nikmat tuh “ ujar Cheche Kirani dengan menghindar tatapanku yang rakus birahi itu.
“Gimana tante ? mau lanjut ?” tawarku
cheche_kirani “Gini aja Han .. kalo kamu memuaskan aku .. adilah .. aku memang nggak puas sama suami .. main tancep ajaa .. tapi mau selingkuh nggak berani .. selain dosa juga takut dicerai “ ujar Cheche Kirani dengan mengelus elus punggungku
“Tenang aja Tante .. kita selesaikan saja hajat sekarang .. yuuk .. kita telanjang bulat .. aku akan memberikan kenikmatan yang beda .. tante dijamin puas deh “
“Jangan panggil tante deh .. Cheche sajaa “ ujar Cheche Kirani dengan tersenyum
“Trim Cheche .. “ kataku dengan bangun dan menarik penisku, Cheche Kirani sampai menjerit kecil merasakan gesekan batangku.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaauh .. sakit aaaaaaaaaah “ ujar Cheche Kirani sambil menggigit bibirnya, ketika bangun dan melihat batangku, Cheche Kirani langsung menutup mulutnya
“Haaaaaaaaaaaaaaaaaaah … iiih .. besar sekali .. gimana ya rasanya “ ujar Cheche Kirani dengan terpekik itu.
“Enak kok Chee .. bukankah kamu sudah kusodok sodok “
“Pantas .. vaginaku kesakitan tadi .. Uuuh .. oke deeh . kamu harus lepasin bajuku yaa .. janji ya puaskan akuu .. yuuk “ ajak Cheche Kirani dengan memegang batangku, lingkaran jari jarinya tidak bisa menjangkau diameternya, kulepas gamisnya itu kebelakang, kusobek sisanya, kulepas branya. Ketika hendak mencopot jilbabnya aku melarangnya. Buah dadanya benar benar kenyal dan punting tegak tersetrum birahi, kuremas buah dadanya.
“Haaan .. nakaal ya kamuu .. mainin susu milik istri oraang “ goda Cheche Kirani lagi.
“Aku suka kamu memakai jilbabmu sambil kuentotin Che .. “ sahutku yang disambut senyum Cheche Kirani. Aku kemudian membuka pakaianku sampai telanjang bulat. habis kami sudah tanpa pakaian, kecuali jilbab yang melekat di kepala Cheche Kirani, Cheche Kirani langsung mendudukiku kemudian melumat bibirku dengan rakus, melumat dengan penuh nafsu dan birahi.

0 komentar:

Posting Komentar