blog visitors

Klimaks Penuh Kepuasan -4


hadi indriani Ternoda - Indriani Hadi memelukku di sofa itu dengan erat, memberikan rasa tenang padaku dengan mengelus elus pada leher belakangku, aku pun juga tak kalah memberikan kemesraan pada istri Sahrul Gunawan yang puas aku kontoli dengan berjilbab, nafasnya diatur agar cepat pulih, demikian pula denganku yang merasakan jepitan kontolku di dalam memek wanita berjilbab ini. Usapan demi usapan itu memberikan rasa tenang padaku, sehingga aku kembali mendapatkan kesegaran untuk menerus hubungan seks terlarang ini bersama Indriani Hadi yang semakin kelihatan cantik dan mengundang birahiku naik berlipat lipat apalagi dengan telanjang bulat dan hanya berjilbab. Kemulusan pahanya itu aku elus elus membuat Indriani Hadi menjadi kegelian.
“Sayaaang .. pleasee .. geli deeh .. elusan tanganmu nakal sekali “ rajuk Indriani Hadi dengan menarik kepalanya ke belakang sehingga berhadapan muka denganku, bibirnya sangat dekat denganku, memandangku dengan mesra.
“Habis aku nggak tahan lihat tubuh Mbak Indri .. cantik deh .. apalagi susu Mbak Indri seger banget “ pujiku dengan menaikan tanganku dan meremas buah dada wanita berjilbab ini.
“Oke deh .. kamu juga ganteng dan gagah .. mana wanita nggak kepencut sama kamu .. kontol gedhe lagi” goda Indriani Hadi dengan manja sambil mengelus elus pipiku dengan penuh kemesraan. Kemudian wajahnya menunduk, seperti ada rasa sesal harus melakukan hubungan seks gelap ini, kunaikan dagunya itu
“Kenapa Mbak ?” tanyaku dengan memagutnya sehingga akal sehat dan nuraninya kini kembali menjadi terbuai dengan nafsu birahi, Indriani Hadi menanggapi lumatanku dan kurasakan lidah Indriani Hadi menjulur mengajakku bermain lidah, kami sampai megap megap saling memagut dan menyedot itu
“Sayaaaaaaang sssssssshhh .. shh hh .. segera kontoli aku lagi yaaaaa .. di mana ? keluarin pejumu di dalam memek Mbak Indri ya” tanya Indriani Hadi dengan membenahi jilbab itu, kuremas dengan lembut buah dadanya itu.
“Oke deh .. aku pengin ngontoli Mbak Indri di sini aja .. ya … Mbak Indri yang menggenjotku naik turun .. aku pengin lihat susu Mbak Indri naik turun ketika mengenjot “ ajakku dengan menggeser tubuhku dan Indriani Hadi pun ikut menaikan kakinya ke atas sofa itu, aku kemudian rebahan di sofa itu, Indriani Hadi menekan ke dadaku
“Oke deeh … rasain genjotan Mbak Indri yaa .. rasakan memekku .. aaaaah .. uuuuh .. kontolmu nakal sekali, sayaaang .. nakaaaaaaaaaal “ erang Indriani Hadi kesakitan ketika penisku menekan lebih dalam ke vaginanya yang basah itu.
“Goyang deh Mbak Indri .. ayoo deh “ ajakku dengan mengelus paha mulus wanita berjilbab ini.
Pelan pelan Indriani Hadi menaikan badannya kemudian turun dengan pelan
“Ooh sayaang ..uuh .. kontolmu aaaaaaah .. gesekaaannyaa .. maakiin nikmaaaaaat .. ssssshh aaaaaauuh aaaaaaaauuh sssssssshh .. ayoo sayaaang .. kontolmuuu jangaaaaan diaaaaam ajaaaaaaa “ ajak Indriani Hadi dengan bergerak pelan pelan naik turun.
“Iyaaa aaaaaaaah aaaaaaaaaauuh enaaaaaak .. aaakuu suka memek Mbak .. enaaaaak aaaaaaah sssssssshh sssssssshh uuuh jepitaaaanmuu aaaaaaaah aaaaaaaauuh sssssshh “ erangku merasakan gesekan yang membuat batangku dikunyah luar biasa dalam memek wanita berjilbab ini, ketika naik turun itu jilbabnya ikut bergerak melambai lambai menyentuh buah dadanya.
Genjotan demi genjotan naik turun itu sampai membuat Indriani Hadi mendongak, merintih, mengerang serta melenguh dengan sebebas bebasnya. Tubuhnya semakin menggeliat ketika aku ikut meremas pantatnya yang sering kali menekan ke selakanganku itu
indri susu gedhe “Sayaaaang aaaaaaah aaaaaaaaaaauuh sssssssshh aaaaaaaauh .. enaaaak .. teruus Haan ..sayaaaaaaaaaaang …….sssssssssssshh ssssssshh .. gilaaaaa aaaaaaaah enaaaaaaaaknya .. uuuuuuh ssssssssshh aaaaaaaaaaaaaw huuuuuuuuuuh, mmmmmmmmmmmmmmmhh .. aaaaaaauh ssssssshh .. “ erang Indriani Hadi dengan semakin nikmat menggenjotku dengan irama konstan itu.
Kusaksikan batangku keluar masuk memek wanita berjilbab ini dengan lancar, kusaksikan bagaimana batangku itu ketika masuk diperas luar biasa.
“Remees susu deeh “ sahut Indriani Hadi dengan menurunkan ekor jilbabnya menutupi buah dadanya
“Okeee “ sahutku dengan melepas remasan di pantat Indriani Hadi dan kuremas buah dadanya beserta jilbab itu.
“Sayaaaaaang aaaaaaaaaah .. enaaak .. ssssshh ayoo sayaang .. kontolmu benaar benaaaar enaak .. besaaar .. aku suka kontolmu sayaaang .. pleasee .. kamu diam dulu yaa.. rasakan sodokan Mbak Indri .. “ kata Indriani Hadi menekan ke dadaku.
Indriani Hadi mengatur sedikit mundur, kemudian maju mundurkan pantatnya menggesekan batangku
“Aaaaaaaauh aaaaaaaaaaaaaaaaaaah Mbaaaaaaak …. Mbaaaaak Indriiiii nakaaaaaaal .. nakaaaaaal ……aaaaaaaaaah enaaaak teruus Mbaaaak .. enaak .. “ erangku merasakan gerakan Indriani Hadi yang maju mundur menghajar kontolku keluar masuk, batangku sampai berbunyi menggesek, makin nikmat dan kami semakin basah oleh keringat birahi itu.
“Iyaaa aaaaaah aaaaaauuh sssssshhh .. eeeeeeh .. teruus yaaa “ ajak Indriani Hadi dengan maju mundur sehingga batangku semakin lama semakin lancar keluar masuk, gesekan demi gesekan itu sampai membuat Indriani Hadi menggeleng geleng tanda nikmat merasakan batangku keluar masuk vaginanya.
“Uuuuuuh saaaaaaaayaaaaang capeeeeeeek aaaaaaaaah “ sahut Indriani Hadi dengan memelankan genjotannya kemudian diam.
“Gantian aku deeh .. Mbak Indri diam yaa .. tapi naik dikit pantat Mbak Indri .. sisakan batangku separo aja .. rasakan sodokan ke atas dari kontolku yaa “ ajakku dengan meremas lembut buah dadanya
“Oke .. “ jawab singkat wanita berjilbab ini dan menyampirkan ekor jilbabnya di pundaknya. Indriani Hadi kemudian menaikan pantatnya, kedua tangannya menekan ke dadaku, aku kemudian menyodok nyodok ke atas
“Aaaaaaaaaauh aaaaauuh ooh Haan .. sayaang enaak Haan .. enaaaaak .. teruus sayaaaang .. aakuu aaaaah .. suka kamuu .. aaaku ketagihan sama kontolmuu “ teriak Indriani Hadi dengan memandangku senang dan menekan kuat ke dadaku
“Memekmu enaaak aaaaaah aaaaaauh uuh ..ssshhh “ erangku dengan tetap menaikan dan menurunkan selakanganku menyodok nyodok vagina wanita berjilbab ini yang sudah terbuai nafsu, Indriani Hadi tersenyum senang sambil memandangku.
“Uuuh .. sudaah Haan .. sudah sayaaaang .. “ sahut Indriani Hadi tak tahan akan sodokanku yang cepat sampai membuat vaginanya kesakitan.
“Okee aaaaah .. capek juga genjot memek Mbak Indri .. sempit lagi “ sahutku yang disambut dengan gerakan naik turun Indriani Hadi itu dengan pelan pelan
“Aayoo sayaaaang aaaaaaaaah aaaaaaaauuh enaaaak … ganti gayaa yaaa “ sahut Indriani Hadi dengan masih turun naik di selakanganku. Indriani Hadi kemudian berhenti, aku bangun dan menahan pantat Indriani Hadi agar tidak bergerak meremas batangku lebih parah.
Aku kemudian menaikan selakanganku dan kupegang kedua pantat Indriani Hadi kemudian menggulingkan ke samping sehingga Indriani Hadi ini bersandar pada sandaran punggung sofa
“Mbak Indri rebahan nyamping yaa “ sahutku dengan memberikan pagutan pelan ke bibir wanita berjilbab ini, ekor jilbabnya sampai menutupi buah dada sebelah kirinya
“Genjot deeh .. akuu dah nggak tahaaaan .. semprotin memek Mbak Indri yaaa .. ayoo sayaang “ ajak Indriani Hadi dengan memejamkan matanya. Kuangkat kaki kanan Indriani Hadi ke atas, kemudian aku menyodokan batangku keluar masuk vagina Indriani Hadi
“Aaaaaaaaaaauh saaaayaaaang saaakit aaaaaaah ..aaaaaauh teruus Haan .. teruus sayaang jadi eeenaak nih .. uuuh .. kontolmuu benar benar mantaaaaap .. ayoo aaaaaaaaaah ssssssssssh sssssssshh aaaaaaauuh teruuuuuuuuus aaaaaahh “ erang Indriani Hadi tak karuan dengan mata terlihat bola matanya memutih, tangan kirinya ditekuk menahan bobot tubuhnya
“Iyaaaaaa aaaaaaah samaaaaaaaaaaaa.. aaakuu aaaaah “ erangku
“Yaa .. sayaaang ada apaaa ?” tanya Indriani Hadi dengan membuka matanya, tangan kanannya mengatur kembali jilbabnya yang miring hampir menutupi matanya
“Uuh .. memekmu makin sayaang “ sahutku.
Bunyi keciplak alat kelamin kami semakin santer
“Srep .. srep ..srep..srep..srep..srep..srep..srep..srep..srep..srep..srep “
Kami semakin cepat bergerak seiring dengan nikmatnya bersetubuh itu, genjotan demi genjotan itu sampai membuat wanita berjilbab ini merem terpejam sangat erat.
“Ng nngg ngg ngg aaaaaaah ..nnggak taaa tahaaaan .. aaaaaaaaaaauh sayaaaaaang .. teruus “ erang Indriani Hadi dengan terbata bata, bunyi gesekan itu semakin lama semakin santer akibat aku menggenjot lebih cepat
“Sayaaaaang aaaaaaah .. berhenti ..stop .. pleasee aaaaaaah “ tahan Indriani Hadi dengan membuka matanya dan menahan ke selakanganku
susu indriani hadi“Kenapa, sayaaaaaaaaang “ tanyaku
“Sakit memekku .. “ ringgis Indriani Hadi dengan mata berarir karena kesakitan batangku menghujam keluar masuk dengan cepat dan kuat itu.
“Mau ganti gaya ?” tanyaku yang disambut dengan senyum wanita berjilbab ini dengan menggigit bibirnya.
“Iya deeh .. pengin nggaya yang lain “ sahut Indriani Hadi dengan menggodaku.
Aku kemudian kembali menarik pantat Indriani Hadi dan kuremas kemudian aku menggeser dan duduk di sofa itu.
“Sekarang Mbak Indri .. mundur yaa .. tangan Mbak Indri bertelepak di sofa .. “ ajakku dengan memundurkan punggungku sehingga kini jarak tubuhnya jauh dengan dada Indriani Hadi sedang selakangan Indriani Hadi masih mendudukiku, apalagi batangku setia di dalam memek wanita berjilbab ini
“Uuh Haan .. yaa .. aaaaaah .. kita naik turun yaaa .. ooh Haan .. nikmaaaaat aaaaaah teruuus sayaaaaaaaang .. aaaah nggak tahaaaaan aaakuu “ erang Indriani Hadi yang ikut bergerak seiring batangku keluar masuk vaginanya. Kami berdua mengambang di udara di atas sofa itu, gesekan kedua alat kelamin kami semakin nikmat, Indriani Hadi sampai menggeleng geleng dan tertawa senang melihatku terpejam merasakan tekanan selakangan Indriani Hadi yang ikut bergerak itu.
“Ayoo sayaaang sudaaah nggak kuaaaaaat aaaaaaah “ sahut Indriani Hadi dengan nafas ngos ngosan itu, genjotan demi genjotan kami semakin cepat
“aaaaaaaaauh aaaaaaaaah sssssssshhh sssssssssshhh .. “ dengusku tak karuan disambut dengan pejaman dan dengusan Indriani Hadi bak dikejar kejar.
Dadanya bergemuruh, buah dadanya naik turun, jilbabnya melambai lambai sampai bersentuhan dengan buah dadanya, semakin indah wanita berjilbab ini dikontoli dengan tetap berjilbab. Bibirnya sampai komat kamit entah apa yang diucapkan, kenikmatan yang baru dirasakan oleh Indriani Hadi yang selama ini mengenal seks sebagai seorang istri yang solehah dan taat beribadah, namun kini telah menjadi wanita yang liar, tak tahu etika sebagai seorang istri. Menikmati kenikmatan seks yang belum pernah di dapatkan.
“Sayaaang aaah .. dikontoli samaa kaaamuu .. aku bebas .. ngomong jorok ..waduuh .. memekku aaaah .. kontolmu .. ayo kontol .. hajar memek Mbak Indri .. aakuu mau keluaaar nih “ sahut Indriani Hadi dengan meringgis sambil mengikuti gerakanku naik turun, kepalanya menggeleng geleng tak karuan, wajahnya penuh dengan keringat membanjir, demikian pula dengan tubuhnya yang polos itu.
“Iyaaaaaaaaaah “ erangku singkat
Gerakan demi gerakan kami yang berlawanan itu sampai membuat vagina Indriani Hadi menyempit dengan cepat
“Sayaaaaaaaaaang aaaaaaaaaaaaaaaah ……….aaaaaaaaaaaaaaauuh “ erang Indriani Hadi dengan suara parau dan berat, vaginanya menyempit dengan cepat dan matanya terpejam mendongak ke atas, kurasakan jepitan itu sampai membuat aku juga tidak tahan lagi. Indriani Hadi menegang dengan kuat seiring sodokanku yang keras itu.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuh “ erang Indriani Hadi panjang dan berdebam ke belakang, tubuhnya ambruk dengan berkelonjotan tak karuan, aku kemudian memajukan badanku dan menarik kakiku, kupegang kedua kakin Indriani Hadi dan aku menggenjotnya maju mundur menyodokinya, Indriani Hadi sampai ikut tergoncang
“Haan please ..sudaaaaah aaaaaaah aaaaaaaaauh sakiiiit “ erang Indriani Hadi dengan susah payah menahan genjotan demi genjotanku yang cepat dan keras itu, batangku lancar sekali, Indriani Hadi hanya menikmati orgasmenya sebentar karena aku terus menggenjot dan menghujam
“Bentaaaaaaaar aaaaaaaaaaah “ erangku dengan menghujamkan batangku dalam dalam, buah dada wanita ini ikut terguncang naik turun. Kuhujamkan batangku ketika aku hendak mencapai orgasme, batangku kutekan kuat dan kusemburkan air maniku di vagina wanita berjilbab ini.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erangku panjang dengan mendongak
“Craaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaat “
Aku sampai ambruk ke depan dan menindih Indriani Hadi di sofa itu, nafasku serasa hancur, kutindih dan kupeluk, tulangku serasa lepas dari tubuhku, dadanya turun naik menggesek buah dada segar Indriani Hadi yang terkapar tak berdaya itu. Kurasakan air maniku meleleh keluar dari sela sela vagina Indriani Hadi yang becek itu.
indri2Kami diam lama sekali setelah beberapa menit, Indriani Hadi memelukku, menarik kepalaku kemudian. Kubuka mataku dan seulas senyum diberikan padaku
“Kamu tidur di sini aja yaa .. aku pengin dikelonin sama kamu .. tapi jangan tindih aku deeh “ sahut Indriani Hadi dengan mesra, aku kemudian memeluknya dan menggulingkan tubuh Indriani Hadi itu, dan kini Indriani Hadi berada di atasku
“Terima kasih, sayaaaang .. kontolmu biar di dalam memek Mbak Indri yaaa .. pengin merasakan kehangatan” rajuk Indriani Hadi dengan menyenderkan kepalanya di dadaku itu.
“Yaa “ jawabku singkat
“Sayaang .. kurasakan air manimu banyak jugaa .. “ sahut Indriani Hadi dengan menghembuskan nafasnya agar teratur
“Kalo hamil gimana ?” tanyaku
“Aaah .. biarin aja .. abis nikmat sih .. kapan lagi bisa menikmati kontol gedhe “ sahut Indriani Hadi cuek.
Kami berdua sampai tertawa sambil menggoda itu, kami lelah sekali bercinta itu, Indriani Hadi kembali memejamkan matanya dan kami tidur berpelukan di sofa dengan batangku masih menancap di vagina wanita berjilbab ini. Kupeluk dan kami pun diam ditengah malam yang dingin itu. Pagi pagi aku harus pulang karena Sahrul Gunawan katanya jam 08 mau mampir ke rumah, aku hanya mengatakan sembunyi saja, sehingga seharian nanti aku bisa menggenjot seharian. Indriani Hadi sampai menjawil hidungku. Aku diminta sembunyi saja di mobilku.

0 komentar:

Posting Komentar