blog visitors

Ku genjot Mona Ratuliu di atas Meja

monaku sayang Selepas Mona Ratuliu melepas keluarganya pergi dari rumah itu, Mona Ratuliu sudah tidak tahan lagi, sehingga langsung masuk ke dalam rumah lalu melepas dasternya telanjang bulat, sampai di ruang tengah Mona Ratuliu berteriak memanggilku, aku yang melihat Mona Ratuliu bertelanjang bulat itu semakin tidak tahan, aku kemudian keluar dari persembunyianku dengan bertelanjang bulat keluar kamar itu, ketika aku turun dari tangga Mona Ratuliu tersenyum dengan senangnya. Senyumnya mengambang melihat batangku yang ngaceng perkasa, belum sampai memegang tubuhnya, Mona Ratuliu sudah menjangkau batangku lalu ditarik. Aku sampai gelagapan namun Mona Ratuliu langsung melumat bibirku ketika kami saling berdekatan, kami bermain bibir ditangga itu.
“Kontolku sayaang .. shhhh ..ssssshhh .. malam ini sampai siaang kita bebas .. kamu bebas mau ngontolin aku sampai akuu nggak kuat lagi .. aaakuu ah .. aku pengin pejumu membasahi memekku .. kita teruskan sayaang .. aku beri aakuu kenikmatan lagi .. “ ajak Mona Ratuliu dengan menarik tanganku ke kamar, namun aku menolak ke kamar dengan menahan tangan Mona Ratuliu yang menarikku.
“Kita kemana kontolku sayaaang “ tanya Mona Ratuliu dengan heran karena aku tidak mau diajak ke kamar. Aku lalu berjongkok lalu langsung menghisap vaginanya yang mulai menyempit,kukuak lagi lubang kenikmatannya itu agar batangku bisa masuk lagi dengan lancar
“Uuuh sayaang aaaah .. geli aaaaaah .. teruus , hajar memekku .. “ ujar Mona Ratuliu dengan meremas kepalaku, tanganku ikut mengorek vaginanya membuat Mona Ratuliu sampai memundurkan selakangannya
“Kontolku sayaaang aaakuu mau diapaain nich .. katanya mau ngontolin lagi .. kok malah jilatin memekku “ goda Mona Ratuliu semakin nakal itu. Mona Ratuliu semakin melenguh ketika klitorisnya aku sedot.
“Oh kontolkuu sayaaaang .. teruus kontol .. teruuuuuuuuus … uuuuuh “ lenguh Mona Ratuliu semakin menggelinjang sampai menari kursi di sampingnya agar tidak terjatuh karena dilanda birahi yang memuncak, kepalanya melihat ke atas merasakan lidahku berulang ulang menjilati klitorisnya. Kuremas pantatnya agar tidak mundur sehingga Mona Ratuliu sampai tidak tahan.
“Sudah sayaaang .. kontolku sayaaaaaang sudaaaaaaaaah “ tahan Mona Ratuliu di kepalaku, kemudian menarik tanganku, aku pun berdiri dan kemudian kami saling berpelukan dan melumat bibir. Kami bermain lidah sebentar sampai kemudian menghisap dengan kuatnya menimbulkan suara yang mencecap.
Kuajak Mona Ratuliu naik ke meja, meja yang berada di pojok dinding itu. Mona Ratuliu kemudian duduk.
“Nggak duduk memekku sayaaang “ ingatku dengan naik ke meja dengan berdiri.
“Maumu apa sich .. ?” tanya Mona Ratuliu dengan heran
“Berdiri monaku .. berdirilah memekku sayaaaaaaaaaaang “ kataku dengan menarik tangan Mona Ratuliu, Mona Ratuliu pun naik dan kami berdiri di atas meja. Kudorong Mona Ratuliu ke pojok dinding
“Maksumu kamu mau ngewein aku dengan berdiri .. ck ck ck ck .. belum pernah, sayaaang .. ayoo deh kontol .. sodok memekku lagi .. uuuh ..aaakuu suka gayamu sayaang .. “ ujar Mona Ratuliu dengan bersender ke dinding.
Untung sekali, meja itu lumayan besar sehingga memudahkan kami saling menggenjot nanti.
“Angkat kaki kananmu, memekku sayaang “ perintahku yang disambut dengan sikap manja Mona Ratuliu itu
“Oke kontol ..sayaaaaaaaaang “jawab Mona Ratuliu dengan semakin mesum dengan senyumnya
“Kamu mesum banget kalo senyum, memek “ timpalku pada Mona Ratuliu
“Kamu suka kalo aku mesum begini ? kontol “ tanya Mona Ratuliu balik.
“Ya jelas, memek “ kataku balik sambil menjawil dahinya, kupegang paha Mona Ratuliu, kemudian aku memasukan batangku dengan menekan
“Pelaaaan aaaaaaaaaaah “ tahan Mona Ratuliu ketika aku mendesak dengan kuat
“Lha kamuu aaaaaah tadi cepaat cepaaaaaat .. maksa lagi “ kataku tak kalah. Tangan kiriku memegang paha Mona Ratuliu, sedang tangan kananku meremas buah dadanya yang montok itu
“Aaaaaauh ..mainin susuku muluu uuuuuuh .. ngeremes yang kuat yaa .. beri air pejumu lagi …awas kalo nggak keluaaaar .. “ ancam Mona Ratuliu dengan menyentil penisku sehingga membuatku malah mendesak ke depan sehingga lebih dalam batangku melesak, Mona Ratuliu menjerit kecil.
“Aaaaaaaaaaaaawww .. fuck ..aaaaaaaah .. kontolmu nakaaaaaaaaaal .. nakaaaaaaaaaal “
Pandangan yang sangat vulgar sekali, di atas meja kamu berdiri dengan bertelanjang bulat hendak bersetubuh, Mona Ratuliu merapat ke dinding, kaki kanannya aku pegang dengan tangan kiriku, batangku sudah melesak separo
“Genjotin aku yang keras seperti di tolilet ya kontol .. “ pinta Mona Ratuliu tak sabaran lagi.
“Tapi kontolku juga diewein donk “ candaku
“Iya samaaa .. kita saling ewe yaaa .. kontolmu mengewe memekku .. memekku mengewe kontolku, sesama mengewe dilarang saling mendahului orgasme .. “ canda Mona Ratuliu dengan gemas, aku pun menjadi tertawa keras sekali
“Tenggelami donk kontolmuu . jangan ketawa ajaa .. payah nich suamiku .. kontolku sayang nakal sekali” jawil Mona Ratuliu kembali di dadaku.
“Memek tersayangku ini juga nggak sabaran dikontolin yaa .. “ kataku lagi
“Uuuh nikmatnya dikontolin terus .. kata lain yang lebih jorok aaaaaah .. entotin aaah “ sergah Mona Ratuliu ketika aku hendak mendesak itu.
“Terus make kata apa deh ?” kataku mendesak masuk lebih dalam membuat Mona Ratuliu menjerit kecil
“Aaaaaaauh .. “
“Enaknya ngenthu sama kamu, memek .. “ kataku
“Haaaaah bahasa apa itu ?” tanya Mona Ratuliu dengan terkejut
“Bahasa jawaa .. kenthu itu kawin .. “
susu cap mona ratuliu “Oke deeh .. kawinin akuuu .. tuh kontolmu sudah masuk separo .. tarik sayaaaaaang . yaaa.. dorong lagi ..aaaaaaaaahh .. aaaaaaaaaaaauuuuuuuh .. please aaaaaaaaaaah .. kontol .. aaaauuh kontolmuu aaaaaaaah “ lenguh Mona Ratuliu dengan mendongak ke atas memandang langit langit, kuremas buah dadanya agar lebih menjerit lagi
“Aaaaw .. ooooooooooh sayaaaaaaaaaang .. nikmaaaaatnyaaa .. “ seru Mona Ratuliu dengan menunggu aku menenggelamkan batangku lebih dalam, Mona Ratuliu menaikan kakinya lebih tinggi, kebetulan di atas itu ada teralis jendela yang ternyata bisa meletakkan kaki Mona Ratuliu agar tidak jatuh ke bawah.
“Nikmaat oooh .. aku suka kamu sayaang .. rasanya nikmat dientotin kamu di atas mejaa .. berdiri lagi .. uuuuh . kamu hebaaat .. akuu sukaa .. di bajingan tidak punya fantasi seks .. sampai bosan aku dikontoli diaaa .. “ sahut Mona Ratuliu dengan merangkulku dan memberikan pagutan mesra. Tubuh kami semakin panas dan semakin berkeringat
“Kita lakukan sayaaang .. ayoo, kontolku sayaaaaaaaaaang dikit lagi .. kamu tekan . tapi tarik duluu “ ajak Mona Ratuliu semakin tidak tahan.
Kutarik batangku yang diperas dalam vaginanya itu, kutekan dengan kuat dan kuhujamkan membuat Mona Ratuliu menjerit keras dengan kata jorok
“Koooooooooooooooooooontoooooooooooooooooooooooool “ teriak Mona Ratuliu dengan keras
“Huuus jangan keras keraaas .. kedengaran rumah sebelah “ ingatku lagi
“Biarin .. tetangga nggak bakalan dengaaaar .. kontol “ sergah Mona Ratuliu yang pengin melampiaskan nafsu birahinya itu. Mona Ratuliu sudah tidak tahan lagi
“Sudah berapa lama kamu nggak disetubuhi si bajingan, memek “ tanyaku
“Sudah lama, kontol “ jawab Mona Ratuliu tidak menyebut hari atau minggu, namun ketika aku hendak bersuara, Mona Ratuliu menahan bibirku.
“Sudaah .. masukin lagi ……..uuuuuuuuuuh .. memekku sakit .. kontol .. ayo donk .. dikit lagi .. “ ajak Mona Ratuliu lagi yang mengangkang dengan sangat indahnya di atas meja. Vaginanya sudah kumasukin dengan batangku, kutarik dan kuhujamkan dengan kuat sehingga batangku amblas mentok di vaginanya
“Yaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaah .. enaaaaaak .. pleasee .. tahan duluu . tahaaaaaaan .. pengin merasakan kehangatan kontolmu .. diaam yaaaaaaaaa “ tahan Mona Ratuliu ketika aku hendak menarik lagi.
Mona Ratuliu mengatur nafasnya pelan pelan, jepitan vaginanya longgar karena kakinya mengangkang namun tetap memeras batangku itu. Mona Ratuliu memejamkan matanya merasakan kehangatan penisku itu. Pelan pelan Mona Ratuliu membuka matanya
“Seekaraaang, kontol ! genjotin akuu .. sodok memekku .. hajar memekku .. “ perintah Mona Ratuliu dengan mengelap mukaku yang basah berkeringat itu. Kami yang berdiri di meja itu semakin panas saja.
“Oke memekku sayaaang .. “ jawabku dengan menarik batangku kemudian mendesak maju, Mona Ratuliu memegang tubuhku agar terasa nyaman
“Ooh .. kontol .. enaak aaaaaaaaah .. teruus sodook ..setubuhin aaakuu .. ya .. iyaa .. enaak .. teruuus kontol .. kontol .. ooooh kontolmu enaak bangeeet . pleasee . jangan berhenti .. “ teriak Mona Ratuliu dengan suara keras tak peduli sekitar.
Kuelus pahanya yang menahan tubuhnya itu, membuat Mona Ratuliu semakin menggelinjang dan geli
“Cepetan, kontol .. kakiku nggak kuaat nih .. “ sergah Mona Ratuliu yang melihatku hanya pelan pelan menyodok nyodok itu, aku langsung menggenjot dengan cepat
“Iyaaaaaa aaaaaaaah .. teruuuuuuuuuuuus .. kontooooool ..aaaaaaah aaaaaaaaauuuuuh .. nggak kuaat aaaaaaaaah .. “ jerit Mona Ratuliu dengan menghembuskan nafasnya dalam dalam, kurasakan aku semakin nikmat menggenjot Mona Ratuliu itu, suara keciplak bunyi gesekan selakangan kami semakin panas dan nikmat. Kurasakan Mona Ratuliu tidak tahan digenjot dengan cepat
“Gilaaaaaaaaaa aaaaaaaaaah .. masaaaaaak .. aaakuu mau sampaaaaaai .. cepet .. kontol .. cepeet …dikit lagiii “ jerit Mona Ratuliu tidak tahan lagi.
Aku semakin cepat menggenjot dengan mantao dan kurasakan jepitan vaginanya menyempit dengan cepat, rupanya Mona Ratuliu tidak tahan disetubuhi dengan berdiri.
“Sayaaaaaaaaaang .. kontolkuu sayaaaaaaang ..bentaaaaar lagi .. tahaan aakuu jangan sampai jatuuuh .. “ ajak Mona Ratuliu mencari tanganku dan kupegang pinggangnya kuat, desakan batangku sampai membuat Mona Ratuliu merapat ke dinding, setiap penisku melesak masuk Mona Ratuliu menjerit keras, Mona Ratuliu memejamkan matanya erat sekali, tubuhnya sudah tidak kuat lagi
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ jerit Mona Ratuliu panjang ketika vaginanya menyempit dan mengucurkan cairan panas. Mona Ratuliu menegang dengan kaku, merapat dan membuat dadaku tertekan buah dadanya yang montok itu.
Mona Ratuliu berkelonjotan dan kemudian diam, namun kakinya benar benar kuat menyangga tubuhnya, kutarik batangku agar lepas, dari vaginanya mengucur cairan deras sedikit kental itu.
194333-05443123072006@H-1 “Uuuuuuuuuuuuuuuuuh “ lenguh Mona Ratuliu dengan menggelesot kemudian duduk dengan lemasnya, batangku masih perkasa dengan membasah mengkilap. Aku ikutan duduk di depannya. Mata Mona Ratuliu masih terpejam erat, pelan pela dibukanya lalu tersenyum padaku.
“Gimana nich … masak kamu tega nggak pejuin akuu .. aaakuu pengin disemprot dengan spermamuu .. pleasee .. keluarin donk .. kita pindah ke mana sayaang ?” rengek Mona Ratuliu lagi.
“Aku belum mau ke ranjang, memek .. “ sahutku dengan mengelap muka Mona Ratuliu yang penuh dengan keringat itu.
“Lalu di mana, kontol .. “ tanya Mona Ratuliu lagi.
“Aku pengin digenjot di atas kursi, memekku sayaang “ sahutku kehabisan akal di mana menggenjot Mona Ratuliu lagi.
“Kenapa nggak kamu entotin aku di atas ranjang, kontolku sayaaang, di ranjang saja sayaang .. agar lebih nikmaat “ ajak Mona Ratuliu dengan tertawa.
“Hmmmm ‘’ aku hanya bisa berdehem
“Aku pengin ditumpakin .. kamu belum pernah naikin tubuhku khan ? aku pengin ditindih sama kamu, kontol .. yuuuk keburu memekku merapat lho “ tarik Mona Ratuliu dengan turun dari meja dan menggelandangku turun, kami berjalan beriringan, Mona Ratuliu dengan gemas meremas batangku sedang aku meremas pantatnya yang berisi itu. Kami masuk ke kamar dan peraturangan vulgar kembali memanas.

0 komentar:

Posting Komentar