blog visitors

Mona Ratuliu Merintih dan Mengerang

mona ratuliuAku masih belum pengin menggumuli Mona Ratuliu di ranjang, desakan Mona Ratuliu yang pengin digauli di ranjang itu, segera aku langsung menarik tangan Mona Ratuliu agar duduk di meja itu. Kutarik tangannya dan Mona Ratuliu menurut. Mona Ratuliu kemudian menduduki selakanganku, batangku dipegangnya dengan erat dan diarahkan ke lubangnya itu, pelan pelan batangku melesak dengan tekanan demi tekanan selakangan Mona Ratuliu sehingga tanpa kesulitan batangku cepat tenggelam dalam lubang vagina Mona Ratuliu itu.
“Yaaa Uuuh .. sayaaang .. kontolmuu benar benaaar luar biasaaa … rasanya uuuh .. tak bisa kubayangkan sayaaaaang .. gimana sayang rasa memekku ?” tanya Mona Ratuliu dengan mengelap mukanya yang penuh dengan keringat membanjir itu
“Masih ketat juga, memek .. aku suka dengan memekmuu “ sahutku yang disambut senyum Mona Ratuliu dengan senang, kemudian memegang pundakku, benaman batangku itu ditekannya lebih dalam sehingga selakangan Mona Ratuliu sangat rapat dengan selakanganku
“Kontolmuu benar benar hangat sekali, sayaaang .. sudah kuimpikan kontolmu sejak dulu, sayaang .. hihihihi .. aku yakin .. kamu punya kontol gedhee .. benar jugaaa .. daaaan nafsumuu benar benar kuat sekali “ sahut Mona Ratuliu dengan memandangku sambil geleng geleng.
“Uuuuuuuuuuh .. rasanya Haaan .. kontolmu .. mengebor memekku .. tak pernah kurasakan bersetubuh seenak dan seindah ini Haaan .. “ puji Mona Ratuliu dengan tertawa keras
“Kau juga hebat Monaaa .. Ratu mesumku “ godaku sambil mengelus elus pahanya yang menindihku itu.
“Huuuh .. Ratumesum .. jangan deeeh .. “ tolak Mona Ratuliu yang tertawa kemudian. Mona Ratuliu kemudian bergerak pelan pelan, namun aku mencegahnya
“Jangan gerak dulu, Monakuu .. memekku sayaaang “ tahanku pada pantat Mona Ratuliu itu.
“Pleaseee .. aaakuu sudah nggak taaahaan nich .. aaakuu bisa muncrat lagi kalo didiami begini . nakaaal aaaah kaaamuu, kontol “ sahut Mona Ratuliu dengan tak sabaran.
“Palingan ntar kaaamuu yang muncraaat duluan “ godaku yang membuat Mona Ratuliu menjadi kaget, sehingga gerakan tekanan ke bawah semakin kuat membuat Mona Ratuliu menjerit kecil
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaw .. dasar setaaaaan aaaaah .. pleasee .. pejuin aaakuu kayak ditoilet tadi .. aku sudah nggak kuaaaaaaaat .. “ desak Mona Ratuliu dengan gemas. Mona Ratuliu memaksa bergerak naik turun dengan pelan pelan, batangku lancar sekali keluar masuk, Mona Ratuliu memegang kepalaku dan dibenamkan di buah dadanya, kujilati buah yang kenyal itu seiring gerakan naik turun Mona Ratuliu di selakanganku
“Aaaayoo kontoool .. teruus kontoool .. hajaaar gawukuu .. hajaar gawuukku .. “ erang Mona Ratuliu dengan terus bergerak naik turun itu.
“Iyaaa aaaaaaaaaah sssssssssh sssssshhh hhh “ desisku tak karuan.
“Oh Haaaan .. enaaaaaaaaak …… sssssssshh ssssssssssshh .. “ Mona Ratuliu tak kalah mendesis dengan suara yang mendesah desah itu. geliat tubuhnya yang naik turun menggenjotku itu terasa sekali gesekan itu membuat aku sampai menahan rasa nikmat luar biasa, disibakkannya rambut yang berada di pundaknya. Mona Ratuliu kemudian mendongak ke atas dengan tetap naik turun keenakan.
“Nggg .. nggg nggg .. ssshhh .. Haaan .. Burhaaan sayaaaang .. teruuus aaaaaaaah .. teruus Haaan .. teruuus kontol .. owalaaah aaaduuuh .. kontolmuu aaaaaaaah .. teruus yang dalam .. yaaang dalaaaaam .. “ ajak Mona Ratuliu dengan nafas tersengal sengal itu. Gerakan naik turun itu sampai membuat batangku diperas luar biasa. Kedua tangannya berpegangan erat dengan merangkulku yang menekan ke kepalaku dadanya itu.
“Iyaaa .. kuluuum .. iseeeeeeeeeeep aaaaaaaaaah … enaaaaaaak … trimsss Haaan . aaaku puaaas aaaaaah .. ssssssshhh ssssssshhh “ teriak Mona Ratuliu dengan menggelora birahi itu.
Gerakan Mona Ratuliu tidak cepat cepat, namun kulihat Mona Ratuliu semakin kewalahan karena aku belum menampakan tanda tanda menyerah itu. kontan saja Mona Ratuliu langsung menarik kepalaku dan berhenti menggenjotku, di aturnya nafasnya itu kemudian melumat bibirku sebentar
“Gimana, kontol ?” tanya Mona Ratuliu dengan menghembuskan nafasnya
“Teruus aja Monaaa .. kaaaloo sampaai .. yaaa .. lampiaskan birahimuuu “ kataku enteng
“Haaan duuuh .. aaakuu nggak kuaaat aaaaaaaaah .. aaayoo donk .. hamilin aaakuu aaaaaaah .. nggak sabaaar niccch .. pengin punya aaaanaak .. sepintaaar kamuuu .. ayo donk aaaaaaaaaaah “ rengek Mona Ratuliu tak sabaran sehingga langsung saja menjewer telingaku
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuh “ erangku merasakan jeweran tangan Mona Ratuliu itu
“Monaaa aaaaaah .. tahaan duluu “ kataku yang disambut niat Mona Ratuliu hendak menggenjot lagi.
“Apa sayaaang ?” tanya Mona Ratuliu tak mengerti
“Tangan Mona ke belakang yaaa .. aakuu juga “ kataku dengan menekan ke belakang, Mona Ratuliu pun melakukan yang sama.
“Begini yaaa .. oke deeh .. kita miringkan tubuh kita ke belakaang .. janji yaaa .. semprot spermamuu “ ajak Mona Ratuliu dengan bergerak ke atas dan ke bawah, aku kemudian mengikuti gerakan Mona Ratuliu sehingga kembali batangku keluar masuk
“Aaaaaaaaaaaaah .. Haaan uuuuuuuuuuuuuuuh .. aaaaaaaauh sssssssshh ssssssssshh .. teruus Haaaaaaaan .. aaakuu .. aaaaaaaaaah enaaaaaaknyaaaaaaaa .. sssssssshhh ssssssssshhh “ desah Mona Ratuliu dengan suara terus merintih dan melenguh tak karuan, matanya melihat bagaimana batangku keluar masuk vaginanya itu. Kami berdua kemudian menaikan posisi pantat kami agar mengambang di atas meja itu, luar biasa indahnya.
Mona Ratuliu terus mengikuti gerakanku, penisku lancar sekali mencoblos memek Mona Ratuliu itu yang kian menjepit keras batangku. Gerakan demi gerakan kami berlangsung sudah lebih lima menit. Mona Ratuliu lalu memandang ke atas, matanya memutih terlihat bola matanya menahan sensasi seks yang sangat nikmat dan baru kali ini bercinta di atas meja.
“Sayaaaaaang aaaaaaaaah .. baaaruu inii .. aaaakuu di mee mmeeeeejaaa … aaaaaaaaah sssssssshh sssssssh .. teruus Haaaaaaaaan .. teruuuuuuuuuus kontol .. aaakuu sudaaah nggaaak nggaaak kuuu kuuaaat “ sahut Mona Ratuliu terbata bata.
“Iyaaa aaaaaaaaaaah .. teruuus Monaaa .. teruuus memek .. “ ajakku dengan mempercepat genjotanku, jeritan demi jeritan Mona Ratuliu semakin santer di malam yang penuh birahi itu.
“Haaan .. habiis biiis ini di kamaar yaaaa “ ajak Mona Ratuliu yang kujawab dengan anggukanku dan kupadang bagaimana batangku keluar masuk, Mona Ratuliu juga memandang ke arah yang sama.
“Kontooolmuu aaaah gedheee .. “ puji Mona Ratuliu semakin nafsu itu, gerakannya semakin cepat dan semakin liar, penisku dijepit luar biasa dalam memek Mona Ratuliu itu. Gerakan Mona Ratuliu semakin menggila, semakin tak karuan mengejar puncak pendakian. Genjotan demi genjotan kami, tanganku luar biasa pegal menahan sodokan dan tekana selakangan Mona Ratuliu yang menggila itu, demikian pula dengan Mona Ratuliu yang tidak tahan dengan tekanan itu. Mona Ratuliu langsung merebah, kepalanya berada tepat di bibir meja itu, bagian leher mengawang di udara.
“Sayaaaaaaaaaang .. nggaaak kuaaat aaaah .. sodokin aakuu “ sahut Mona Ratuliu dengan merapatkan kakinya menjepitku.
mona_ratuliu seksiKugenjot dengan kuat setelah kami kembali berada di latar meja itu, kugenjot dengan cepat sampai membuat Mona Ratuliu menjerit jerit keras, kuremas buah dadanya yang ikut tergoncang itu, Mona Ratuliu sampai menggeliat tak karuan itu, nafsunya hendak mencapai puncak, aku pun juga tidak tahan lagi.
“Haaaaaaaaaaaaan .. sayaaaaaaang sudaaaaaaah aaaaaaaaaaah sudaaaaaaaaah “ erang Mona Ratuliu tidak tahan sodokanku itu yang cepat sekali keluar masuk vaginanya. Mona Ratuliu semakin mendekati puncak dengan mencakar ke lenganku dengan kuat, kepalanya kadang naik melihatku yang menggenjotnya dengan kuat dan cepat
“Teruus Haaan dikit .. diiiiiikiiit laaaaaagi ssssssssshhh ssssssssshh ssssssshh hhhh “ desis Mona Ratuliu semakin tidak kuat, kuhujamkan batangku dalam dalam sampai Mona Ratuliu menjerit tak karuan, geliat tubuhnya bak cacing kepanasan, vaginanya menjepit dengan sangat ketatnya. Mona Ratuliu menjerit semenit kemudian akibat hujaman batangku
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang Mona Ratuliu mendapatkan orgasme itu. Aku malah tidak tahan kugenjot terus membuat Mona Ratuliu sampai terpekik ketika menegang kaku itu, berkelonjotan lalu dari vaginanya mengucur cairan panas membasahi batangku. Mona Ratuliu semakin tak karuan, selepas mendapatkan orgasme itu langsung menahan selakanganku yang masih menyodok nyodok
“Sudaaaaaaaaah .. sudaaaaaaaah aaaaaaaaaah ..sudaaaaaaaaaaah ..sakit aaaaaaaaaah saaakiit aaaaaaaaah “ erang Mona Ratuliu yang kesakitan aku sodokin terus.
“Aaaaaaaaaaaaaah … aaaaaaaaaah .. ngg ngg … nggggg .. aaaaaaaaaauh ssssssssshhh sssssssssssshh .. sayaaang aaaaaaaaaaaaahh .. waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuh .. hhhhuuuh .. ssssssssssshh sssssssssshh .. “ erang dan rintih Mona Ratuliu tak karuan.
Kutahan sodokanku dan kutarik penisku, nafas Mona Ratuliu semakin hancur, aku lalu turun dari meja, kemudian aku memutarkan tubuh Mona Ratuliu.
“Sayaaaaaaang maaau aaapaaa .. duuuh .. sudaaah aaaaaaaaah… aaakuu kaaalaah ..aaampuni aaaaah .. jangan aaaaaaaaaah . jangaaan “ cegah Mona Ratuliu dengan menahan tanganku yang memaksa itu, aku berdiri di samping meja itu, kugulingkan tubuh Mona Ratuliu
“Akuu sudaah nggak tahaan .. kontolku mau muncraaaaaat “ sergahku dengan memaksa Mona Ratuliu agar miring, langsung saja kuangkat kaki kirinya kemudian masuk masuk dalam jepitan kakinya itu, kucoblos memeknya sudah merah tak karuan akibat sodokanku berkali kali, kugenjot dengan cepat dan keras sampai membuat Mona Ratuliu menjerit jerit minta ampun
“Haaaaaaaaaan .. aaaaaaaaaauuh aaaaaaaauuh . maafiiin .. aaaaaaaah .. sudaaaaaah aaaaaaaah ..sakit .. aaaaaaaduuuh .. “ keluh Mona Ratuliu dengan menahan sakit dan nikmat kugenjot itu, kugenjot dengan hujaman keras membuat Mona Ratuliu merem keenakan, kutembakkan rudalku dengan hujaman keras membuat aku sampai orgasme, kubenamkan dalam dalam batangku
“Aaaaaaaaaaah .. aaakuu aaaaaaaaah dapaaaaaaaaaaat .. “ sahutku dengan nafas tak karuan, kusemburkan isi buah pelirku dengan hujaman dalam dalam sampai mentok
“Crooooooooooot … crooooooooooooot ..crooooooooooooot “
Aku melolong panjang mendapatka puncak birahi itu, aku sampai rubuh ke depan setengah menindih Mona Ratuliu kesakitan itu, memeknya terasa sakit digenjot dengan bertubi tubi ini, Mona Ratuliu sampai menutup mukanya, tangannya yang lunglai itu terkapar di samping tubuhnya dengan lemas. Kami diam lama sekali dalam posisi menjadi satu tubuh, rambutnya berantakan.
Mona Ratuliu membuka matanya terlebih dahulu, tangannya mencubit lenganku
“Sayaaaaaaaang cabuut aaaaaaaaah .. memekku sakit nih “
Akupun membuka mataku, kutarik batangku, kulihat batangku penuh dengan lendir warna putih, Mona Ratuliu kemudian turun dari meja, cara jalannya juga sudah beda, vaginanya kesakitan aku genjot
“Gilaaaaaaaa .. memekku nggak kuaat sayaaaaaaang .. pleasee .. jangan main kasar yaaa .. aaaku pengin kita bercinta dengan lembut bak suami istri .. pleasee .. kita istirahat dulu .. Mas Indra pulangnya lusa kok .. kita ada banyak waktu .. “ sahut Mona Ratuliu dengan langsung berebah ke sofa masih lemas
“Oh yaaaaaaaaa ?” tanyaku dengan ikut merebah ke sampingnya
“Makanya deeh .. kita atur tenaga kitaaa .. besok kita gunakan waktu di rumah ini .. kita nggak boleh make baju .. telanjang sehariaaan .. oke deeeh .. kita ke kamar yuk .. aku pengin ngeloni kamuu .. kalo aku masih kuaat layani aku bak istrimuu .. kita sudah bercinta secara liaaar .. pengin deh yang lembut .. mau kah sayang ?” pinta Mona Ratuliu dengan penuh harap.
“Yaaaaaaaaa “ sahutku pendek yang disambut dengan pelukan mesra Mona Ratuliu itu, diusapnya dadaku dengan tangannya. Matanya dipejamkan, aku membiarkan batangku tetap berlendir, kami kemudian saling memeluk di sofa itu, kami sampai tertidur di sofa dengan mesranya bak suami istri. Tak terasa kami sudah hampir sejam saling memeluk itu, kami tetap kembali memejamkan mata ketika mata kami tertumbuk, Mona Ratuliu tersenyum dan tetap memeluku dengan erat.

0 komentar:

Posting Komentar