blog visitors

Oral Donna Agnesia (2)


donna agnesia 1 Donna Agnesia semakin agresif saja ketika dengan gemas memegang batangku, tangan lentik milik presenter cantik ini yang biasanya memegang mikropon kini memegang kontolku dengan ketat, Donna Agnesia sangat suka dengan bentuk kontolku yang besar itu, Donna Agnesia sangat agresif dan rakus sekali, langsung menjilati kontolku dari buah zakarku naik ke atas batangku dan di bagian kepala penisku digigit pelan, aku menjerit keenakan diperlakukan oleh Donna Agnesia ini. Libido wanita ini benar benar tinggi sekali, aku akan kepayahan melawan Donna Agnesia, maka yang cepat cepat menata tubuhku, kuatur tenagaku untuk mengimbangi birahi Donna Agnesia yang kini semakin nakal mengocok batangku.
“Huuh .. kontolmu ck ck ck ck .. Mbak Donna suka sayaang “ Donna Agnesia mengedipkan mataku ketika menatapku
“Aku milikmu Mbak .. lakukan sepuasku .. aku pengin Mbak Donna menelan spermaku “ kataku dengan tersenyum dan disambut senyum Donna Agnesia.
“Hhm.. belum pernah kulakukan sayang .. Mbak Donna baru kali ini ditawari ngemut kontol sama nelan sperma .. gimana ya sayang rasanya .. “ tanya Donna Agnesia dengan mata mengerling nakal kembali. Kurasakan Donna Agnesia semakin bergairah dan terus bermain dengan kontolku, tak sungkan sungkan wanita ini memujiku. Aku tidak terbuai tak kalah aku pun memuji Donna Agnesia
“Mbak Donna juga cantik .. aku doyan tubuh Mbak Donna “ balasku disambut sikap manja Donna Agnesia dengan mengocok batangku lagi dengan gemas
“Aku emut lagi kontolmu yaaa “ tawar Donna Agnesia dengan tanpa permisi lalu membuka mulutnya, menelan batangku dengan paksa, kulihat Donna Agnesia kesulitan memasukan batangku yang sesak di mulutnya, pipi Donna Agnesia sampai menggelembung penuh dengan kontolku.
“Terus Mbaak .. uuuh .. rasanyaaa aaah . lidah Mbak nakaaaaaaal aaaaaaaah aaaaaaaaaaaaaauh .. sssssssssshhh .. gigimu Mbaaaaaaaak aaaaaaaaaah Donnaku, sayaang .. teruuuuuuuuuus .. enaaaaaak .. “ erangku merasakan mulut Donna Agnesia mengeluarmasukan batangku dengan rakus, sesekali batangku disedot dengan paksa, kurasakan aku sampai megap megap melawan nafsu setan Donna Agnesia yang rakus sekali ini.
Donna Agnesia terus melakukan kuluman itu dengan cepat, namun kemudian terhenti mengeluar batangku dan mengatur nafasnya
“Sialan Haan .. kontolmu benar benar kuaat .. aku yakin akan kerepotan melawan kontolmu “ ujar Donna Agnesia dengan tersenyum, dari bibirnya sampai menetes air liur, Donna Agnesia mengelap bibirnya kemudian langsung miring menjilati batangku, dengan sangat cepat dan panjang, kontolku dijilati
“Uuh .. rakus sekali kau Mbaak “ keluhku merasakan jilatan Donna Agnesia yang semakin nakal itu. Belum genap aku merasakan jilatan lidah Donna Agnesia, dengan nakal Donna Agnesia langsung meremas batangku kuat dan mengocoknya
“Kontol besaaaaaar .. luar biasa ngacengnya “ umbar Donna Agnesia dengan keras mengocok batangku
“Oh Mbaaak .. please aaah .. Mbak Donna nggak sabaraaaaaaan yaaaaa aaaaaaaaaaaah aaaaaaaaaaaaaauh .. “ lenguhku tak karuan di sofa itu, aku sampai berusaha menahan nafasku yang mulai terkuras akibat kenakalan Donna Agnesia bermain dengan batangku itu.
“Memekku bakalan sesak nih “ sahut Donna Agnesia dengn gairah seksual yang merangsangku, apalagi buah dadanya sangat segar dan sekal sekali. Kuarahkan tanganku untuk memegang bukit kembarnya itu, Donna Agnesia tersenyum melihatku dan tetap mengocok batangku.
Kupegang buah dadanya, namun kusingkirkan rambut panjang itu, lalu mengikat dengan tangan kiriku, sedang tangan kananku meremas, Donna Agnesia sampai menggeliat merasakan tanganku meremas susunya
Donna Agnesia kemudian kembali memasukan batangku, kali ini digesekan ke giginya
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ erangku panjang dengan melepas remasan buah dada presenter cantik ini.
Kami berdua semakin bergairah, tubuh kami penuh dengan keringat membanjir, kurasakan gairah kami semakin meletup dengan tinggi. Donna Agnesia piawai sekali bermain dengan kontolku
“Mbaak aaaaaaaah jangaan bernafsu aaaaaaaah “ tolakku dengan kembali rebahan namun tetap berusaha menata rambut panjang wanita ini. Donna Agnesia semakin tak karuan birahinya, kurasakan aku semakin keteteran melawannya, luar biasa agresif dan nakalnya Donna Agnesia ini.
Pelan pelan Donna Agnesia menurunkan tensi kocokannya, kemudian membuka kembali mulutnya menelan batangku bulat bulat, kurasakan kali ini Donna Agnesia dengan penuh kelembutan mengulum batangku
“Yaa aaaaaaaaaaah enaaaaaaaaaak enaaaaaaaak teruus Mbaak .. Mbak Donnaa nakaal aaaaaaah .. uuh ssssssssssh sssssssssh aaaaaaaaaaaauh aaaaaaaaaaaaaaaaough .. huuh .. aaaaaaaaaah ssssssssh sssssssshh “ desisku tak karuan memdapatkan service oral kontol lembut di dalam mulut Donna Agnesia ini.
Kurasakan kuluman Donna Agnesia dengan memejamkan mataku, kulepas rambut Donna Agnesia dan aku merem melek sampai keenakan, Donna Agnesia terus mengulum batangku pelan pelan, sesekali menyedotnya dengan kuat
“Mbaaaaaak eeeh .. aaduuh Mbaak .. akuu bisa muncraaaaaat .. tahaaan kuluman Mbak dengan pelaaan pelaaan yaa .. aaakuu sukaaa aaaaaaaaaaaaaaah “ kataku dengan senang merasakan kuluman pelan Donna Agnesia yang membungkuk dan bermain terus mengeluar masukan batangku.
Donna Agnesia sampai meneteskan keringat bercucuran, kurasakan wanita ini semakin lama semakin cepat karena melihatku sudah tidak tahan dengan menggeleng geleng, Donna Agnesia mengeluarkan batangku dan menatapku
“Gimana ?” tanya Donna Agnesia
“Mau keluar Mbaak “ sahutku dengan memegang pundak Donna Agnesia, Donna Agnesia lalu kembali membuka mulutnya, memasukan kembali, menyepong batangku dengan kuat
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erangku enak sekali
“Teruus Mbaak “ sambungku, Donna Agnesia semakin agresif dan mempercepat kuluman itu, kali ini agresif sekali, aku sampai tidak tahan, kurasakan kuluman dan sedotan Donna Agnesia semakin bernafsu.
agnes donna “Mbaaaaaaaak aaaaaaaaaaaaah dikit lagiiiiiiiiiii “ seruku dengan memejamkan mataku merasakan batangku tak karuan rasanya, aku sampai gemetar di kakiku, Donna Agnesia terus menyedot dengan kuat, kemudian mengocok dengan cepat
“Mbaaaaaaaak sekaraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang “ teriakku, Donna Agnesia langsung memasukan batangku lagi dan menyedot kuat batangku, aku tidak tahan lagi, aku menegang kaku kurasakan batangku hendak menyembur dan aku akhirnya pun muncrat dengan menembakan spermaku ke tenggorokan Donna Agnesia dengan kuat
“Creeeeeeeeeet .. creeeeeeeeeeet .. creeeeeeeeeeet .. creeeeeeeeet “
Donna Agnesia sampai mengeluarkan batangku karena semprotan yang keras itu, lendir spermaku banyak yang meleleh keluar, Donna Agnesia langsung menjilati spermaku itu, penisku dijilat jilat ketika mulai melembek, aku berkelonjotan tak karuan, badanku lemas.
Kurasakan aku menjadi geli, lidah Donna Agnesia menyapu habis spermaku, mataku mengintip ketika Donna Agnesia mengelap bibir dengan lidahnya, kulihat bibirnya berlepotan sperma, setelah itu Donna Agnesia dengan gemas menindihku, memaksa aku membuka matanya.
Kubuka mataku dan Donna Agnesia tersenyum
“Enak Han . enak sayaang “ sahut Donna Agnesia dengan menciumi bibirku, Donna Agnesia semakin gemas menindihku itu, tangannya nakal memegang kontolku yang setengah lembek sambil sesekali mengocoknya
“Saatnya kontolmu masuk memek Mbak Donna “ goda Donna Agnesia dengan gemas, aku hanya mengangguk saja mengiyakan keinginan Donna Agnesia yang pengin segera disetubuhi itu.


Aku benar benar terkapar, kali ini mendapatkan perlawanan yang sangat liar dan buas dari Donna Agnesia ini, wajahnya menampakan kepuasan setelah berhasil membuatku terkapar tak berdaya. Belum lagi Donna Agnesia semakin agresif, setelah tidak menindihku, Donna Agnesia langsung meremas kontolku dengan gemas, mengocok ngocok agar kontol kembali ngaceng, wajah mesum dan nafsuku semakin menggila, matanya menyeringai ke arahku, luar biasa wanita ini, sangat doyan seks, petualang cinta sejati. Tubuhnya juga penuh dengan keringatan. Aku kemudian duduk dan menatapnya mesra, kocokan itu membuat kontolku ngaceng kembali.
“Oh My God .. kontolmu berdiri lagi sayaaang .. yuk .. aku masukin ke memekku ya sayaaang “ ajak Donna Agnesia tak sabaran lagi pengin menjepit kontolku itu.
“Aku pengin make anusmu dulu Mbak .. pengin menyodomi Mbak Donna ! “ pintaku dengan tersenyum, awalnya Donna Agnesia tercekat akan permintaanku itu, kepalanya menggeleng geleng tanda tidak setuju, aku sudah menyakini jika Donna Agnesia kuat di memeknya maka aku pengin menjajal anusnya itu
“Jangan aaaaaaaaaah “ tolong Donna Agnesia yang kemudian bibirnya gemetar. Rupanya ini menjadi titik kelemahan istri Darius ini.
“Atau pilih tidak kontolku masuk tempek Mbak Donna ?” tawarku lagi membuat Donna Agnesia kemudian menatapku
“Oke deeh .. tapi jangan kasar kasar yaaa “ sahut Donna Agnesia dengan mengalah.
Donna Agnesia kemudian dengan gemas membalik tubuhnya, pantatnya langsung disunggingkan ke mukaku, sehingga aku langsung menjilati anusnya itu, kujilat dan sampai membuat Donna Agnesia geli tak karuan
“Aaaaaaaaah sayaaaang .. kamu nakaaal aaaaaaaaaah aduuuh ! “
“Tenang Mbaaaaaak .. “ sahutku dengan menjulurkan lidahku menusuk ke anus Donna Agnesia itu, Donna Agnesia menunggi dengan kepalanya ditekankan ke sofa, luar biasa seksinya persenter ini telanjang bulat menungging, buah dadanya benar benar sekal dan montok.
“Ya Tuhaan .. aaaaaaaaaah teruuus sayaaaaaaaaaang .. enaaaaaaaaaak .. jilatin ..aaaaaaaauh ssssssssssshh .. geli aaaaaaaaaaaah .. sayaaaaaaang .. nakaaaal .. nakaaaaaaaaaaaaaaal “ erang Donna Agnesia merasakan tanganku mencolek colek anusnya itu.
“Pantatmu aku benar benar suka Mbak Donna .. kulitmu mulus sekali “ pujiku dengan meremas pantat Donna Agnesia itu, kurasakan dengan benar kekenyalan pantat Donna Agnesia itu, artis papan atas ini benar benar gila seks.
“Nikmati saja sayaang .. nikmati sesukamu .. uuuuuuuuh sssssssshh .. sudaaaaaaaaaah sayaaaang .. sudaaah .. coblos anusku dengan kontolmuu segeraa “ erang Donna Agnesia dengan gemas langsung menduduki selakanganku, kurasakan kontolku terjepit selakangan Donna Agnesia itu
“Aduh .. pelan pelan donk .. Mbak Donna agresif sih “ celetukku yang ditanggapi dengan mengerlingnya kepala Donna Agnesia kemudian langsung mengajak pagutan.
“Sayaang aku yang megang kontolmuuu yaaa “ sahut Donna Agnesia dengan nekad dan kelihatan sangat mesumnya wanita ini. Dengan gemas Donna Agnesia menaikan selakangannya itu, kontolku dipegangnya, kontolku terasa ke anus Donna Agnesia itu, aku sampai berdegup kencang ketika kontolku pelan pelan membelah anus Donna Agnesia itu, aku kemudian memeluk Donna Agnesia dan meremas remas buah dadanya dengan lembut, Donna Agnesia meringgis kesakitan ketika anusnya mulai tertusuk kepala kontolku itu
“Sayaaaaaang aaaaaaaaaaauh … sesaaaaak aaaah .. kontolmu kegedeaaan aaaaaaaaaaah sssssssssssh sssssssssshh aaaaaaaaaaaaaauh “ erang Donna Agnesia dengan meringgis kemudian, namun kemudian menaikan pantatnya dan menekan lagi
“Teruus sayaang remes susu Mbak Donna sesukamu …. aku milikmuu sayaaang .. milikmu selamanya “ ajak Donna Agnesia dengan merem keenakan ketika kontolku semakin tenggelam dalam anusnya itu, kurasakan gesekan dinding anus itu, terasa menggesek geli kontolku, memang terasa beda dengan memek.
Pelan pelan, kontolku ditekan kemudian anus itu naik, menekan lagi berulang ulang
“Sudaah sayaaang .. jangan sampai habis yaa .. sisaan dong untuk memek Mbak Donna “ sahut Donna Agnesia dengan gemas kemudian tangannya bertelepak ke sofa, tubuhnya dimiringkan sehingga terkesan nungging
Aku kemudian menekan ke atas membuat Donna Agnesia menjerit tak karuan
“Ya Tuhaan aaah .. enaak sayaaang aaayoo coblosin .. teruuus aaaaaaah aaaaaaaaauh sakiit aaah enaaak .. remes susuku .. remes susu Mbak Donnaaaaaaaa “ erang Donna Agnesia dengan nafas tak karuan, kepalanya menggeleng geleng tak karuan, kulihat Donna Agnesia kedodoran untuk disodomi, kontolku lancar keluar masuk anusnya
“Oh My God … anus Mbak Donnaa enaaaknya .. apalagi memeknya “ sahutku dengan meremas remas buah dadanya bergelantungan sangat indahnya itu. Gerakan kami saling berlawanan, sehingga kontolku naik turun ditelan anus Donna Agnesia.
“Sayaaang aaah .. jangan lama lamaa .. memek Mbak Donna iri tuuuuuh .aaaaaaaaaaauh aaaaaah aaaaaaaaauh ..sssssssssssssh ssssssssssssssssssh hhh .. “ erang Donna Agnesia semakin tak karuan, gerakan kontolku mulai lebih cepat membuat Donna Agnesia menjerit jerit tak karuan
“Duuh .. kontolmu aaaaaaaaaaaah KOOOOOOOOOONTOOOOOOOOOOL “ teriak Donna Agnesia menyebut kata vulgar itu. Kata kata vulgar itu menandakan Donna Agnesia memang puas bercinta denganku
“Iya Mbaaak aaaaaaaaaah .. Donnaku sayaaang .. aaaaaaaaauh .. uuh “ kurasakan kontolku mulai kedodoran namun semua itu kutahan, kualirkan tenagaku ke selakanganku agar aku tidak ejakulasi dini, genjotan pantat itu semakin cepat
“Iya saaayaaang aaaah … Mbaaak Donna suka samaaa kontolmu .. aaaaaaaaaaaauh “ erang Donna Agnesia dengan memelakan naik turunnya pantat itu, kurasakan pantat itu akhirnya diam membenamkan kontolku dalam dalam, aku pun berhenti, nafas Donna Agnesia berdegup tak karuan
“Sudaaah sayaaang .. giliran memekku yaa .. tak sabaran memek Mbak Donna pengin menjepit kontolmuu “ sahut Donna Agnesia dengan menarik pantatnya, kurasakan gesekan yang nikmat ketika kontolku terserabut dari anusnya itu.
“Auuuuuuuuuuh “ erang kami berdua dengan keras, lepas kontolku terserabut itu, Donna Agnesia langsung membalik dan menindihku, melumat bibirku dengan rakus. Aku diajaknya saling bermain lidah, hisapan dan sedotan dari bibir Donna Agnesia sangat kuat sampai menimbul bunyi keras, Donna Agnesia kemudian dengan mata sayu menatapku
“Segeraaa .. kontoli Mbak Donna yaaa .. eeh .. kamu diam aja .. sekali lagi Mbak Donna yang akan menjepit kontolmuu “ sahut Donna Agnesia dengan bangun kemudian mengangkang di atas selakanganku, kulihat kontolku setengah memerah karena terjepit kuat di anusnya.
“Siaaalan kau Mbak .. kontolku bisa kempes “ keluhku yang ditanggapi tawa nakal Donna Agnesia.
“Salaahmu .. kenapa kamu mesum sama Mbak Donna “ sahut Donna Agnesia dengan nakal lagi.
“Lha Mbak Donna kok mau ?” candaku lagi
“Lha .. Mbak Donna dah yakin .. kontolmu gedhee .. siapa nggak mau kontol gedhe ?” jawab Donna Agnesia dengan gemas menekan ke kontolku, aku sampai menjerit tertahan
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ erangku tak karuan, aku terkejut melihat sikap Donna Agnesia yang dengan menatapku nakal
“Rasaain kalo suka make memek istri orang .. “ ucap Donna Agnesia dengan merangkulkan kedua tangannya di pundakku, matanya menatap padaku dengan bibirnya tersungging senyum, aku bahkan dinaikan daguku ketika menunduk mata kontolku pelan pelan turun berkurang akibat tekanan selakangan Donna Agnesia itu.
“Giman sayaang rasa memek Mbak Donna ?” tanya Donna Agnesia dengan tersenyum nakal
“Aku suka sama Mbak Donna yang nakal, agresif dan suka bicara vulgar “
“KONTOOOOOOOL “ sahut Donna Agnesia dengan tanpa basa basi
“MEMEK “ balasku
“JEMBUUUT “ balas lagi Donna Agnesia
“ITIL “ aku sekali lagi membalas dengan kata keras membuat Donna Agnesia kemudian tertawa tergelak
“Kamu juga jorok .. sekali lagi bilang memek ya “ ajak Donna Agnesia
“MEMEK .. “ teriakku
donna_t “KOOOONTOOOL “ teriak Donna Agnesia kami kemudian saling memagut saling memberikan kemesraan, kurasakan memeknya mulai menjepit lebih banyak kontolku yang sesak itu, pelan pelan Donna Agnesia yang berusaha menenggalamkan kontolku, ditarik pelan lalu ditekan dengan kuat, barulah setelah kontolku tenggelam lebih separo, Donna Agnesia mulai tak karuan ringgisnnya, kepalanya menggeleng geleng dengan cepat, rambutnya sampai bertebaran
“Aaaaaaaaaaaaaaaauh aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang Donna Agnesia kesakitan merasakan kontolku masuk lebih dalam
“Rasaain kalo suka kontol sembarangan “
“Please aaaaaaaaaaah aaaaaaaauh berhenti duluu aaaaaaaaaaaaah .. duuh .. kontolmuu aaaaaaah .. dassaar KONTOOOL “ lenguh Donna Agnesia dengan menambahkan kata vulgar dengan teriak.
Donna Agnesia berhenti menekan, matanya terpejam dengan erat, nafasnya semakin tidak karuan, pelan pelan mata Donna Agnesia membuka
“Tak kusangka .. kontolmu lebih galak di memek Mbak Donna .. duuh .. aku bisa nggak tahaan nih .. sesaaak banget sayaaaang .. please aaah .. aaaaaaaauh .. kamu diaaam dulu .. aku sedang nikmaaaatin kontoolmuuuuuu sayaaaaaaaaaaaaang “ ucap Donna Agnesia dengan memegang kepalaku, kemudian matanya melilaht ke bawah, sampai menggeleng geleng pelan.
“Luar biasaaaa sayaang .. mengelembungd di atas memek Mbak Donna .. duuh .. rasanyaa Mbak Donna kayaaaaaaaak diboor .. hhhh hhh .. hangat sekali kontolmuuuu “ ucap Donna Agnesia dengan menata nafasnya, aku hanya meremas pantatnya dengan lembut, Donna Agnesia menarik nafas berulang ulang, tinggal sedikit lagi kontolku amblas.
Donna Agnesia kemudian menarik selakangannya, gesekan itu sampai membuat Donna Agnesia memegang pundakku dengan kuat, kemudian disertai dengan menggigit bibirnya, selakangannya menakan dengan kuat menghujam membuat kontolku semakin amblas
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ erang Donna Agnesia dengan keras, sedang aku hanya diam saja tidak menampakan ekpresi walau aku kesakitan dijepit dalam memeknya itu
“Siaaaalaaaaaaan kau saaaaayaaang .. kaaamuu kok kuaat bangeet aaaaaaaaaah aaaaaaaaaauuh “ maki Donna Agnesia dengan meringgis dan mengerang terus itu.
“Rasaaiin kalo agresif “ makiku
“Iya aaah …. okeee aaah .. besook besook Mbak Donna akan mesra padamu “ sahut Donna Agnesia dengan tersenyum serta menyibakan rambutnya yang memenuhi mukanya itu
“Nggak maau .. bukan cuma mesraaa tapi mesum .. suka ngucapin kata kata vulgar “ sahutku lagi menimpali kata kata Donna Agnesia
“Kontol dan memek gitu ya ?” goda Donna Agnesia dengan gemas naik ke atas kemudian menghujam lagi, kurasakan aku malah terkejut kedodoran, kami berteriak bersamaan
“Aaaaaaaaaaaaaaaauh “ nafas kami saling bersahutan hembusan nafas Donna Agnesia sampai menerpa mukaku
“Siaaap yaa sayaang .. Mbak Donna yang goyaang .. akan Mbak Donna layani kamu .. kayaaknya Mbak Donna nggak tahaaan .. soaaaal soaaalnya kontooolmu gedheeee “ sahut Donna Agnesia dengan memejamkan matanya erat erat, bibirnya tergigit sangat kuat.
Pelan pelan Donna Agnesia menaikan dengan selakangannya, kusaksikan kontolku seperti membesar, ketika selakangan Donna Agnesia menekan kebawa kontolku luar biasa sakitnya, namun kemudian berubah menjadi nikmat, gesekan demi gesekan pelan itu sampai membuatku semakin nikmat, rangkulan kedua tangan Donna Agnesia itu menambah semaraknya persetubuhan kami
“Aayoo sayaang aaaaaaaaaaaaauh ssssssssssssh sssssssssssssssh hh “ desisku merasakan genjotan Donna Agnesia, aku hanya diam saja seperti permintaan Donna Agnesia.
“Uuh .. kontolmuu kontolmuu ..aaah .. Mbaaak Donna .. suka sama kontolmuu .. KONTOL … MEMEK, JEMBUT .. aaaaaaaauh sssssssh enaak sayaaaang .. kontolmu enaaak “ teriak Donna Agnesia dengan naik turun di selakanganku, kuremas remas pantatnya yang sekal itu, goyangan demi goyan nakal Donna Agnesia semakin menggila.
“Tahaan sayaang .. rasakan goyangan nakal Mbak Donnamu “ ucap Donna Agnesia dengan memutarkan pantatnya itu searah jarum jam
“Aaaaaaaaaaaaaaaaauh Mbaaaaaaaaaaak nikmaaaaaaaaaaaaaaaat “ erangku dengan menyusu ke punting milik presenter ini.
“Nikmaaaaaaaat aaaaaaaaaaaaah sssssssssssh ssssssshh hhh .. uuuh .. kontolmu nakaaaaaal nakaaaaaaal ayoo sayaaang .. kamu boleh ikutan geraaak “ sahut Donna Agnesia dengan gemas menjawil pipiku, kemudian diciumnya pipiku
Aku mengikuti gerakan Donna Agnesia yang naik turun itu
“Ya Tuhaaan .. enaaak sekaaali sayaaang uuh .. nikmat .. aaah uuuh aah uuh aaah uuh “ lenguh Donna Agnesia dengan naik turun lebih cepat, gerakan Donna Agnesia semakin cepat dan liar, kadang miring ke kanan dan ke kiri, kurasakan kontolku lancar sekali masuk ke memek Donna Agnesia. Kurasakan dinding memeknya menggesek batangku dengan geli nan nikmat
“Iyaa aaaaaaaaaaaaah “ sahutku dengan cepat
Donna Agnesia semakin menggila, tangannya mengelus elus bagian atas memeknya yang menggelembung dimasukin kontolku itu, matanya memejam penuh kenikmatan
“Teruus sayaaang dikit lagi .. dikit laaagii ..aaaaaaaaaaaaaaaauh ssssssssssssssssssssshh “ desis Donna Agnesia kemudian. Gerakan liar nan cepat menghujam naik turun itu menjadi aku ikut terbawa, kuremas buah dadanya itu dengan kuat, aku juga tidak tahan lagi
“Sayaaang gimanaaa aaaaaaaaah “ tanya Donna Agnesia dengan naik turun sangat cepat menghujamkan selakangannya membuat kontolku tenggelam dalam dalam membentur mentok di dalam memeknya itu
“Iyaa .. dikit laagii “ sahutku cepat sambil meremas buah dada Donna Agnesia itu, kuremas dengan kuat, Donna Agnesia sampai membusungkan dadanya
Genjotan demi genjotan itu akhirnya membuat Donna Agnesia mencapai orgasmenya
“Sayaang aaaaaauh nggaaak kuaaaaaaaat aaaaaaaaaaaaaaah “ teriak Donna Agnesia dengan keras
Kurasakan memeknya menjepit dua kali lipat, aku sampai memejamkan mataku, tanganku memegang buah dadanya sebelah kiri dan tangan kiriku menahan tubuh Donna Agnesia agar tidak jatuh ke belakang, jepitan itu menguat ketika dengan hujaman terakhir Donna Agnesia membusung ke depan, kepalanya sampai tengadah ke belakang, kutahan dengan kuat
Kulihat Donna Agnesia menegang dengan kakunya, selakangannya terbenam kuat kuat di selakanganku, kurasakan orgasme itu sampai membuat Donna Agnesia berkelonjotan tak karuan, dari memeknya mengucur cairan banyak membasahi kontolku, kurebahkan pelan pelan wanita seksi ini ke sofa, aku kemudian melebarkan pahanya, kusodok sodok dengan cepat dan kuat. Donna Agnesia hanya bisa pasrah, menikmati orgasmenya
“Duuh aaaaaah ..aaaaaaaauh ..sudaaah sayaaang .. sudaaah aaah sakit aaah aaaaaaaauh “erang Donna Agnesia merasakan hujaman kontolku menghujam tak karuan
“Dikit aaaaaaaaaah dikit aaaaaaaaaaaah ‘” sahutku dengan menatap tajam Donna Agnesia yang kewalahan mendapat serbuanku dariku
donna_agnesia_bio Genjotan demi genjotan itu mmebuat Donna Agnesia sampai ikut terggoncang, hujaman keras itu akhirnya mentok juga, aku menegang kaku, kusemburkan isi kontolku menembak ke rahim Donna Agnesia.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuh “ lenguh panjang dengan menekuk tubuhku, kudongakan kepalaku.
“Craaaaaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaat “
Aku terkapar dengan jatuh ke belakang, kontolku masih terjepit di memek Donna Agnesia itu, aku lemas tak bertulang, serasa tulangku dilolosi.
Aku berkelonjotan mendapatkan orgasme itu, kurasakan aku semakin ringan, mataku terpejam, tubuhku eolah terbang, aku lemas tak berdaya di sofa itu.
Lima menit kemudian Donna Agnesia bangun duluan, lalu langsung menindihku, memberikan ciuman mesra di pipiku kanan kiri
“Kamu hebat sayang .. Mbak Donna ketagihan sama kamu .. hihihihihi “ goda Donna Agnesia dengan nakal
“Eh .. masak aaah “ godaku balik
“Iya nih .. kontolmu enak banget, tuh .. spermamu banyaaak .. Mbak Donna suka deh . “ sahut Donna Agnesia dengan mesum
“Oke deh “ sahutku mengalah
“Sebentar lagi kamu kudu ngontolin Mbak Donna di kolam yaa .. kita mandi bersama . kita istirahat dulu . memulihkan tenaga .. sudah kusiapkan minuman bertenaga .. Mbak Donna yakin kamu memang jantan “ puji Donna Agnesia dengan memelukku erat.

0 komentar:

Posting Komentar